Indonesia Dorong Belitung dan Toba jadi Geopark Dunia di APGN 2019 Lombok

MandalikaPost.com
Rabu, Agustus 21, 2019 | 15.58 WIB
Kepala Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Maritim, Dr Anton Setyo Nugroho. 

MATARAM -  Pemeritah Indonesia mendorong dua geopark nasional, Belitung dan Toba untuk masuk dalam jaringan geopark dunia di bawah UNESCO.

Penguatan untuk penilaian akan dibahas oleh Dewan Geopark Unesco, dalam Simposium Internasional Asia Pacific Geoparks Network (APGN) 2019, di Lombok, NTB, 3 - 6 September mendatang.

"Dua geopark nasional, Belitung sama Toba sedang diusulkan, dan pembahasan finalnya nanti dilakukan dalam pertemuan Dewan Geopark Unesco, dalam APGN 2019 ini," kata Kepala Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Maritim, Dr Anton Setyo Nugroho, usai menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan APGN 2019 Lombok, Rabu (21/8) di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Anton mengatakan, penentuan lolos tidaknya Belitung dan Toba sebagai bagian dari Unesco Global Geopark Network (UGGN), akan diumumkan pada April 2020 dalam pertemuan UGGN di Paris Perancis.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki empat Geopark yang masuk dalam UGGN yakni Geopark Gunung Sewu, Geopark Gunung Batur, Geopark Rinjani, dan Geopark Cilegon Pelabuhan Ratu.

Selain itu Indonesia juga memiliki 15 Geopark Nasional, termasuk Belitung dan Toba yang kini diusulkan masuk dalam UGGN.

Anton menjelaskan, APGN merupakan pertemuan jejaring Geopark dunia kawasan Asia Pasifik, yang dilakukan dua tahun sekali.

Tahun ini, Lombok terpilih sebagai lokasi kegiatan setelah Geopark Rinjani resmi masuk sebagai jejaring UGGN pada 2018 lalu.

Anton memaparkan, ada sejumlah agenda yang akan dibahas dalam APGN 2019 Lombok.

Selain pertemuan Dewan Geopark untuk memutuskan Geopark mana yang bisa naik statusnya menjadi bagian UGGN, juga sejumlah pertemuan yang membahas perkembangan pengelolaan dan transfer knowledge antar jejaring UGGN terutama kawasan Asia Pasifik.

"Yang juga penting ialah untuk membuat networking antar geopark yang ada. Dan ini rutin diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Jadi dua tahun sekali itu Asia Pasifik, dan dua tahun sekali juga International conference, jadi selang-seling," katanya.

Pertemuan APGN 2019 juga mengutamakan tema pengembangan geopark berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal, serta aspek mitigasi kebencanaan.

Anton menambahkan, kegiatan APGN 2019 di Lombok akan turut mendukung promosi wisata NTB.

Kegiatan ini akan dihadiri sekitar 612 orang ahli geologi dari 30 negara Asia Pasifik.

"Hal ini turut membangkitkan optimisme bahwa Lombok, NTB sudah sangat aman dan nyaman dikunjungi," katanya.

Rakor persiapan APGN 2019 di Hotel Lombok Raya diikuti jajaran Bappeda NTB, Dinas Pariwisata NTB, Polda NTB, dan stakeholders terkait lainnya.

Rangkaian kegiatan simposium internasional Asia Pacific Geoparks Network (APGN) 2019,  akan dimeriahkan beragam kegiatan menarik.

Kegiatan-kegiatan akan digelar di sejumlah destinasi wisata, sepanjang rangkaian APGN 2019.

"Akan ada banyak kegiatan yang akan digelar sejak mulai registrasi para peserta hingga penutupan APGN ini," kata Assisten II Setda Provinsi NTB, Ir H Ridwansyah, usai rapat koordinasi persiapan APGN 2019, Rabu (21/8) di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Beberapa kegiatan menarik itu antara lain, karnaval budaya Lombok-Sumbawa, pameran kerajinan khas Lombok-Sumbawa, serta field trip kunjungan peserta ke sejumlah destinasi wisata di Lombok.

Ridwansyah mengungkapkan, kegiatan simposium internasional APGN 2019 ini akan dihadiri sekitar 612 orang ahli geologi dari 30 negara Asia Pasifik termasuk perwakilan Indonesia.

Pra-kegiatan akan dimulai dengan pertemuan Dewan Geopark UNESCO di Gili Trawangan, Lombok Utara.

Sementara pembukaan resmi APGN 2019 akan dilaksanakan pada 3 September mendatang di Hotel Lombok Raya.

"Pembukaan APGN 2019 rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden. Tetapi jika tidak, akan dibuka oleh Menko Kemaritiman," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan, sejumlah persiapan sudah matang dilakukan termasuk oleh Dinas Pariwisata NTB.

Ia mengakui, dipilihnya Lombok sebagai lokasi APGN 2019 akan membantu mempromosikan daerah sekaligus menjadi trigger bagi NTB untuk lebih banyak menarik kunjungan wisatawan.

"Kita harapkan ini menambah daya tarik NTB sebagai destinasi wisata nasional," katanya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Indonesia Dorong Belitung dan Toba jadi Geopark Dunia di APGN 2019 Lombok

Trending Now