 |
| Tim SAR gabungan saat mengevakuasi turis Berasil jatuh di Gunung Rinjani. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang pendaki asal Brasil yang terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani. Insiden tragis ini menyoroti tantangan ekstrem dan bahaya medan pegunungan yang kerap dihadapi para pendaki.
Atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, Sekretaris Daerah Lombok Timur, Drs. H.M. Juaini Taofik, menyampaikan ucapan belasungkawa serta penghargaan atas kerja keras tim penyelamat.
"Atas nama Bupati dan Pemerintah Daerah Lombok Timur, kami menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban," ujar Juaini saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (27/6).
Ia menambahkan, "Kami juga mengapresiasi seluruh tim yang telah berjuang dalam proses evakuasi," ucapnya.
Proses evakuasi jenazah pendaki Juliana Marins asal Berasil berlangsung dramatis selama tiga hari. Juaini Taofik menjelaskan bahwa medan yang curam dan cuaca ekstrem menjadi penghalang utama bagi tim penyelamat.
“Semua unsur sudah bergerak cepat. Tapi kondisi di lapangan sangat menantang,” ungkap Juaini.
Tim evakuasi merupakan gabungan dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Basarnas, relawan, hingga masyarakat setempat. Mereka bahu-membahu mengevakuasi korban dari jalur pendakian yang dikenal licin dan curam. Solidaritas dan koordinasi yang apik antar anggota tim menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
“Ini jadi bukti bahwa kita selalu siap dan sigap menghadapi situasi darurat. Koordinasi di lapangan berjalan sangat baik,” tegas Juaini, menggarisbawahi kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menghadapi insiden tak terduga.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pendaki akan pentingnya persiapan matang dan kewaspadaan ekstra saat menjelajahi gunung, terutama di medan yang menantang seperti Gunung Rinjani. Jenazah pendaki asal Brasil tersebut kini telah berhasil dievakuasi setelah operasi yang memakan waktu dan tenaga ekstra.
.jpg )
