Nomor 4 untuk BARU, Simbol Pilar Kebangsaan di Kota Mataram

MandalikaPost.com
Jumat, September 25, 2020 | 23.12 WIB
H Baihaqi dan Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU) usai penentuan nomor urut pasangan Calon Walikota dan Calon Walikota Mataram.

MATARAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram telah menetapkan nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram untuk Pilkada 9 Desember mendatang. Paslon Baihaqi dan Baiq Diyah Ratu Ganefi dengan nama paket BARU, mendapatkan nomor urut 4 dari deretan 4 pasang calon yang akan bertarung.

Sebelum pengambilan nomor urut, baik Baihaqi dan Diyah Ratu tidak mempermasalahkan nanti nomor berapa saja yang didapatkan. Namun disatu sisi, harapan kecilnya untuk mendapatkan nomor 4 rupanya terkabul.

“Nomor 4 ini menurut kami seperti arah, langkah menuju tekad kami untuk penerapan 4 pilar kebangsaan di Kota Mataram. Sebelumnya memang kami sangat mengharapkan nomor 4 ini, tapi karena ini sistem cabut nomor jadi pasrahkan saja pada keberuntungan kami. Dan ternyata alhamdulillah kami mendapatkannya,” kata Baiq Diyah Ratu Ganefi calon Wakil Wali Kota Mataram saat ditemui pada Jumat (25/9).

Wanita yang pernah menjabat sebagai DPD RI selama 3 periode ini mengatakan, bahwa 4 pilar kebangsaan adalah tiang penyangga agar warga masyarakat di suatu bangsa merasa nyaman, aman, tenteram juga sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.

“Empat pilar ini merupakan prasyarat minimal, bagi bangsa atau suatu daerah untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian masyarakat itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui di Kota Mataram saat ini yang menjadi Ibu Kota Provinsi NTB,” ujarnya.


Dalam Konsep Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Istimewanya lagi nomor 4 ini menurut Diyah Ratu yakni terdapat pada poin ke 4 pilar kebangsaan “Bhineka Tunggal Ika” yang merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Sebagaimana diketahui bahwa frase ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Sehingga sangat cocok disematkan pada karakteristik Kota Mataram yang kini dihuni oleh beragam Suku, Agama dan Ras serta Adat Istiadat warga yang datang dari berbagai daerah.

Diyah Ratu mengatakan, makna keberagaman pada poin ke-4 dalam 4 pilar kehidupan berbangsa ini, sejak jauh hari sudah menjadi pemantik tekad bagi pasangan BARU untuk maju sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram. Sehingga sangat beralasan jika keberuntungannya mendapatkan nomor urut 4 pada deretan calon pemimpin di Kota Mataram menjadi kebanggaannya.

“Kami sangat bersyukur sekali mendapatkan nomor urut 4 ini. Sebagaimana kami melihat 4 pilar kebangsaan yang menjadi landasan suatu bangsa dan landasan kerja kami jika kedepan memimpin Kota Mataram,” tandasnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Nomor 4 untuk BARU, Simbol Pilar Kebangsaan di Kota Mataram

Trending Now