Sembuh dari Corona, Ini Pesan Pasien 30 Asal Lombok Barat

MandalikaPost.com
Sabtu, April 25, 2020 | 14.56 WIB
Pasien 30 asal Lombok Barat, RA (51), dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang setelah belasan hari menjalani perawatan di RSAM Narmada, Lombok Barat.

LOMBOK BARAT - Sempat dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan di ruang isolasi, pria 51 tahun, berinisial RA, warga Batulayar Lombok Barat, akhirnya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. 

RA merupakan pasien nomor 30-NTB yang ditetapkan positif Covid-19 oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB pada 11 April lalu. RA diduga terpapar karena memiliki riwayat kontak erat dengan pasien klaster Bogor nomor-04, warga Kota Mataram yang saat ini juga sudah dinyatakan sembuh.

Sejak dinyatakan positif Covid-19, RA kemudian dirawat di Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada, Lombok Barat.

Terhitung 14 hari menjalani perawatan di ruang isolasi, RA pun dinyatakan sembuh setelah hasil dua kali uji swap terakhir negatif.

Gugus Tugas Covid-19 NTB menyatakan kesembuhan RA pada Jumat (24/4) melalui keterangan resmi.

"Saya sangat bersyukur dan bahagia bisa sembuh. Saya sangat berterimakasih dengan para dokter dan perawat di RSAM Narmada yang sudah merawat saya dengan optimal," kata RA, Sabtu (25/4).

RA berpesan kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan mengikuti prosedur pencegahan Covid-19. Caranya dengan mentaati anjuran jaga jarak, rajin cuci tangan, dan selalu menggunakan masker saat bepergian.

“Covid memang berbahaya namun dapat disembuhkan. Penularannya dapat dicegah dengan tetap di rumah, jaga jarak, hindari kerumunan, rajin cuci tangan pakai sabun dan memakai masker keluar rumah,” kata RA.

RA meminta masyarakat yang merasa pernah punya riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19, atau yang merasakan gejala sakit untuk memeriksakan diri dan memberikan keterangan secara jujur kepada petugas medis.

Hal ini sangat diperlukan, sebab tidak semua orang yang positif Covid-19 mengalami gejala sakit. Yang paling berbahaya menularkan justru orang tanpa gejala, yang merasa baik-baik saja namun berpotensi menular ke yang lebih rentan.

“Saya sangat berharap masyarakat bisa kooperatif, terutama yang memiliki riwayat kontak erat harus segera melapor dan memeriksakan diri. Dan jika memang terkena atau terjangkit atau sudah dinyatakan positif, harus tetap kooperatif ikuti semua anjuran tenaga medis dan dokter,” ujar RA.

Ia mengaku, sempat khawatir di saat awal. Terutama setelah pasien 04 warga Mataram dinyatakan positif. Sebab RA pernah kontak dengan pasien 04. Melepas semua kekhawatiran, RA pun mengikuti proses screening contact tracing dan diperiksa di RS Bhayangkara Mataram.

“Di situ dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif, dan saya dibawa ke karatina Wisma Nusantara, dan setelah uji swab ternyata positif, saya kemudian dirawat di RSAM. Sempat khawatir juga awalnya, akan tetapi dengan semangat yang diberikan para medis dan berusaha berpikir positif bahwa saya bisa sembuh, akhirnya sembuh juga," katanya.

RA bercerita, selama menjalani perawatan dalam isolasi memang membosankan, karena tak bisa beraktivitas seperti biasa. Namun ia menyadarai sepenuhnya bahwa isolasi harus dijalani. Apalagi RA tergolong pasien positif yang tanpa gejala.

Selama dirawat diisolasi, RA taat mengkonsumsi makanan dan suplemen yang diberikan rumah sakit. Untuk mengisi kejenuhan ia pun lebih rajin mendekatkan diri, berdoa pada Tuhan YME.

RA menegaskan Covid-19 ini tidak mematikan, sehingga masyarakat jangan terlalu panik dan takut berlebihan. Apalagi sampai terpengaruh dengan media sosial.

"Saya sendiri tidak merasakan gejala yang sering diberitakan seperti sesak nafas. Tapi memang penyebaran penularannya Covid-19 ini sangat cepat, sehingga isolasi wajib dilakukan, sampai kita benar-benar sembuh, dinyatakan negatif dan tidak akan  menularkan ke yang lain," katanya.

dr Aan Putra Suryanatha.

Direktur RSAM Narmada, dr Aan Putra Suryanatha menjelaskan, RA sudah sembuh dan diperbilehkan pulang setelah melalui prosedur protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

“Pasiennya sangat disiplin dan patuh pada protokol Covid-19, menjalani perawatan isolasi dan tetap berpikir optimis. Pasien ini, sudah melalui dua kali swab dengan hasil negatif, sembuh dan sudah diperbolehkan pulang," katanya.

Menurut Aan, meski sudah sembuh dan diperbolehkan pulang, berdasarkan protokol Covid-19, RA tetap menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari ke depan.

Dokter Aan berharap agar selama isolasi mandiri, RA tetap mendapat pemantauan dari surveilens Puskesmas di Batulayar, demikian juga di tingkat desa agar mendapat perlindungan dari masyarakat.

“Saya harapkan pasien ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan kembali ke masyarakat setelah 14 hari isolasi mandiri,” harapnya.

Saat ini RSM Narmada merawat 10 pasien positif Covid-19, dan berharap semua pasien dapat menjalani masa isolasi dan bisa sembuh dari Covid-19.

Aan juga mengimbau masyarakat khususnya masyarakat Lombok Barat untuk tetap disiplin mentaati semua anjuran pemerintah dalam pandemi Covid-19 ini.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 NTB, di Lombok Barat saat ini tercatat sebanyak 21 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut ada dua pasien yang sudah sembuh dan dipulangkan yakni pasien 27, balita HW warga Gunungsari, dan pasien 30, RA, warga Batulayar. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sembuh dari Corona, Ini Pesan Pasien 30 Asal Lombok Barat

Trending Now