Caleg "Akar Rumput" dari PDIP, Mahsan Berikhtiar Sejahterakan Kaum Miskin Kota Mataram

Panca Nugraha
Jumat, Januari 12, 2024 | 19.07 WIB Last Updated 2024-01-12T11:07:55Z

Mahsan SH, Caleg DPRD Kota Mataram dari PDIP nomor urut 4 Dapil Kota Mataram 5 Kecamatan Cakranegara.

MANDALIKAPOST.com - Maju sebagai Calon Legislatif DPRD Kota Mataram, merupakan ikhtiar Mahsan SH, untuk berjuang di jalur politik menyejahterakan masyarakat khususnya kaum miskin dan marjinal di ibu kota Provinsi NTB ini.


Bukan tanpa alasan bagi Mahsan untuk mengejar misi yang mulia itu. Sebab, hingga di posisi sekarang ini, Mahsan sudah melalui pahit dan manis kehidupan akar rumput.


Apa yang dirasakan kaum miskin kota, marjinal dan anak jalanan, sudah pernah dirasakan Mahsan.       


"Cita-cita atau misi saya maju ke legislatif, tak lain ingin mendedikasikan diri saya dan berikhtiar untuk rakyat. Terutama kamu miskin dan marjinal di Kota ini. Karena saya juga pernah merasakan seperti mereka," kata Mahsan SH, Caleg DPRD Kota Mataram dari PDIP nomor urut 4 Dapil Kota Mataram 5 Kecamatan Cakranegara.




Seperti juga PDI Perjuangan, Partai Politik yang membesarkanya, kisah hidup Mahsan semasa kecil memang penuh diwarnai perjuangan.


Orangtua Mahsan hanya seorang kusir Cidomo sekaligus penjaga malam di Pasar Cakranegara. Membiayai sekolah Mahsan adalah ikhtiar terberatnya. Selepas SD, Mahsan sempat nyaris putus sekolah di SMP, ketika sang ayah meninggal dunia.


"Ketika saya baru masuk SMP, ayah saya meninggal dunia, sehingga tak ada lagi yang membiayai sekolah saya. Saya hampir putus sekolah saat itu lantaran tak mampu membayar biaya. Alhamdulillah ada guru BP waktu melayat ketika ayah saya meninggal dunia, dan beliau melihat kondisi saya yang hanya berlantai tanah dan bedek pagar," katanya.


Berkat kebaikan guru BP dan pihak SMP 4 Mataram, Mahsan akhirnya mendapoat keringanan biaya dan bisa menyelesaikan sekolah hingga tamat SMP.


Namun kendala kembali hadir ketika hendak melanjutkan ke jenjang SMA. Meski saat itu Mahsan tercatat sebagai siswa berprestasi dan masuk 10 besar lulusan terbaik di SMP 4 Mataram, ia tak bisa melajutkan ke SMA lantaran tak punya biaya.


Tekad Mahsan tetap berkobar untuk bisa melanjutkan SMA. Sebagai tulang punggung keluarga pengganti sang ayah, Mahsan pun mulai bekerja mengumpulkan uang mulai dari jadi tukang parkir, pengamen jalanan, hingga tukang sapu di pasar Cakranegara, dilakoni Mahsan demi cita-citanya untuk bisa mengumpulkan uang untuk biaya SMA.
 

"Saya putus sekolah dua tahun, dan selama ini saya berusaha megumpulkan uang agar bisa kembali melanjutkan ke SMA. Saya selalu teringat pesan mendiang ayah saya bahwa pendidikan itu penting," kenangnya.


Saat itu sang ibu pun hanya bisa meneteskan air mata, dan menyarankan Mahsan untuk menerima kenyataan bahwa sekolah butuh biaya.


"Waktu itu ibu saya sambil menangis dan mengatakan jangan sudah sekolah, kita untuk makan saja susah apalagi mau sekolah.Tapi saya katakan sama ibu, doakan saya ibu semoga Allah SWT memberikan kemudahan," ujar Mahsan.


Sebagai kaum miskin, akar rumput dan marjinal, Mahsan kecil kerab dibully da dicemooh orang, atas cita-citanya ingin melanjutkan pendidikan.


Hingga akhirnya, doa sang ibu terjawab. Tanpa sengaja Mahsan yang sedang bertugas parkir bertemu dengan petinggi PDI Perjuangan Kota Mataram.


"Saya bertemu pak Made Slamet dan beliau tanya kenapa saya masih kecil tapi jadi tukang parkir dan kenapa tidak sekolah?. Saya pun menjelaskan kondisi saya," katanya.


Sejak saat itu, Mahsan pun didaftarkan ke SMA Negeri 6 Kota Mataram dan kembali bersekolah dengan biaya ditanggung PDIP.


"Waktu SMA itu, saya dari Tohpati jalan kaki ke sekolah di Selagalas, tapi semangat sayatak perah pudar untuk pendidikan," katanya.


Lulus SMA, Mahsan pun melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Mataram.


"Alhamdulillah sampai saya menyelesaikan sarjana hukum di Unram, PDI Perjuangan terus mendidik dan mengkader saya sampai seperti saat sekarang ini,"katanya.


Mahsan mengaku tak pernah menyangka bisa dalam posisi sekarang ini. Ia bertekad untuk bisa mendedikasikan diri untuk mengembagkan kapasitas generasi muda, berpihak pada wong cilik, dan memperjuangkan kesejahteraan kaum miskin Kota Mataram.


"Saya tidak punya kemampuan secara finansial, namun Inshaa Allah mempunyai semangat untuk terus berjuang dan jika terpilih kelak tentu saya akan dedikasikan diri saya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya kaum miskin Kota," tegasnya.


Mahsan menambahkan, figur Ketua DPD PDIP Provinsi NTB, H Rachmat Hidayat menjadi salah satu panutan yang dirujuknya.


"Pak H Rachmat Hidayat panutan saya. Beliau orang yang luar biasa menanamkan semangat untuk saya terus berjuang. Setiap malam beliau tidak pernah lupa membangunkan saya sholat tahajud untuk terus berserah dan memohon keridhoan Allah SWT," katanya.


Caleg DPRD Kota Mataram dari PDIP nomor urut 4 Dapil Kota Mataram 5 Kecamatan Cakranegara, Mahsan SH mengambil tagline "Tiang Jari Side Molah, Teberiuq Saling Bantu".


"Intinya pemberdayaan ekonomi melalui kewirausahaan muda dan masyarakat
jaminan sosial masyarakat miskin," kata Mahsan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Caleg "Akar Rumput" dari PDIP, Mahsan Berikhtiar Sejahterakan Kaum Miskin Kota Mataram

Trending Now