![]() |
Taiger Trawang, atlet paralayang Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
Kompetisi ini diselenggarakan di Sky Lancing, Lombok Tengah, mulai tanggal 13 hingga 19 Oktober 2025. Kejuaraan tersebut diikuti oleh 38 atlet paralayang dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, menjadikannya panggung bagi Taiger untuk membuktikan kemampuannya.
Meskipun berlaga di bawah bendera Provinsi Sulawesi Tengah, prestasi yang diraihnya tetap menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sembalun, Lombok Timur khususnya dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada umumnya.
Ketua FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) Lombok Timur, Royal Sembahulun, yang turut menyaksikan perlombaan tersebut, menceritakan perjuangan Taiger Trawan.
Selama tujuh hari perlombaan, para pilot dihadapkan pada tantangan berat berupa kondisi angin yang cukup menantang untuk menempuh rute jarak jauh hingga titik akhir di Kantor Bupati Lombok Barat. Namun, Taiger berhasil menunjukkan ketekunan dan konsistensi luar biasa.
"Dalam perlombaan yang berlangsung selama tujuh hari itu, para atlet dihadapkan pada kondisi angin yang cukup menantang untuk terbang jauh, yaitu finish di Kantor Bupati Lombok Barat," ujar Royal Sembahulun, saat dikonfirmasi, Selasa (21/10).
"Taiger mampu menjaga konsistensi terbang dan mendarat dengan presisi tinggi hingga mengantarkannya meraih posisi kedua," imbuhnya.
Meski demikian, Royal menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan bakat anak muda yang menggeluti paralayang, padahal banyak talenta muda yang berpotensi menjadi atlet.
"Sangat kita sayangkan minimnya perhatian dari pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi paralayang di daerah kita," kata Royal.
Ke depan, Royal berharap pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap pegiat paralayang di NTB, khususnya di Lombok Timur, mengingat pada tahun 2028 NTB akan menjadi tuan rumah PON.
"Paling tidak dari sekarang pemerintah daerah siapkan fasilitas penunjang untuk paralayang, dan masuk di salah satu cabang olahraga daerah agar para atlet paralayang tidak terbang di daerah lain seperti saat ini. Putra Sembalun jadi atlet Sulawesi Tengah, yakni Taiger Trawan," harapnya.
Sementara itu, usai menerima medali penghargaan, Taiger Trawan mengungkapkan rasa syukurnya dan harapannya, seraya berjanji akan terus berupaya mengharumkan nama daerah.
"Syukur alhamdulillah bisa membawa pulang prestasi ini. Semoga ke depan bisa terus mengharumkan nama daerah dan memotivasi generasi muda Sembalun khususnya, dan NTB pada umumnya,” ujar Taiger.
Selain sebagai wadah kompetisi olahraga udara, ajang ini juga berfungsi sebagai sarana silaturahmi antara pilot-pilot paralayang nasional dan internasional.
Lebih dari itu, lanjut Taiger, ini menjadi momentum penting untuk mempromosikan potensi wisata udara Lombok Tengah, khususnya yang terkenal dengan pemandangan indah dan kondisi angin stabil yang ideal untuk terbang jarak jauh.