Insentif Pariwisata Tekan Dampak Corona Dinilai Tak Bakal Efektif

MandalikaPost.com
Sabtu, Maret 07, 2020 | 23.14 WIB
Faisal Basri.

JAKARTA - Ekonom Senior dari Institute of Development Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menilai upaya pemerintah dalam memberikan insentif kepada sektor pariwasata di tengah tertekannya kunjungan wisatawan akibat virus corona (Covid-19) tidak akan efektif.

Menurutnya, wabah tersebut membuat orang enggan untuk bepergian, walaupun diberikan diskon.

"Orang nggak mau bepergian, orang nggak mau ke tempat keramaian hotel restoran. Sekarang tempat keramaian malah didiskon. Pusing lah itu. Yang terpenting untuk menghadapi virus corona adalah bukan dengan diskon pesawat," kata Faisal Basri.

Kemudian kebijakan untuk membebaskan sementara pajak hotel dan restoran terhadap 10 destinasi, kata Faisal, hal ini malah membuat pemerintah daerah kehilangan pendapatannya dan semakin memperburuk perekonomian.

"Kalau daerah wisata akan pendapatan utama Pemda sangat dominan dari pajak hotel dan restoran, misalnya Bandung dari hotel saja pendapatannya tinggi, triliunan dari pajak. Kompensasi ini malah melemahkan ekonomi daerah," kata Faisal.

Menurut dia, seharusnya sektor yang cocok diberikan intensif saat terjadi wabah virus corona adalah kesehatan publik, bukan sektor pariwisata.

"Paling penting untuk menghadapi virus corona ini adalah strong public health policy response. Jadi respon kebijakan kesehatan publik yang kuat, jangan cuman ngomong jaga kesehatan," ucapnya.

Dia juga mengatakan, pengelolaan informasi juga harus ditingkatkan. Di Singapura misalnya, perkembangan soal virus corona diberikan langsung ke masyarakat melalui gawai masing-masing.

"Kemudian kita dapat update nggak setiap hari. Kalau di Singapura warganya di WA setiap hari dua kali, progress-nya gimana Pemerintah," kata Faisal.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Insentif Pariwisata Tekan Dampak Corona Dinilai Tak Bakal Efektif

Trending Now