BMKG Catat 77 Aktivitas Kegempaan di Wilayah NTB dalam Sepekan, Sebagian Kecil Dirasakan Getarannya

MandalikaPost.com
Sabtu, Oktober 31, 2020 | 17.01 WIB

Data aktivitas kegempaan wilayah NTB 23 - 30 Oktober 2020. (Sumber: BMKG)


MATARAM - Literasi dan mitigasi untuk tanggap bencana kegempaan menjadi hal yang harus terus menerus ditingkatkan di Provinsi NTB. Sebab, daerah ini masuk ke dalam wilayah cincin api yang memang rawan potensi kegempaan.


BMKG mencatat seismisitas atau aktivitas kegempaan di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram pada Minggu Kelima Periode 23 - 30 Oktober 2020 telah terjadi gempabumi sebanyak 77 kejadian.


Kejadian gempa dalam sepekan itu didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km.


"Dari 77 kejadian tersebut tidak terdapat beberapa gempabumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram , Ardhianto Septiadhi SSi, melalui keterangan tertulis, Sabtu (31/10).


Ia memaparkan, analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Minggu Kelima Periode 23 - 30 Oktober 2020 dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempabumi.


Berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempabumi pada Minggu Kelima Periode 23 - 30 Oktober 2020 terlihat kejadian gempabumi terbanyak terjadi pada tanggal 28 Oktober dengan jumlah mencapai 15 kejadian gempa.


Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 55 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 22 kejadian dan terdapat tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M > 5.


"Artinya dari 77 gempa yang terjadi sebanyak 55 kejadian itu skalanya di bawah 3 Magnitudo, dan 22 kejadian antara 3 Magnitudo hingga di bawah 5 Magnitudo. Tidak tercatat gempa di atas 5 Magnitudo dalam kurun sepekan tersebut," kata Ardhi.


Sementara berdasarkan kedalaman gempabumi gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 58  kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 19 gempabumi dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.


Ia mengatakan, gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Namun BMKG terus menerus memonitor aktivitas kegempaan yang terjadi.


Yang terpenting menurutnya, adalah kesiapsiagaan masyarakat. Literasi dan mitigasi kebencanaan harus terus menerus ditingkatkan.


Ardhi juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.


Berikut kanal medsos resmi BMKG :

# Instagram/Twitter @infoBMKG)

# website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id)

# Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BMKG Catat 77 Aktivitas Kegempaan di Wilayah NTB dalam Sepekan, Sebagian Kecil Dirasakan Getarannya

Trending Now