Perkuat Sinergitas, Jajaran GIPI Dukung Persiapan Pariwisata NTB Sambut New Normal

MandalikaPost.com
Rabu, Juni 10, 2020 | 09.58 WIB
Tanjung Aan, salah satu destinasi favorit di sekitar KEK Mandalika, Lombok Tengah.

MATARAM - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) NTB bertekad memajukan sektor pariwisata NTB dengan terus meningkatkan sinergi antar anggota, Pemda, dan pihak terkait lainnya.

Semangat kebersamaan untuk membangun pariwisata itu dimantapkan dalam pertemuan jajaran GIPI NTB, Selasa (9/6) di Hotel Santika Lombok, Mataram.

Pertemuan dihadiri Ketua GIPI NTB Awanadhi Aswinabawa dan beberapa Ketua Assosiasi Pariwisata seperti ASITA, PHRI, HPI, INCCA dan PUTRI.

BACA JUGA : Gili Trawangan Bersiap Sambut New Normal

Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini mengatakan, ada tiga point yang diambil dalam pertemuan tersebut.

Tiga point itu antara lain GIPI akan terus memperkuat spirit kebersamaan dan kekompakan diantara pengurus dan anggota untuk memajukan program kepariwisataan di Provinsi NTB.

Kemudian assosiasi pariwisata anggota GIPI akan terus memperkuat fungsi dan peranan kelembagaan GIPI .

"Yang ketiga, penguatan kelembagaan GIPI dengan prinsip kepengurusan yang bersifat kolektif kolegial. Jadi secara umum tiga point itu dalam pertemuan," katanya.

Ia berharap sinergitas antar pelaku pariwisata dapat terus dibangun untuk kebersamaan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di NTB.

BACA JUGA : Ini Langkah PHRI NTB Sambut New Normal Pariwisata

Ketua GIPI NTB, Awanadhi Aswinabawa mengatakan, pertemuan tersebut meningkatkan semangat kebersamaan pelaku pariwisata. Terutama untuk menghadapi masa pandemi corona saat ini.

Awanadhi mengatakan, secara nasional Indonesia sudah menetapkan tiga destinasi prioritas utama untuk dibuka di masa new normal.

Tiga destinasi itu ialah Bali, Yogyakarta, dan Batam. Bali dipilih karena merupakan ikon wisata Indonesia, kemudian Yogyakarta karena bisa menggerakan wisatawan domestik, dan Batam untuk menarik pasar dari Singapura, Malaysia dan asia lainnya.

Sementara lima destinasi lainnya masuk dalam prioritas kedua, yakni lima destinasi superprioritas, termasuk Mandalika di Lombok, dan ditambah destinasi di pulau Jawa.

Untuk itu, Awan menandaskan, pelaku pariwisata bersama Pemda di NTB harus mulai bersiap-siap. Meski pun untuk saat ini new normal belum diterapkan di NTB menyusul angka kasus corona yang masih cukup tinggi.

"Sampai sekarang pun soal covid-19 ini nggak ada yang tahu (kapan selesainya), cuma Tuhan yang tahu. Tapi kita sebagai manusia yang diberi budi dan pikirin, tetap harus ikhtiar dan siapkan segala sesuatunya. Sehingga saat dibuka (new normal) kita nggak gopoh lagi," katanya.

BACA JUGA : Destinasi Wisata Lombok Masuk Prioritas Kedua New Normal Nasional

Awan menekankan, saat ini pariwisata NTB seperti daerah lainnya juga sangat terpukul akibat pandemi global ini. Namun semangat untuk bertahan dan bangkit kembali tidak boleh padam.

"Semangat nggak boleh padam, untuk nyala api dalam dada tetap menyala maka (jajaran pariwisata) harus kompak bersatu," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini semua destinasi di Indonesia mengalami hal yang sama. Pelaku industri pariwisata di mana pun termasuk di NTB tentu merasakan dampak yang sama.

"Masalah sekarang ini semua daerah lagi "kelaparan". Karena semua "lapar" maka semua cari perhatian, semua daerah berlomba-lomba memoles diri kepada dunia, bahwa daerah saya sudah siap," katanya.

Dengan masalah yang sama dan starting bangun kembali yang sama juga, maka NTB tidak boleh kalah bersaing.

"Jangankan destinasi lain yang superprioritas, Banyuwangi dan Labuan Bajo pun mereka nggak kalah hebat (memoles pariwisata). Nah apakah NTB cukup baik dibanding daerah lain?. Itu lah yang menjadi pikiran GIPI, kita nggak boleh kalah bersaing. Ini yang kita lakukan agar kita sebagai destinasi tetap harus bersiap-siap agar saat buka kita sudah siap," katanya.

Menurut dia, ada dua hal besar yang saat ini harus dilakukan di sektor pariwisata NTB. Pertama adalah bagaimana merebut kepercayaan pasar, bahwa Lombok, NTB sudah siap menjalani new normal.

"Tapi apa itu cukup?, belum. Karena  daerah lain juga melakukan ini. Nah yang kedua diperlukan tindaklanjut dari BPPD untuk promosi dan pemasaran. Tentu ini berat, di masa normal saja berat apalagi saat ini. Tapi apakah kita menyerah? tentu tidak. Saya bilang kalau pun kita kalah, kita keluar dengan kepala tegak. Artinya kita tetap berusaha," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perkuat Sinergitas, Jajaran GIPI Dukung Persiapan Pariwisata NTB Sambut New Normal

Trending Now