Petani Sejahtera, Kenaikan NTP di NTB Tertinggi Nasional

MandalikaPost.com
Rabu, Februari 01, 2023 | 18.18 WIB Last Updated 2023-02-01T10:18:20Z

Kenaikan Nilai Tukar Petani di NTB Tertinggi Secara Nasional.


MANDALIKAPOST.com - Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Nusa Tenggara Barat cukup menggembirakan untuk pembuka awal tahun 2023.


Badan Pusat Statistik mencatat NTB termasuk dalam 20 daerah yang mengalami kenaikan NTP. Angka kenaikan NTP di Provinsi NTB juga tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional, disusul Kalimantan Selatan dan Jawa Barat.


"Dari 34 provinsi, sebanyak 20 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 14 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Peningkatan NTP tertinggi terjadi di 3 (tiga) provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,27 persen, Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 1,94 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 1,90 persen. Sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 2,11 persen," kata Kepala Bagian Umum BPS Provinsi NTB, Ir. Gusti Lanang Putra, dalam jumpa pers Rabu 1 Februari 2023 di kantor BPS NTB, Mataram.


Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). 


NTP juga merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. 


Lanang menjelaskan NTP NTB pada Januari 2023 tercatat sebesar 110,43 atau naik 2,27 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. 


"Kenaikan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 3,02 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yaitu sebesar 0,74 persen," jelasnya.



Ia memaparkan, sebagian besar NTP bernilai di atas 100 kecuali untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 90,40. 


NTP sub sektor lainnya masing-masing sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 110,14, Subsektor Hortikultura sebesar 138,48 persen, Subsektor Peternakan sebesar 102,77 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 114,29. 


Dijelaskan, pada Januari 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi NTB sebesar 1,11 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau; Pakaian dan Alas Kaki; Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga; Kesehatan; Rekreasi, Olahraga, dan Budaya; Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran; Serta Perawatan Pribadi dan jasa Lainnya.


Namun di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi NTB Januari 2023 tercatat sebesar 111,14 atau naik 2,97 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Petani Sejahtera, Kenaikan NTP di NTB Tertinggi Nasional

Trending Now