Keluhkan Penerbangan Yang Minim , APPMI Minta Pemprov Ambil Tindakan

Ariyati Astini
Senin, Agustus 29, 2022 | 20.42 WIB Last Updated 2022-08-29T12:42:30Z

 

Ketua Asosiasi Perusahaan Pengusaha Migran (APPMI) NTB Muazzim Akbar Saat Ditemuai Di Kantornya pada Senin (29/8/2022)




Ketua Asosiasi Perusahaan  Pengusaha Migran Indonesia NTB Muazzim Akbar mengeluhkan penerbangan langsung dari Lombok Menuju Kuala Lumpur yang hanya berjumlah satu Pesawat yakni AirAsia.


Hal itu dikarenakan jumlah PMI yang harus diberangkatkan hingga Desember 2022 ini sebanyak 2000 PMI  yang akan ditempatkan Di Ladang Sawit.


" Penerbangan Lombok ke Kuala Lumpur (Malaysia)  hanya ada Air Asia saja, sedangkan jumlah PMI yang harus kita berangkatakan ke khusus perkebunan ini sampai dengan desember sampai 2000. Sedangkan per hari maksimal di angkut 125 orang  PMI yang harus diberangkatkan ,Tentu ini menjadi Kendala Kami " Ujar Muazzim pqda Senin (29/8/2022) .



Tak hanya soal penerbangan Ketua PAN NTB ini juga mengeluhkan Harga Tiket yang terlalu mahal. Dimana  Mou kita dengan Malaysia itu harga tiketnya diberiikan maksimal 800 ringgit yakni maksimal 3 juta. Menurutnya , tiket yang kita dapatkan dari sistem AirAsia ini melebihi dari 3 bahkan ada yang 4 juta. Nah siapa yang harus bertanggung jawab ini .


" Saya menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk membantu kami mencarikan solusi untuk peswat ke Malasyia ini tidak hanya menggunakan AirAsia" ujarnya


Menurutnya Salah satu upaya APPMI yakni mencarikan solusi untuk Mencarter pesawat WestAir.


"Yang kita tawarkan dari APPMI mencarikan solusi bagaiman untuk ke Malaysia ini untuk mencarter pesawat yakni WestAir  . Nanti kita akan carter sebulan 5 kali. Sekali seminggu atau 5 hari dalam sebulan itu" terangnya


Kita berharap kepada pemerintah daerah terutama Gubernur  Zulkieflimansyah dan wakil Gubernur Hj. Sitti Rohmi Djalillah untuk  berkomunikasi dengan Airasia supaya harga tiket yang sudah kita sepakati dengan pengguna jasa di Malasyia itu bisa kita dapatkan "Sebab kalau lebih dari itu ya darimana kita dapat anggaran lagi, karena cost yang kita tanda tangani dengan pengguna jasa di malasyia itu. Sesuai dengan item2 yang kita sepakati ,medical, tiketnya sudah ada nilainya"paparnya.


Pertama harga terlalu mahal dan keterbatasan Sheet yang dimiliki Malaysia..


Minimal sekarang khusus pekerja ladang hampir 95 persen itu ke lombok, satu ladang ada yang sudah 9 ribu, dan itu semua permintaanya k lombok kalau itu bisa kita penuhi  bisa sampai 30 ribu. Kalau sampai desember otomatis kurang pesawatnya. "Kita siasati ke bali trus ke kuala lumpur biayanya jauh lebih mahal lagi, kalau dia dari Lombok- Kuala Lumpur tidak terlalu mahal"Pungkasnya 


Sementara itu Wakil Gubernur NTB Hj. sittu Rohmi Djalillah mengatakan Masalah maskapai itu 

Menjadi PR pemerintah setelah pulih dari Covid-19 .


" Itu juga PR kita , Karena memang kita baru pulih dari pandemi , pemerintah pusat berusaha menambah pesawat dari yang mulanya 500 seindonesia menjadi 300  , sekarang mulai ditambah lagi ,jadi secara Nasional tentunya akan diperjuangkan juga di pusat paling tidak rute yang dulu , Kita juga dari pemerintah provinsi akan bicara ke kementrian perhubungan , rute yang dilulu agar dikembalikan yakni rute Lombok - Malasya ,dan Lombok -Singapore  agar rutin dan tentunya mudah mudahan terjangkau.


Langkah pemprov Kan tidak selesai dari pemerintah provinsi apa yang menjadi wewenang pemerintah Provinsi akan kita laksanakan tetapi butuh suport juga dari BP2MI dari anggota DPD DPR kita supaya rute penerbangan kita cepat pulih tentunya kita komunikasi juga nnti dengan Garuda dan  Airasia juga.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Keluhkan Penerbangan Yang Minim , APPMI Minta Pemprov Ambil Tindakan

Trending Now