Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi bersama Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Ibrahim Kurniawan, saat memberikan keterangan di Mataram. |
MATARAM - Pemerintah Provinsi NTB masih berfokus pada penanganan tanggap darurat untuk masyarakat korban banjir bandang di Kabupaten Bima. Penyaluran bantuan logistik dan kemanusiaan masih terus dilakukan.
"Saat ini Pemprov masih fokus tanggap darurat untuk menangani korban banjir di Bima. Kebutuhan logistik dan yang dibutuhkan para korban menjadi prioritas," kata Kepala Dinas Kominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi, Jumat (9/4) di Mataram.
Menurutnya, Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah juga telah menginstruksikan BPBD NTB, sejak bencana banjir bandang yang menerjang empat Kecamatan di Kabupaten Bima untuk turun melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk Tim Komando Tanggap Darurat.
Status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Bima ditetapkan selama sebulan, mulai 2 April – 1 Mei 2021 mendatang, berdasarkan SK No.131 Tahun 2021.
"Instruksi pak Gubernur sudah juga ditindaklanjuti BPBD Provinsi NTB dengan telah melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk tim komando tanggap darurat. Kemudian, bersama stakeholders terkait melakukan evakuasi dan penyelamatan korban serta melakukan kaji cepat," jelas Gede.
BACA JUGA : Presiden Kirim 13 Ribu Paket Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Bima
Sementara, Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Ibrahim Kurniawan, menjelaskan, data BPBD Provinsi NTB menyebutkan, jumlah Kepala Keluarga terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima mencapai 10.185 KK, terdiri dari 29.182 jiwa, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak dua orang.
Jumlah kerugian material tertaksir akibat bencana banjir bandang di Bima, tercatat mencapai Rp680 Miliar.
Ibrahim mengatakan, hingga Jumat (9/4) pukul 12.00 WITA, situasi di wilayah Kabupaten Bima pascabanjir bandang mulai terpantau kondusif. Bahkan, Bupati Bima Indah Damayanti Putri telah menggerakkan jajaran ASN lingkup Pemkab Bima bersama TNI/Polri untuk mulai bergotong royong membersihkan sisa kotoran lumpur dan jerami akibat banjir bandang yang menutupi areal pemukiman dan fasilitas umum di berbagai wilayah di wilayahnya.
"Memang air sempat naik di Madapangga tapi enggak seberapa. Intinya, situasi Bima secara umum mulai kondusif. Dan tadi pagi hingga siang, semua jajaran ASN dan TNI/Polri bersama-sama bergotong royong membersihkan sisa lumpur dan jerami itu," jelas Ibrahim.
Ia menyebutkan, sejumlah pihak mulai kalangan BUMN, Dinas Sosial hingga TNI sudah mendirikan dapur umum tersebut sehari setelah insiden banjir bandang yang melanda wilayah setempat .