Demo Aliansi Gumi Patuh Karya Memanggil Tolak Proyek Geotermal dan Seaplane di Kawasan Rinjani

Rosyidin S
Kamis, September 04, 2025 | 11.41 WIB Last Updated 2025-09-04T03:41:15Z
Bupati Lombok Timur bersama Sekda dan sejumlah kepala OPD Lombok Timur temui massa aksi dengan cara duduk bersila dibawah terik matahari, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Gumi Patuh Karya Memanggil (AGPKM) menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati, Polres dan Gedung DPRD Lombok Timur pada Rabu (3/9) kemarin.


Mereka menyuarakan penolakan keras terhadap rencana pembangunan proyek geotermal, seaplane, dan glamping (glamour camping) di Danau Segara Anak, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).


Ancaman Terhadap Lingkungan Hidup


Salah satu fokus utama demonstrasi ini adalah penolakan terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Savana Propok, yang merupakan area konservasi.


Humas massa aksi, Azhar Pawadi, menegaskan bahwa proyek ini berpotensi besar merusak ekosistem dan mengancam sumber mata air.


"Saat ini ada isu yang berkembang bahwa akan dibangun geothermal pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di kawasan Savana Propok, di mana kawasan tersebut masuk area konservasi," ujar Azhar.


Ia menambahkan bahwa meskipun rencana ini masih dalam tahap wacana, mereka akan tetap menolaknya.


"Kami akan menolak karena ini akan mengancam ekosistem dan sumber mata air masyarakat sekitar, terutama desa-desa di Kecamatan Wanasaba," tegas Azhar.


Tuntutan Lain yang Disuarakan


Selain isu geotermal, massa aksi juga menuntut penutupan tambang galian C ilegal yang marak di Lombok Timur, yang dianggap merusak lingkungan.


"Untuk hari ini kami fokusnya pada isu-isu di daerah terutama permasalahan lingkungan yang akan mengancam ekologis, seperti maraknya galian C ilegal di Lombok Timur," kata Azhar.


Mereka juga mendesak DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk menolak rencana pembangunan seaplane dan glamping di kawasan TNGR.


Aksi ini juga menyuarakan tuntutan yang lebih luas, seperti desakan untuk mengesahkan undang-undang perampasan aset, pembatalan tunjangan bagi anggota dewan, dan bahkan pencopotan Kapolri, menyoroti apa yang mereka sebut sebagai sikap represif aparat keamanan.


Aksi damai yang dilakukan oleh Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Gumi Patuh Karya Memanggil ini, berakhir di kantor DPRD Lombok Timur berjalan dengan kondusif dan aman.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Demo Aliansi Gumi Patuh Karya Memanggil Tolak Proyek Geotermal dan Seaplane di Kawasan Rinjani

Trending Now