Evaluasi MXGP Selaparang , Pelaku UMKM Dihimbau Miliki Strategi Dagang

Ariyati Astini
Rabu, Juli 05, 2023 | 20.15 WIB Last Updated 2023-07-05T12:15:39Z
Pedagang UMKM Di Eks.Bandara Selaparang Saat Pelaksanaan MXGP Lombok






MANDALIKAPOST.com- Meski penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Motocross (MXGP) Lombok yang berlangsung pada 1-2 Juli 2023 di Sirkuit Internasional MXGP Selaparang, Mataram terbilang sukses. Namun ada sejumlah catatan penting yang menjadi evaluasi pemerintah. Terutama soal untung rugi yang dialami para pelaku UMKM.



"Secara umum (Event MXGP, red) sangat luar biasa bagi UMKM. Tapi namanya usaha ada untung ada rugi atau rezekinya belum bagus ada hal-hal yang perlu diperbaiki kedepannya,"Kata Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti saat ditemui di Mataram Rabu (5/7/2023)



Nuryanti Menjelaskan, Supaya produk yang dijual laku. Para UMKM disarankan lebih kreatif dan memiliki strategi yang tepat dalam berjualan. Misalnya dengan menjual produk yang bervariasi, unik dan khas. Berbeda dengan produk UMKM umumnya. Lalu menyediakan meja dan tempat duduk. Termasuk juga payung tempat berteduh para penonton. Bisa juga dengan menulis daftar menu beserta harganya. Supaya penonton lebih tertarik datang.



"Kalau yang jual pop mie banyak. Sementara gak kalau makan pop mie dipanas-panas begitu. Akhirnya kesannya banyak yang gak dapat (laku)," jelasnya



"Sekmen pasarnya yang belum temen-temen bisa lihai untuk membaca (Pembeli,red). Dari attitude,cara dia menyapa, terus bersih, rapi. Karena kadang-kadang juga hal-hal yang mempengaruhi," ucapnya


Meski begitu, event MXGP ini harus dijadikan pengalaman oleh pelaku UMKM. Agar kedepannya bisa membaca sekmen pasar. Dan tidak melulu hanya menjual air maupun pop mie.



Nuryanti juga mengingatkan agar harga jual produk jangan sampai berbeda terlalu jauh dengan pedagang lainnya. Penonton pun akan berfikir ulang jika harga yang dipatok UMKM terlalu mahal.



"Jadi harga yang terlalu jomplang. Walaupun beda Rp 100 rupiah langsung jatuh trust (kepercayaan) penonton. Wajar dia gak laku,"bebernya



Selain itu banyak juga produk oleh-oleh yang dijual pelaku UMKM seperti tenun, kerajinan dan lainnya. Penjualan produk ini dinilai kurang pas momennya. 



"Artinya tidak bisa generalisir itu gak laku. Tetap ada yang laku walaupun ada yang sedikit," tanbahnya



Nuryanti juga mengusulkan supaya pada event-event selanjutnya ada inovasi baru yang dibuat penyelenggara. Salah satunya dengan membuat layanan berbasis digital bagi para penonton. Misalnya menyediakan jasa antar jemput penonton maupun makanan dan minuman ke dalam sirkuit.



Mengingat lokasi parkir, stand UMKM dengan kawasan tribun penonton sangat jauh. Terpenting adalah agar penonton tidak kelelahan.



"Makanan juga begitu mungkin kedepan kita siapkan kendaraan atau speda listrik OPD untuk disewakan. Kalau satu kali jalan Rp 1-2 ribu tidak masalah," usulnya



Inovasi ini kata Nuryanti menjadi sebuah peluang usaha baru. Terutama bagi kaum muda. Nantinya inovasi ini dapat dikembangkan menggunakan aplikasi. Dimana semua bisa daftar dan memesan makanan dan minuman dengan catatan masih dalam radius sirkuit.



"Setiap event dibuatkan aplikasi COD. Nanti kurir dan gojek dikasi ruang didalam sirkuit. Jadi peluang juga banyak yang terbantukan," imbuhnya



"Mungkin cara-cara itu kedepan kita bisa perbaiki termasuk MotoGP nanti kita usulkan layanan digital khusus event,"tandasnya. 



Sebelumnya salah satu pelaku UMKM asal Mataram yang ikut berjualan di event MXGP Selaparang, Kurnia mengaku rugi karena dagangannya banyak tidak laku. Pasalnya modal yang dikeluarkan mencapai Rp 1 juta. Namun pendapatan yang didapat tidak lebih dari Rp 150 ribu per harinya.


"Saya jualan minuman sama makanan. Tapi sepi karena banyak penonton bawa minum sendiri dari luar," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Evaluasi MXGP Selaparang , Pelaku UMKM Dihimbau Miliki Strategi Dagang

Trending Now