Sisi Lain Rannya Kristiono, Penggila Basket yang Berjiwa Sosial Tinggi

Rannya Agustyra Kristiono bersama Hj Dian Bambang Kristiono dan H Bambang Kristiono (HBK).

MANDALIKAPOST.com - Juru bicara Lombok Football Club (LFC), Rannya Agustyra Kristiono semakin kerab muncul di publik, seiring debut tim LFC dalam liga 3 Indonesia untuk wilayah NTB, tahun ini.

Di balik kegigihannya membesarkan dan memotivasi squad LFC, putri kesayangan Presiden LFC H Bambang Kristiono (HBK) dan Hj Dian Kristiono ini, punya banyak sisi lain yang bisa menginspirasi generasi muda Indonesia saat ini.

1. Penggila Basket, Fans Berat Michael Jordan

Meski kini aktif menekuni LFC, Rannya merupakan penggila olahraga basket. Tak heran, selama menyenyam pendidikan di Singapura, ia sangat aktif dalam cabor Basket.

Juru bicara LFC, Rannya Agustyra Krustiono bersama Presiden LCF, H Bambang Kristriono.

Rannya mengaku penggemar berat Michael Jordan, legenda NBA yang berturut-turut mengharumkan nama Chicago Bulls.

"Saya sering ikut turnamen basket sekolah di Singapura. Saya penggemar pemain legendari Michael Jordan," ujar Rannya di sela kegiatan launching Squad LFC,  Rabu malam (24/11) di Ballroom Lombok Astoria Hotel, Kota Mataram.

Tak hanya dengan karir basket semata, Rannya kagum dengan daya juang dan motivasi yang diberikan Michael Jordan.

Sebuah kutipan motivasi bijak dari Michael Jordan ini disampaikan Rannya untuk squad LFC :

"Obstacles don't have to stop you. If you run into a wall, don't turn around and give up. Figure out how to climb it, go through it, or work around it,"

(Rintangan bukan untuk menghentikanmu. Jika kamu bertemu tembok, jangan berbalik dan menyerah. Cari cara untuk memanjatnya, menembusnya atau memutarinya). 

Dalam kegiatan itu, Rannya juga membagikan kutipan menariknya untuk squad LFC :

"Ketika kalian lelah dan putus asa menghadapi tantangan, ingatlah bahwa 15- 20 tahun yang lalu ada seorang anak kecil yang bermimpi menjadi pemain sepakbola profesional. Maka bermainlah untuknya," Rannya Agustyra Kristiono.

2. Menghargai Keberagaman

Rannya sangat menghargai perbedaan dan keberagaman. Bagi dara cantik ini, penghargaan untuk perbedaan dan keberagaman harus tetap dirawat dan dijaga oleh generasi penerus bangsa.

Rannya Agustyra Kristiono bersama H Bambang Kristiono (HBK)

Hal itu juga yang membuatnya bangga dan senang bisa menekuni LFC.

"Saya teramat bahagia menjadi bagian LFC karena di LFC peredaan adalah sesuatu yang indah. Sebab, dengan perbedaan, kita bisa menerima orang baru dan belajar dari orang baru untuk menjadi jadi lebih baik," katanya.

BACA JUGA : Ini Alasan Totalitas HBK untuk LFC

Menurut Rannya, itu juga alasan mengapa LFC merekrut pemain dari luar, seperti Aceh, Surabaya, Makassar, dan Papua.

"Selain talenta putra daerah dari Lombok, kita juga merekrut talenta dari Sabang sampai Marauke. Meski talenta dari Lombok sudah bagus, namun ini adalah  kesempatan emas untuk saling belajar dan bertukar pengalaman bersama teman-teman dari luar," katanya.

Bagi Rannya, LFC bukan sekadar club sepakbola. LFC merupakan sebuah komunitas besar yang akan mewadahi generasi muda NTB.

"LFC bukan hanya sekadar club tapi komunitas dimana kita didik anak-anak muda yang bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa," katanya.

Mewadahi itu, LFC juga membangun fans club bernama Barisan Batur Lombok (Babalo).

3. Berjiwa Sosial Tinggi

Rannya Agustyra Kristono juga terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Rannya Agustyra Kristiono saat menyerahkan dana bantuan operasi balita tanpa anus di Batulayar, Lombok Barat.

Selain kesibukannya di LFC, Rannya juga sangat aktif berkegiatan sosial melalui Yayasan HBK Peduli.

Yayasan HBK Peduli didirikan anggota DPR RI H Bambang Kristiono (HBK) di tahun tahun 2019 lalu. Melalui Yayasan ini keluarga besar HBK secara rutin menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat kurang mampu di pulau Lombok.

BACA JUGA : HBK Peduli Bantu Biaya Operasi Balita Tanpa Anus di Lombok Barat

Rannya bersama ibundanya yang juga Ketua Yayasan HBK Peduli Hj Dian Bambang Kristiono, kerab kali turun langsung ke pelosok perkampungan, menemui warga yang membutuhkan bantuan.