![]() |
Pekerja mengumpulkan serbuk kayu yang akan dijadikan sebagai substitusi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Selasa (31/1/2023).
PLN NTB terus menggencarkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar subtitusi, baik sebagian ataupun seluruhnya, dari batubara yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Teknologi yang disebut co-firing tersebut dilakukan PLN untuk bisa menekan emisi karbon sekaligus turut menyukseskan pencanangan Net Zero Emission tahun 2050 di NTB.
![]() |
Program co-firing PLN di tahun 2022 mampu memproduksi energi bersih sebesar 4.205 MWh dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 5.923 ton. Angka ini mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan dengan penggunaan co-firing di tahun 2021 sebesar 2.139 ton yang menghasilkan 1.596 MWh.
|
Adapun jenis co firing yang digunakan adalah sampah yang telah diolah menjadi Solid Recovered Fuel, sekam padi, serbuk kayu, bonggol jagung dan juga serpihan atau potongan kayu (woodchip). |
