Kalak BPBD Lombok Timur, Lalu Muliadi. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang kerap melanda wilayah tersebut.
Meskipun saat ini masih dalam masa tanggap darurat kekeringan, BPBD telah mulai mengantisipasi berbagai potensi bencana lain seperti banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.
"Meskipun masih fokus pada penanganan kekeringan, kami juga tidak melupakan potensi bencana lain," ujar Lalu Muliadi, Kepala BPBD Lombok Timur saat dikonfirmasi belum lama ini.
"Mitigasi bencana itu penting untuk dilakukan secara terus-menerus agar kita bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan," imbuhnya.
Salah satu upaya yang dilakukan BPBD adalah dengan melakukan mitigasi struktural. Hal ini dilakukan dengan cara mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah Lombok Timur.
"Kami akan melakukan upaya pengalihan aliran air untuk mencegah banjir di hilir," jelas Muliadi.
"Selain itu, kami juga akan melakukan perbaikan pada infrastruktur yang berpotensi rusak akibat bencana, seperti tiang listrik," tambahnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam upaya pencegahan bencana.
"Masyarakat harus selalu siap siaga menghadapi bencana," tegas Muliadi.
Masyarakat diminta untuk membersihkan lingkungan sekitar, tidak membuang sampah sembarangan, dan melaporkan jika ada potensi bahaya.
"Kami juga meminta kepada para kepala desa untuk terus memantau kondisi lingkungan di wilayahnya masing-masing," ucapnya.
Selain bencana hidrometeorologi, BPBD juga terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di kawasan Gunung Rinjani yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan Basarnas selalu siap siaga untuk melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran.
"Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan," kata Muliadi.
"Masyarakat yang melakukan pendakian juga diimbau untuk mematuhi aturan yang ada dan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran," pungkasnya.