Mantapkan Kesiapan Pariwisata, Simulasi SOP CHSE Digelar di Lombok Utara

MandalikaPost.com
Senin, Desember 14, 2020 | 15.20 WIB Last Updated 2020-12-14T13:12:46Z
SIMULASI. Kegiatan simulasi penerapan SOP CHSE digelar jajaran pariwisata NTB di pantai Pandanan, Lombok Utara. (Foto: Istimewa) 

LOMBOK UTARA - Rencana distribusi vaksin corona bertahap secara nasional menjadi harapan baru melewati masa sulit pandemi saat ini. Gairah dan optimisme menyambut kenormalan baru, juga terus ditingkatkan di sektor Pariwisata nasional, termasuk di NTB. 


"Di masa pandemi ini kita harus mampu beradaptasi secara maksimal agar dapat kembali meningkatkan aktivitas pariwisata kita yang sempat menurun, salah satu program yang tepat adalah dengan cara menerapkan protokol kesehatan berbasis Clean, Healt, Safety, Environtment (CHSE) di setiap destinasi yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal, saat menghadiri kegiatan simulasi SOP CHSE, Senin (14/12) di panta Pandanan, Lombok Utara.


Kegiatan simulasi SOP CHSE  digelar Pemda Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata dan BPPD setempat di pantai Pandanan, Pelabuhan bangsal dan 3 Gili Matra (Meno, Air, Trawangan) dalam upaya menyiapkan Destinasi Pariwisata yang siap menjadi tuan rumah pelaksanaan MotoGP 2021. 


Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dispar NTB, dan dihadiri para pelaku wisata dan stakeholders terkait lainnya. 


Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal membuka kegiatan Simulasi SOP CHSE di pantai Pandanan, Lombok Utara.

Faozal mengatakan, simulasi SOP CHSE dilakukan untuk memastikan bahwa standar CHSE ini bisa benar-benar diimplementasikan dengan baik oleh semua unsur penggerak pariwisata di NTB. 


"Kenapa simulasi SOP CHSE ini kita awali di Lombok Utara khususnya 3 Gili, karena area ini menjadi destinasi pertama yang di buka semenjak kita mendeklarasikan NTB membuka pariwisata. Dan pantai Pandanan ini menjadi salah satu destinasi yang menerapkan SOP CHSE," jelasnya.


Menurutnya, penerapan SOP CHSE perlu benar-benar dilakukan agar masyarakat secara luas mengetahui warna baru pariwisata di masa pandemi ini dengan standar CHSE. 


"Selain itu, wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke Lombok juga menjadi yakin bahwa kita ini siap melayani dengan baik sesuai protokol kesehatan yang ada," katanya.


Secara keseluruhan kegiatan simulasi SOP CHSE dilakukan selama dua hari, hingga Selasa (15/12). 


Kegiatan Senin (14/12) diawali dengan Tactical Floor Game (TFG) untuk menjelaskan simulasi SOP yang akan diterapkan pada tanggal 15 Desember 2020 di pelabuhan bangsal dan 3 Gili Serta akan menjadi SOP CHSE yang baku untuk seterusnya. 


Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini mengatakan, kesiapan sektor pariwisata dalam menerapkan CHSE menjadi salah satu kunci utama agar pariwisata Lombok dan NTB secara umum bisa kembali bangkit di masa pandemi ini.


Karena itulah, sejak awal PHRI NTB juga terus mendorong agar semua hotel dan restoran anggota PHRI benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan pendekatan CHSE ini.


"Penerapan CHSE ini penting. Tujuannya agar wisatawan benar-benar yakin dan tidak ragu-ragu untuk berkunjung ke Lombok, dan NTB secara umum," kata Wolini.


Menurutnya, rencana pemerintah untuk mendistribusikan vaksin corona secara bertahap menjadikan semangat dan optimisme bagi sektor pariwisata.


Apalagi, bagi pariwisata NTB yang tahun depan akan menjadi tuan rumah MotoGP 2021 di Mandalika.


Wolini mengatakan, segala persiapan memang harus dimulai dari saat ini. Agar ketika pariwisata kembali berangsur normal, NTB sudah siap menyambutnya.


"Yang jelas kita harus tetap optimistis. Tidak ada badai yang tak berlalu, semoga pariwisata kita di NTB makin mantap ke depannya," katanya. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mantapkan Kesiapan Pariwisata, Simulasi SOP CHSE Digelar di Lombok Utara

Trending Now