Kesehatan: Dokter Spesialis Gizi Klinik, Arti Indira dalam diskusi virtual yang digelar Ajinomoto.
Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Arti Indira dalam diskusi virtual yang digelar Ajinomoto dan Katadata dengan tema "Apakah Penyebab Obesitas karena Bumbu Penyedap atau Kelebihan Kalori?" yang disaksikan secara virtual, Selasa kemarin 6 September 2022.
"Penyebab obesitas berhubungan erat dengan asupan makan, aktifitas fisik, genetik dan lingkungan", kata Arti.
Menurutnya, belum ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh monosodium glutamat (MSG) atau vetsin.
“Seperti gula, lemak dan garam, konsumsi MSG mungkin menjadi salah satu faktor dalam multi-faktorial, namun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiahnya,” jelas Arti.
Arti mengatakan, dari tahun ke tahun angka obesitas di Indonesia selalu meningkat. Angka rerata obesitas di provinsi di Indonesia itu di atas angka prevalensi nasional.
"Lima provinsi dengan obesitas terbesar adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Kepulauan Riau", pungkas Arti.
Salah satu penyebab terbesar obesitas lanjutnya adalah, pola makan berlebihan. Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, Arti menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi garam pada makanannya guna mencegah obesitas.
"Standar penggunaan garam yang ideal adalah, kurang dari 5 gram", ujarnya.
Namun, kerap kali mengurangi konsumsi garam membuat rasa pada makanan menjadi kurang nikmat.
Lalu bagaimana sih biar makanan enak dan aman untuk dikonsumsi jangka panjang? "Kita bisa menambahkan MSG atau penyedap rasa secukupnya dimakanan kita, sehingga konsumsi garam menjadi berkurang,” imbuhnya.
Senada yang disampaikan Katarina Larasati, Public Relations Manager PT AJINOMOTO INDONESIA. Bahwa saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam, yang memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
“Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat. Dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi", jelasnya Katarina.
Kampanye ini juga sambung Katarina, merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi.
"Untuk melihat detail menu Bijak Garam, dapat diakses melalui website Dapur Umami kami: https://www.dapurumami.com/page/bijak-garam,” ujar Katarina.
Sememtara itu pelatih kebugaran, Cantika Felder juga menambahkan. Selain menerapkan pola makan yang sehat, melakukan olahraga yang rutin juga tak kalah penting dan ampuh mencegah obesitas. Menurut dia, olahraga yang ideal adalah 3-5 kali dalam sepekan.
"Bagi masyarakat yang menginginkan bentuk badan ideal, tentunya harus melakukan olahraga secara rutin", ujarnya.
Olahraga rutin papar Cantika, bagi pemula harus dilakukan secara bertahap. Olahraga harus dilakukan secara perlahan misalnya 15 menit sehari, lalu 30 menit, 45 menit dan maksimal hingga 60 menit sehari.
“Supaya kita tambah semangat, pilih olahraga yang sesuai dengan minat kita. Misalnya olahraga sambil mendengarkan musik dan sebagainya,” kata Cantika.