Gelar Job Fair Akbar ,Disnakertrans Harap Perusahaan Utamakan SDM Lokal

Ariyati Astini
Rabu, Agustus 10, 2022 | 19.06 WIB
Suasana Virtual Job Fair di Hotel Lombok Raya Mataram





MANDALIKAPOST.com-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Virtual Job fair akbar .Virtual Job Fair Tahun 2022 dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 10-11 Agustus 2022 yang diikuti oleh 46 perusahaan dengan jumlah lowongan kerja mencapai ratusan bahkan diharapkan bisa ribuan pada akhir kegiatan dan jumlah pencari kerja (pencaker) yang sudah terdaftar pada saat pembukaan ini telah mencapai 441 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH mengatakan Selama ini kegiatan job fair dengan format lama kurang memberikan hasil maksimal, karena tidak terjadi link and match antara kebutuhan dunia industri dengan kompetensi yang dimiliki pencari kerja (pencaker). Begitu diumumkan yang diterima bekerja hanya 1 atau 2 orang saja. Sedangkan, pertumbuhan angkatan kerja tiap tahunnya sekitar 40.000-60.000 orang"terangnya.

"Dengan adanya Job Fair diharapkan dapat memberi kemanfaatan tidak hanya bagi perusahaan dan para pencari kerja saja, tetapi juga bagi pemerintah. Dari sisi perusahaan, selain mendapatkan calon pekerja yang kompeten sesuai kebutuhannya, pada saat yang sama juga akan dapat memberikan informasi terkait tren pasar kerja, sehingga pemerintah bersama lembaga pelatihan kerja bisa menyiapkan kompetensi tenaga kerja agar matching dengan kebutuhan dunia industri. Dari sisi pemerintah, adanya Job Fair bisa dijadikan bahan analisis dan pemetaan dalam menyiapkan angkatan kerja agar bisa mengakses kesempatan kerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri"Ujar Gede Ariyadi saat membuka Acara Virtual Job Fair akbar Tahun 2022 di Hotel Lombok Plaza Cakranegara Mataram, Rabu (10/8/2022). 


Gede Ariyadi Berharap Dengan adanya virtual job fair ini diharapkan akan terjalin koneksi antara ketersedian kompetensi angkatan kerja dengan kebutuhan dunia industri. Sehingga lembaga vokasi bisa menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” harap mantan Kadiskominfotik Provinsi NTB tersebut.


Berdasarkan data BPS per Februari 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 3,92%. Dengan rincian tamatan SMA Kejuruan merupakan TPT paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 6,01%. Sementara penduduk yang bekerja di sektor informal sebanyak 77% dengan latar pendidikan kebanyakan SMP kebawah. 


“Besarnya TPT disebabkan oleh tiga hal, yaitu pertama, pertumbuhan industri tidak sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja. Kedua, pertumbuhan angkatan kerja yang besar, namun memiliki kompetensi  tidak sesuainya dengan kebutuhan dunia industri, sehingga tidak bisa mengisi lowongan pekerjaan yanga ada diperusahaan. Sedangkan faktor Ketiga, barangkali tersedia angkatan kerja yang kompeten dan juga tersedia lowongan kerja di perusahaan, namun mereka belum bisa dipertemukan karena terbatasnya akses informasi ,” papar Gede di hadapan Kadis Nakertrans Kota Mataram, Kadis Nakertrans Kab. Lombok Utara, Ketua FKLPI-D Prov. NTB dan pimpinan 46 perusahaan peserta job fair.


Ia menegaskan Job fair yang digelarnya diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk mempertemukan calon pekerja dengan perusahaan yang membutuhkan pekerja yang kompeten tersebut.


Bicara tentang kebijakan daerah, Aryadi menyebut bahwa pemerintah telah  memiliki Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 pasal 17 tentang  investasi bahwa setiap investasi didaerah diwajibkan memanfaatkan SDM Lokal. 

Dengan adanya Perda tersebut diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi pelaku utama. Untuk memenuhi kuota tersebut, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dunia usaha, dunia industri dan Lembaga Pelatihan bisa duduk bersama mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, dan berintegrasi untuk mempersiapkan SDM di NTB ini.


Sedangkan perusahaan  atau setiap investasi yang ada didaerah diharapkan berkomitmen untuk lebih mengutamakan sumber daya lokal untuk bisa mengisi setiap peluang kerja yang ada diperusahaannya, sehingga bisa berkontribusi untuk mengatasi masalah pengangguran di daerah.


“Pemerintah melalui BLK/LLK dan lembaga vokasi lainnya, serta didukung oleh dunia usaha harus saling bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kompetensi dan  Spesifikasi skill yang dibutuhkan dunia usaha, sekaligus memberdayakan mereka sebagai pelaku utama dalam aktivitas usaha ekonomi dan investasi di daerah ,” ujar Aryadi.


Mengakhiri sambutannya, Kadisnakertrans Prov. NTB  menyampaikan bahwa sejak satu tahun terakhir pihaknya telah melaunching program Inovasi yaitu Pelatihan & Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (PePaDu Plus). Program ini melibatkan seluruh stakeholders LPKS, P3MI asosiasi industri, mulai dari perencanaan kebutuhan, pelaksanaan pelatihan langsung dengan instruktur dari praktisi industri sehingga menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi skill sesuai dengan kebutuhan industri.


Dalam program PePaDu Plus ini, setelah pelatihan di LPK, dilanjutkan dengan proses pemagangan di dunia industri dan pendampingan dalam bentuk pemberian skill manajemen Wirausaha Baru. Setelah magang di dunia industri yang dibimbing oleh mentor profesional dan praktisi dari perusahaan, maka siswa magang ini sebagian besar bisa langsung diserap sebagai pekerja di perusahaan yang bersangkutan. 


"Bagi peserta pelatihan yang belum bisa terserap di dunia kerja, kami akan fasilitasi mereka untuk mengembangkan wirausaha baru di sektor formal dan informal. Misalnya mendirikan usaha bengkel las, kuliner, barista/kopi, usaha peternakan dan kelompok UKM lainnya. Mereka akan difasilitasi bantuan peralatan/mesin produksi, dihubungkan dengan akses modal dan jaringan pemasaran," tutup Gde.


Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Pasar Kerja yang diwakilkan oleh Sub kordinator Jejaring Pasar Kerja Riri Melanie Rahayu menyampaikan ada 46 perusahaan yang berpatisipasi dalam Virtual Job Fair 2022 yang bergerak di sektor perhotelan & restoran, retail, percetakan, konstruksi, pertambangan, ekspedisi, perkebunan, real estate, kesehatan, perbankan dan manufaktur. 


Berdasarkan profil ketenagakerjaan saat ini terdapat 11,53 juta orang (5,53 persen) penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,96 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,55 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (0,58 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (9,44 juta orang).


Job Fair Virtual 2022 diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi pada penciptaan peluang bagi tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan dan bagi perusahaan dapat memperoleh kandidat yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi jabatan yang ditawarkan. 


“Selain aman, pelaksanaan Job fair Virtual ini lebih efisien karena akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan baik oleh pencari kerja, perusahaan bahkan penyelenggara,” ujar Riri.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gelar Job Fair Akbar ,Disnakertrans Harap Perusahaan Utamakan SDM Lokal

Trending Now