Tingkatkan Sinergitas, Cara HARUM Perkuat Pembangunan Partisipatif di Kota Mataram

MandalikaPost.com
Jumat, Oktober 30, 2020 | 10.01 WIB
Pasangan Nomor 1, Mohan-Mujiburrahman (HARUM) dalam debat publik Pilkada Kota Mataram.

MATARAM - Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram Nomor urut 1, H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (HARUM) bertekad untuk terus meningkatkan tata kelola pemerintahan dan birokrasi di Kota Mataram untuk memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.


Pembangunan kolaboratif dan partisipatif yang bersinergi dengan semua pihak, akan dilakukan HARUM ke depan. Sebab bagi HARUM tata kelola pemerintahan itu erat kaitannya dengan public trusting, kepercayaan publik.


"Tata kelola pemerintahan itu berkaitan dengan public trusting. Ini bisnis kepercayaan. Mustahil pemerintah bisa melaksanakan fungsi-funginya tanpa ada kepercayaan dari masyarakat," kata Calon Walikota, Mohan Roliskana, dalam Debat Publik Pilkada Kota Mataram, Kamis malam (29/10) di Mataram.


Hal tersebut disampaikan Mohan untuk menjawab pertanyaan tim pakar yang disampaikan moderator Dr Jumarin, tentang strategi HARUM dalam tata kelola Kota Mataram menghadapi tantangan SMART City dan E-Government.


Mohan memaparkan, tata kelola dan pelayanan yang baik akan tercermin ketika pemerintah menjalankan fungsi birokrasi yang transparan dan ada partisipasi publik, serta dan persamaan hak. 


"Ketika pelayanan publik dilaksanakan dengan baik, ukurannya sederhana dan bisa dilihat kasat mata. Apa itu tempat dudukny, papan pengumuman tentang cost dan tenggat waktu dan lain lain. Profesionalitas petugas di ujung tombak pelayana perizinian, dan ada upaya responsive jemput bola," katanya.


Saat ini, papar Mohan, pemerintah Kota Mataram sudah melakukan tata kelola dengan baik. Namun ke depan akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan terus menungkatkan kualitas SDM, dan meningkakan sinergitas dengan stakeholders terkait lainnya.


"Maka yang ke depan kita tingkatkan kualitas SDM, kita bangun kerjasama dengan lembaga negara. Misalnya dengan Ombudsman untuk melakukan supervisi fungsi pemerintahan," ujar Mohan.


Terkait e-Government, Mohan menjelaskan, digitalisasi pelayanan publik di Kota Mataram juga sudah mulai dilakukan dengan program QRIS.


Mohan mengungkapkan, Kota Mataram sudah memiliki pilar dasar sebagai modal utama pembangunannya. Dalam tata ruang nasional, ibukota Provinsi NTB ini menjadi salah satu pusat kegiatan, sementara di tingkat Provinsi, Mataram juga menjadi pusat pariwisata MICE.


Menurutnya, pilar yang sudah ada ini tinggal dikembangkan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan mengedepankan sinergitas dengan semua pihak.


"Dalam desain MP3I NTB juga jadi pintu gerbang timur pariwisata nasional. Ini keunggulan yang kita miliki, maka potensi kita harus kembangkan," katanya.


Pengembangan sektor pariwisata MICE ini juga akan memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat sektor UMKM di Kota Mataram.


"UMKM kita ada banyak, dan mereka umumnya bisa bertahan termasuk ketika pandemi ini. Ini menjadi kekuatan kita, tinggal bagaimana pemerintah terus memfasilitasi permodalan dan membantu peningkatan kapasitas. Kuncinya sinergitas," katanya.


Dalam sesi Paslon Bertanya Paslon Menjawab, pasangan SALAM menanyakan tentang strategi HARUM untuk mewujudkan kemandirian fiskal daerah.


Mohan memaparkan, kemandirian fiskal ditujukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat.


"Selama ini APBD kita lebih

besar belanja pegawai rutin dan dana transfer yang digunakan belum

bisa maksimal untuk pembangunan secara fisik. Berkaitan dengan itulah kenapa kami berbicara kemandirian fiskal. PAD akan menjadi kekayaan bersih yang kita miliki, kami akan optimalisasi sumber pendanaan PAD bisa lebih besar," katanya.


Peningkatan PAD akan dilakukan dengan intensifikasi atau memaksimalkan potensi yang sudah ada. 


"Kita lakukan intensifikasi dengan perkuat pelayanan, pengelolaan dan cegah kebocoran. Melalui digitalisasi dan sebagainya," katanya.


Selain intensifikasi juga perlu upaya ekstensifikasi yakni menggali potensi sumber PAD baru. Ia mencontohkan UPT RTH bisa dibangun dan mendapat potensi baru tersebut.


Wakil Calon Walikota Mataram, TGH Mujiburrahman menambahkan, selain upaya yang dilakukan pemerintah, mendukung kemandirian fiskal juga perlu sinergitas dan kolaborasi dengan semua pihak. Hal ini akan menjadi bagian dari partisipasi publik dalam pembangunan Kota ini.


"HARUM akan tumbuhkan semangat filantropi sebagai bagian partisipasi publik," katanya.


Ia mencontohkan di Kecamatan Sekarbela misalnya, ada Yayasan Peduli Ummat yang berdiri sejak tiga tahun lalu. Anggotanya terdiri dari banyak masyarakat yang mapan dan berkelebihan secara ekonomi dan kegiatannya melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.


"Semangat seperti ini harus tumbuh, semangat filantropi dan kedermawanan," katanya.


Debat Publik perdana di Pilkada Kota Mataram ini digelar KPU Kota Mataram dengan menghadirkan empat pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram.


Ketua KPU Kota Mataram, M Husni Abidin mengatakan, debat ini diselenggarakan dalam rangka menghadirkan seluruh gagasan pemikiran dan ikhtiar para calon agar masyarakat Kota Mataram bisa menentukan pilihannya di Pilkada Kota Mataram 9 Desember mendatang.


"Ini sebagai ruang komunikasi para calon dapat menyampaikan visi misi dan gagasan mereka, sementara warga mataram juga bisa mendapatkan gambaran untuk menentukan pilihannya nanti," katanya.


Debat publik perdana ini dimoderasi Dr H Jumarin mengangkat tema Memajukan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah.


Debat Publik dibagi dalam enam segmen, antara lain penyampaian visi misi paslon, pendalaman visi misi, paslon bertanya paslon menjawab, publik bertanya paslon menjawab, dan closing statement. 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tingkatkan Sinergitas, Cara HARUM Perkuat Pembangunan Partisipatif di Kota Mataram

Trending Now