Ini Strategi Mitigasi Dinas Pariwisata NTB untuk Pariwisata yang Terdampak Pandemi Covid-19

MandalikaPost.com
Senin, April 20, 2020 | 00.49 WIB
Kadispar NTB, Lalu Moh Faozal.

MATARAM - Sektor pariwisata merupakan sektor paling terdampak pandemi Covid-19 secara global termasuk di NTB. Lockdown di sejumlah negara pasar, dan kebijakan pembatasan sosial secara nasional dan di daerah membuat sektor pariwisata terpukul lantaran arus wisatawan terhenti total, mancanegara maupun domestik.

Dinas Pariwisata NTB mencatat hingga 19 April setidaknya 9.567 pekerja di sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif di NTB terpaksa dirumahkan. Mereka terdiri dari karyawan hotel dan restauran, jasa transportasi, pemandu wisata, hingga karyawan di pusat-pusat kerajinan.

(Sumber: Dinas Pariwisata NTB)

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan, menyikapi pandemi Covid-19 ini, Dinas Pariwisata NTB telah menyusun tiga tahapan mitigasi untuk sektor pariwisata di NTB.

"Kita akui pariwisata pasti sangat terdampak. Dan kami sudah merumuskan rencana mitigasinya, bagaimana bertahan melewati masa pendemi ini," katanya.

Menurut Faozal, langkah mitigasi itu akan dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap tanggap darurat yang sudah berlangsung sejak Maret hingga akhir Mei 2020. Kemudian tahap pemulihan yang akan dilakukan Juni-Desember 2020. Dan, tahap normalisasi Januari - Desember 2021.

Ia memaparkan, dalam tahap tanggap darurat saat ini, Dispar NTB membentuk Command Center di kantor Dinas Pariwisata NTB.

"Kami melakukan identifikasi dan pengumpulan data pelaku usaha pariwisata yang terdampak Covid-19, dan membantu melakukan upaya pencegahan Covid-19 di sejumlah destinasi wisata dengan penyemprotan disinfektan," katanya.

Komunikasi dengan stakeholder pariwisata juga rutin dilakukan melalui pertemuan rutin via online meeting, Program Training Via Online Platform (Teleconfrence), dan mengupayakan menggunakan hotel-hotel yang masih buka sebagai opsi tempat isolasi mandiri para penumpang transportasi udara, laut dan darat dari luar daerah.

Skema tanggap darurat sektor Pariwisata NTB. (Sumber: Dinas Pariwisata NTB)

Dalam masa tanggap darurat ini Dinas Pariwisata juga berupaya memfasilitasi pengurangan biaya listrik, air, sewa (untuk Hotel, Usaha Atraksi, Pelaku Pariwisata), serta pembebasan pembayaran BPJS Kesehatan/Ketenagakerjaan.

"Semua akan coba kita lakukan untuk meminimalisir dampak. Termasuk kami juga akan menyalurkan bantuan untuk pekerja pariwisata yang terdampak. Kita salurkan secara bertahap, tidak banyak tetapi diharapkan mampu membantu meringankan beban selama masa pandemi ini," katanya.

Faozal mengatakan, dalam tahap pemulihan pada Juni - Desember 2020 mendatang, Dinas Pariwisata NTB akan melakukan koordinasi bersama Kabupaten/Kota mengenai dampak Covid-19 di semua komponen Pariwisata (Kelembagaan, Industri, Pemasaran dan Destinasi).

Kemudian mendorong OPD/Instansi Vertikal, CSR untuk membuat kegiatan di daerah terdampak. Kegiatan oppublikasi, Promosi, Penyelenggaraan MICE dan Aktivitas Budaya, serta kegiatan
lainnya juga akan didorong kembali.

Mengadakan Event-Event Berskala Nasional maupun Internasional PR-ing (testimoni positif sebagai Trauma Healing) – agar industri memviralkan setiap testimoni positif.

"Promosi pada semua media di dalam negeri dan Luar Negeri dan mengundang dubes sahabat sites visit ke KEK Mandalika dan sekitarnya untuk melihat situasi terkini," katanya.

Skema tahap pemulihan sektor Pariwisata NTB. (Sumber: Dinas Pariwisata NTB)

Akan ada skema pinjaman lunak, skema Penjaminan dan skema insentif, insentif untuk airlines/ TA/ TO/ pelaku Pariwisata
Peningkatan Kapasitas (Pelatihan, Bimtek, Workshop), serta menawarkan produk lokal menjadi cinderamata Kemenparekraf.

Sementara dalam tahap normalisasi Januari - Desember 2021, Dinas Pariwisata NTB akan berupaya memperbanyak jalur penerbangan udara domestik dan luar negeri (charter flight/reguler flight).

"Kita gencarkan kembali promosi destinasi dan ekonomi kreatif bersama Kemenparekraf RI, dan mengajak para stakeholders pariwisata domestik lebih gencar memasarkan paket-paket wisata yang lebih menarik," katanya.

Skema normalisasi sektor Pariwisata NTB. (Sumber: Dinas Pariwisata NTB)

Selain itu sejumlah kegiatan juga harus dilakukan seperti mengadakan thematic events di daerah yang lebih spektakuler, memperkuat promosi digital melalui website, influenser, vloger/blogers, medsos dan lainnya.

Faozal mengatakan, menghadapi masa pandemi Covid-19 ini tentu menjadi masa-masa sulit bagi sektor kepariwisataan di NTB. Namun ia berharap semua pihak di sektor kepariwisataan bisa terus berikhtiar dan tetap semangat melewati masa pandemi ini. (*)




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ini Strategi Mitigasi Dinas Pariwisata NTB untuk Pariwisata yang Terdampak Pandemi Covid-19

Trending Now