![]() |
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya disambut hangat oleh Pemdes Borok Toyang saat berkunjung bersama tim verifikator dari pusat. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur, kini menjadi pusat perhatian nasional. Desa terpencil ini berhasil menembus nominasi lima besar Lomba Desa Terbaik dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tahun 2025.
Tim verifikator gabungan dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turun langsung ke lokasi untuk melakukan verifikasi lapangan, pada Kamis (19/6) kemarin.
Kedatangan tim verifikator disambut hangat oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya. Dalam sambutannya, Wabup Edwin menekankan keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam isu ketenagakerjaan, khususnya perlindungan PMI.
"Kami telah memfasilitasi keberadaan kantor imigrasi di Lombok Timur sejak 2014, dan kini sedang berjuang untuk menjadikan statusnya kantor imigrasi definitif," ungkap Wabup. Komitmen ini diperkuat dengan pengangkatan staf khusus ketenagakerjaan.
Wabup Edwin juga mengapresiasi tinggi pemuda berprestasi di bidang ketenagakerjaan serta peran vital mitra seperti LP2MI dan ADBMI yang konsisten mengawal isu ini.
Ia berharap adanya dukungan pembinaan dan intervensi dari NGO migran untuk mencegah keberangkatan ilegal, serta agar keberhasilan Desa Borok Toyang dapat diduplikasi oleh desa-desa lain di Lombok Timur.
"Kami berharap penilaian ini berjalan lancar dan Desa Borok Toyang bisa meraih peringkat pertama," tutupnya optimis.
Perjalanan Panjang Desa Borok Toyang Menuju 5 Besar Nasional
Kartika, perwakilan tim verifikasi dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, menyampaikan rasa syukurnya dapat bertemu langsung dengan warga Desa Borok Toyang. Ia menjelaskan perjalanan panjang Desa Borok Toyang hingga masuk nominasi lima besar.
"Dari total 64 desa pendaftar nasional, 54 desa lolos seleksi awal. Setelah tahap administrasi, jumlahnya mengerucut menjadi 34, kemudian 10, hingga akhirnya Desa Borok Toyang berhasil masuk dalam nominasi 5 besar," jelas Kartika.
Verifikasi lapangan ini, lanjut Kartika, bertujuan untuk mengecek kondisi di lokasi dan melihat kesesuaian data wawancara dengan kondisi di lapangan. Ia juga memberikan motivasi yang membakar semangat warga.
"Mudah-mudahan akan membawa hasil yang baik untuk semua pihak. Kami mungkin nanti akan menyampaikan masukan, apapun hasilnya nanti, mau peringkat berapa pun, saya yakin Desa Borok Toyang ini adalah juara," tegasnya.
Kartika menambahkan, jika hasil tidak sesuai harapan, Desa Borok Toyang harus tetap diingat sebagai "matahari yang baru terbit dari Kabupaten Lombok Timur."
Sebuah Kehormatan Bagi Desa Terpencil
Suparman, Kepala Desa Borok Toyang, tak mampu menyembunyikan rasa harunya atas kunjungan Wakil Bupati dan tim verifikasi.
"Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami dikunjungi, walaupun desa kami berada di tempat terpencil dan jarang ada orang-orang penting yang bisa mengunjungi desa kami," ujarnya dengan nada haru.
Ia mengungkapkan bahwa partisipasi dalam lomba perlindungan pekerja migran ini adalah pengalaman pertama bagi desanya selama ia menjabat.
"Harapan besar tersemat agar desa kami dapat memenangkan lomba ini dan meraih peringkat tertinggi," harapnya.
Acara kunjungan verifikasi ini turut dihadiri oleh perwakilan DPRD Lombok Timur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, staf khusus, camat, serta perwakilan NGO yang bergerak di bidang migran.
Keberadaan Desa Borok Toyang di jajaran top 5 desa terbaik se-Indonesia ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras berbagai pihak dalam melindungi pekerja migran Indonesia.