Lapas Selong Gandeng Ahli Kembangkan Porang, Warga Binaan Tatap Masa Depan Gemilang

Rosyidin S
Kamis, Mei 15, 2025 | 19.06 WIB Last Updated 2025-05-15T11:06:55Z
Peninjauan lahan penanaman Porang untuk warga binaan Lapas kelas IIB Selong. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com – Secercah harapan membias di antara tembok kokoh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong. Sebuah inisiatif pembinaan yang inovatif tengah digulirkan, memanfaatkan potensi tanaman porang yang kini berjuluk "emas hijau".


Sinergi apik terjalin antara Lapas Selong, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, dan akademisi Universitas Mataram, membuka lembaran baru bagi pemberdayaan warga binaan melalui budidaya tanaman bernilai jutaan rupiah ini.


Kamis pagi (15/5/2025), kawasan sejuk Menanga Baris menjadi saksi kolaborasi yang menjanjikan. Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, bersama Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, Bapak Azlan, dan seorang pakar porang terkemuka dari Universitas Mataram, Prof. Suwarji, melakukan peninjauan langsung ke lahan di Pos Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Menanga Baris.


Lahan subur dengan kontur miring landai ini diproyeksikan menjadi ladang porang yang akan dikelola oleh warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.


Keyakinan akan potensi lahan tersebut ditegaskan oleh Prof. Suwarji setelah melakukan serangkaian penilaian. Beliau menyatakan,


“Tanah di sini sangat subur dan memiliki kemiringan yang ideal, sehingga sangat cocok untuk pengembangan porang dalam skala besar,” ujarnya.


Penilaian ini bukan sekadar analisis teknis, melainkan sebuah angin segar yang membawa harapan bagi para warga binaan untuk menatap masa depan yang lebih cerah.


Porang, lebih dari sekadar tanaman umbi-umbian, kini menjelma menjadi komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Nilai ekonominya dapat mencapai jutaan rupiah per kilogram dalam bentuk chip kering. Namun, di balik nilai materi itu, tersimpan potensi pemberdayaan yang jauh lebih berharga. 


Setiap umbi porang yang kelak tumbuh akan menjadi simbol kerja keras, pembelajaran, dan impian para warga binaan untuk memulai kehidupan yang lebih baik setelah mereka menghirup udara bebas.


Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, dengan penuh semangat menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah gerakan transformatif.


“Kami memiliki visi yang jelas, yaitu agar warga binaan yang keluar dari Lapas ini tidak hanya menyandang status bebas, tetapi juga memiliki bekal kemandirian yang kokoh. Porang adalah salah satu ikhtiar nyata untuk mewujudkan visi tersebut,” ujarnya dengan mantap.


Kegiatan peninjauan lahan yang berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme ini menandai dimulainya sebuah babak baru dalam pembinaan di Lapas Selong.


Melalui sinergi yang solid antara pihak lapas, pemerintah daerah, dan dunia akademisi, sebuah model pembinaan yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga inspiratif bagi perubahan hidup para warga binaan mulai terwujud.


Di lahan Menanga Baris, porang bukan hanya sekadar tanaman yang ditanam. Ia adalah metafora dari harapan yang mampu tumbuh subur di mana pun, bahkan di balik tembok penjara. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa dengan niat yang tulus dan kerja sama yang kuat, masa depan yang lebih baik dapat diraih oleh siapa saja.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lapas Selong Gandeng Ahli Kembangkan Porang, Warga Binaan Tatap Masa Depan Gemilang

Trending Now