JPS Gemilang, Produk Lokal dan Kemantapan Ekonomi Masyarakat NTB Saat dan Pasca Pandemi Covid-19

MandalikaPost.com
Minggu, April 19, 2020 | 17.43 WIB
Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah dan Wagub Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah saat melaunching JPS Gemilang, di Mataram. (Dok.Ist)

MATARAM - Paket bantuan JPS Gemilang yang disalurkan Pemprov NTB untuk 105 ribu keluarga miskin, rentan miskin dan pekerja sektor informal di NTB mendapat banyak sorotan. Selain item bantuan hampir sebagian besar produk lokal, harganya pun cenderung lebih mahal dari produk di pasaran.

Kebijakan pemerintahan Zul-Rohmi di masa pandemi Covid-19 ini, mulai dicibir sebagai kebijakan yang hanya pencitraan semata, tanpa mempedulikan kebutuhan sebenarnya dari masyarakat penerima paket bantuan.

Menjawab berbagai pertanyaan publik tersebut, Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah mengatakan, JPS Gemilang yang mengutamakan produk-produk lokal, bukankah sekedar langkah populis tanpa dasar.

"(Pilihan menggunakan produk lokal) Ini merupakan langkah 'besar' dan 'mendasar' untuk memulai Inovasi Teknologi, langkah awal dan mendasar untuk menempuh perjalanan panjang Industrialisasi demi perekonomian NTB yang kokoh di masa yg akan datang," kata Gubernur Zulkieflimansyah, Minggu (19/4) di Mataram.

BACA JUGA: Pemprov NTB Salurkan JPS Gemilang untuk Masyarakat Miskin dan Pekerja Sektor Informal

Di masa pandemi Covid-19 ini, lebih dari 105 ribu keluarga di NTB terdampak secara ekonomi, dan mereka bukan yang termasuk dalam penerima bantuan-bantuan pusat, seperti PKH dan Rasta. Ini yang disasar oleh Pemprov NTB melalui JPS Gemilang.

Di lain sisi, Pemprov NTB juga tak ingin mengabaikan sektor lain yang juga terdampak. Ya, sektor UMKM yang juga merasakan dampak pandemi Covid-19, sepinya pasar dalam waktu panjang sangat mudah membuat mereka gulung tikar.

Sehingga dengan menempatkan beberapa item produk yang bisa diproduksi oleh UMKM lokal di NTB, JPS Gemilang diharapkan memiliki multiplier efect yang cukup luas secara ekonomi. Masyarakat yang membutuhkan terbantu, sementara sektor UMKM bisa sedikit bergeliat karena produknya terserap melalui JPS Gemilang.

Gubernur Zul menekankan, bukan hanya untuk melewati masa pandemi, pola JPS Gemilang yang mendorong upaya inovasi dan kreativitas UMKM lokal juga demi mendukung penguatan ekonomi masyarakat NTB, pasca pandemi nantinya.

Setelah melewati proses dan diberi kesempatan untuk learning by doing, mengisi kesempatan di JPS Gemilang ini, bisa dipastikan produk-produk yang mereka hasilkan akan lebih berkualitas dan mampu bersaing global di masa mendatang.

Menurut Zulkieflimasnayah, tanpa ada kebijakan menggunakan produk lokal, maka pelaku industri lokal tak akan pernah belajar, tak akan pernah melakukan Inovasi Teknologi dan karenanya mereka tak akan pernah menjadi besar.

"Nah, Kalau UKM dan Industri Lokal tak pernah akan besar maka ekonomi kita tak pernah mandiri dan akan tergantung terus pada produk dari luar dalam jangka panjang. Kita selamanya akan jadi penonton," katanya

Ia mengatakan, keberanian menggunakan produk lokal dan memunculkan UKM dan Industri Lokal melalui JPS Gemilang adalah upaya serius Pemprov NTB untuk  menguatkan fondasi ekonomi daerah untuk semakin kokoh dalam jangka panjang.

Gubernur Zul menilai banyak pertanyaan dan juga kritikan yang datang terhadap JPS Gemilang merupakan hal yang wajar.

Namun menurutnya, pola pikir lama yang menjadi antitesa program JPS Gemilang kerab kali membuat daerah ini menjadi tergantung pada impor atau membeli produk dari luar. Akibatnya, industri dalam negeri dan lokal tak pernah hidup, sehingga ekonomi daerah  tak pernah mandiri dan selalu rentan terhadap gejolak dan perubahan-perubahan eksternal.

"(Padahal) agar ekonomi kita mandiri maka Industri kita harus kuat. Hadirnya industri akan mengurangi persoalan mendasar kita seperti Pengangguran dan Kemiskinan. Proses menghadirkan Industri yang kuat dalam sebuah Perekonomian inilah yang di sebut dengan INDUSTRIALISASI," katanya.

Menurutnya, menuju industrialisasi ini pun tidaklah sederhana. Perjalanannya panjang dan berliku, dan mensyaratkan hadirnya INOVASI TEKNOLOGI. Sebab, tanpa Inovasi teknologi  maka industrialisasi hanyalah mimpi dan pepesan kosong.

Inovasi Teknologi ini secara empiris ternyata tidak seperti yang banyak dibayangkan orang. Ia tidak tumbuh subur di kampus-kampus atau lembaga-lembaga penelitian. Inovasi Teknologi ini sebagian besar terjadi di PERUSAHAAN dan INDUSTRI.

Inovasi Teknologi di negara-negara berkembang (catching up countries) tidak banyak berasal dari riset di kampus atau dari R&D laboratorium dan lembaga penelitian.

"Tapi (Inovasi Teknologi) banyak dilakukan perusahaan-perusahaan dengan Learning by Doing dan Reverse Engineering. Perusahaan belajar dari coba-coba, dari melakukan pekerjaan dgn metode ATM, amati, tiru dan Modifikasi," tukasnya.

Sehingga papar dia, kalau kita mau menghadirkan banyak Inovasi Teknologi maka hadirkanlah banyak perusahaan dan industri dalam perekonomian daerah, an beri mereka kesempatan untuk memulai mengerjakan pesanan dan pekerjaan - pekerjaan itu.

"Dengan sedikit landasan teoritis itu,  mudah-mudahan masyarakat, para sahabat kini jadi mengerti, bahwa JPS Gemilang yg mengutamakan produk-produk lokal bukankah sekedar langkah populis tanpa dasar. Ia merupakan langkah 'besar' dan 'mendasar' utk memulai Inovasi Teknologi, langkah awal dan mendasar untuk  menempuh perjalanan panjang Industrialisasi demi perekonomian NTB yang kokoh di masa yang akan datang," katanya.

Gubernur Zul berharap agar bantuan JPS Gemilang bisa dirasakan manfaatnya oleh para penerima bantuan, dan bisa membantu meringankan beban kebutuhan selama masa pandemi Covid-19 ini. Ia juga berharap agar para pelaku UMKM yang produknya terserap dalam JPS Gemilang untuk terus berkarya dan berinovasi memberikan produk terbaik mereka.

Sehingga ke depan, pasca pandemi ini berlalu, produk-produk UMKM NTB bisa lebih berkualitas mutu dan mampu bersaing global di pasaran.

Gubernur Zul juga mengajak Pemda Kabupaten dan Kota di NTB untuk melibatkan UMKM lokal dan menggunakan produk lokal untuk paket-paket bantuan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

"Bumdes dan toko-toko tani lokal kita banjiri dengan produk lokal petani, nelayan, peternak dan pedagang lokal kita. 
Ini perjuangan bersejarah kita utk menguatkan perekonomian kita sendiri. Perjalanan panjang, memang selalu harus dimulai dengan langkah pertama," tukas Gubernur Zulkieflimansyah. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • JPS Gemilang, Produk Lokal dan Kemantapan Ekonomi Masyarakat NTB Saat dan Pasca Pandemi Covid-19

Trending Now