Sebanyak 129 Orang Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Rosyidin
Minggu, Oktober 02, 2022 | 18.06 WIB
Kerusuhan supporter Arema di stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

MALANG, MANDALIKAPOST.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, jumlah korban jiwa yang diakibatkan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bertambah menjadi 129 orang.

Hal itu disampaikan Khofifah saat berkunjung ke Polres Malang untuk meninjau langsung dan menangani tragedi tersebut.

Menurut Khofifah, dilansir dari Breaking News TVOne siang pukul 11.46 Wita, dari 129 korban jiwa itu, dua di antaranya adalah anggota polisi, yakni anggota Polres Tulungagung dan Polres Trenggalek yang diperbantukan dalam pengamanan pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

"Semua jenazah korban saat ini dievakuasi di beberapa rumah sakit di Kepanjen dan Kota Malang," kata Khofifah.

Sementara itu, dari 129 korban jiwa itu, 18 belas di antaranya belum diketahui identitasnya. Mereka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sebab, untuk korban jiwa yang belum diketahui identitasnya dikumpulkan di Rumah Sakit itu.

"Menurut Direktur Utama RSSA Saiful Anwar menginformasikan memastikan akan ada kiriman lagi korban jiwa yang belum ditemukan identitasnya," jelasnya.

Semua yang ditangani oleh RSSA lanjut Khofifah, maka semuanya dalam tanggungan Pemprov Jawa Timur. karena rumah sakit itu adalah  lmilik Pemprov.

"Maka yang dirawat, dilayani di Rumah Sakit Saiful Anwar semua dalam tanggungan Pemprov Jawa Timur," pungkas Khofifah.

Pemrov fokus pada penanganan korban bersama dengan Bupati, selain itu berkoordinasi juga dengan wali kota Malang dan RSSA, rumah sakit pemkab daerah penanganannya sangat cepat. Begitu juga yang ada di rumah sakit Pemprov yang ada di Malang Raya ini.

"Kami akan fokus pada penangan korban, baik yang mereka membutuhkan tim DVI. Kemudian yang membutuhkan tindakan karena luka ringan maupun luka berat," kata orang nomor satu di Jatim ini.

Untuk yang meninggal, kata Khofifah lebih lanjut Pemprov akan memberikan santunan persia masing-masing 10 juta, dan dari kabupaten juga akan memberikan korban.

"Yang masih dalam tindakan, Pemprov akan memberikan 5 juta. Itu bagian dari empati kami (Pemprov) terhadap korban, tentu mereka saat ini sedang dirawat," jelasnya.

Ini menjadi bagian dari jajaran Pemprov dan stkholder yang ada memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik dari Pemprov, Pemkab dan tentu kordinasi intensif update dari  Kapolda terus disamakan kepadanya.

"Insyaallah semua dalam proses penanganan kami, baik yang dari  Pemprov, Pemkab dan Pemkot Malang", pungkasnya.

Supporter Arema FC saat masuk di lapangan stadion Kanjuruhan.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, menyebut, korban jiwa akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan sebanyak 127 orang, dua di antaranya anggota kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam (1/10/2022). Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Diketahui dari berbagai sumber, baik lewat medsos, TV dan WhatsApp Grup kerusuhan tersebut sebetulnya bukan kerusuhan antar supporter. Karena sudah diantisipasi sebelumnya oleh pihak kepolisian, dimana mengeluarkan surat perintah (SP) bahwa Bonex merupakan supporter dari Persebaya tidak diperkenankan untu hadir langsung di stadion Kanjuruhan Malang. 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sebanyak 129 Orang Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Trending Now