Pesugihan Gunung Kemukus, Ritualnya Ena

Ritual penyucian saat menjalani proses Pesugihan di Gunung Kemukus.

PESUGIHAN Gunung Kemukus merupakan sebuah ritual untuk memperoleh kekayaan dengan cara gaib dengan melakukan hubungan kasur bersama pasangan lain.

Menurut beberapa orang, jenis pesugihan Gunung Kemukus jauh berbeda dengan pesugihan lain. Sebab pesugihan Gunung Kemukus dianggap tidak memerlukan tumbal.

Pada dasarnya pesugihan Gunung Kemukus juga memerlukan tumbal. Namun tumbal yang diminta pesugihan ini berbeda dengan pesugihan lainnya.

Pesugihan Gunung Kemukus tidak memerlukan korban nyawa dari keluarga dekat. Ia hanya perlu menumbalkan kenikmatan hubungan ranjang kepada jin tempat tersebut.

Sebagai salah satu syarat sahnya, pelaku pesugihan Gunung Kemukus harus melakukan hubungan ranjang dengan selain istrinya dengan suka rela.

Artinya, ketika dirinya bertekad menjalani pesugihan ini harus membawa pasangan tidak sah dari rumahnya atau mencari pasangan lain di tempat tersebut.

Sebagaimana kutipan dari channel Youtube Malam Mencekam, menurut narasumber yang berpengalaman, ada sensasi berbeda saat melakukan hubungan ranjang Gunung Kemukus.

Sensasi kenikmatan itu bukan karena melakukan hubungan dengan pasangan baru. Tapi karena adanya kejadian misterius yang mempengaruhi kenikmatan hubungan kala itu.

Sebut saja Pak B. Menurutnya, ia pernah menjalani pesugihan ini dengan membawa pasangan lain dari rumahnya.

Sesampainya di sana, dirinya terlebih dahulu mempersiapkan beberapa bunga untuk ditabur di kuburan keramat Imam Samudro.

Setelah mempersiapkan bunga yang dibutuhkan lalu masuk ke sebuah lokasi yang diyakini sebagai tempat utama kegiatan pesugihan, yakni makam Imam Samudra.

Di situlah dirinya mulai berdoa kepada Iman Samudro supaya keinginannya untuk cepat kaya dapat terkabul.

Di makam Imam Samudro, Pak B juga membaca doa apapun yang ia bisa. Karena tidak ada ketentuan khusus tentang doa yang harus dibaca. Intinya adalah minta tolong supaya kaya.

Dia kemudian mengambil bunga kantil yang tersedia di atas makam kemudian disimpan di dalam dompet untuk dibawa pulang.

Kini saatnya ia harus menyelesaikan agenda inti yaitu melakukan hubungan dengan pasangan lain di suatu tempat yang dekat dengan makam.

Ada banyak kamar yang bisa di sewa saat akan melakukan ritual terakhir ini. Kamar-kamar itu memang disewakan untuk para pengunjung makam.

Ia tinggal menanyakan berapa tarif kamar yang bisa di sewa dalam satu malam. Kalau sudah sepakat, langsung dibayar cash dan bisa langsung ditempati.

Saat ini Pak B dan pasangannya sudah berada di dalam kamar. Ia hanya berdua, bersama pasangan tidak sahnya itu, tidak ada orang lain.

Pak B bertanya pada perempuan tersebut, apakah dirinya sudah siap untuk melakukan agenda utamanya yaitu hubungan bersama dirinya.

Perempuan itu pun memberikan isyarat kalau hatinya sudah mantap. Ia siap melakukannya asal bisa membuat dirinya kaya raya dan lepas dari kesulitan ekonomi.

Mengetahui kemantapan hatinya, Pak B segera membaca mantra khusus sebelum melakukan hubungan sambil menengadahkan tangannya ke atas.

Selesai membaca doa, dirinya merasakan suasana berbeda dari sebelumnya. Semacam ada energi gaib yang sedang menghampiri mereka berdua.

Tiba-tiba ada sebuah energi yang masuk ke dalam tubuhnya. Energi itu datang dari atas dan menelusuk melalui ubun-ubun. Rasanya dingin dan sejuk.

Lalu entah kenapa, ia tiba-tiba bergelora, dadanya bergemuruh. Keinginan untuk melakukan hubungan sangat besar, tidak seperti biasanya.

Sejak energi tadi masuk ke dalam tubuhnya, keinginan untuk melakukan hubungan tidak terkendali. Begitu pula yang dirasakan pasangan wanitanya.

Hingga ritual ranjang selesai dilakukan, mereka masih sangat bergelora. Bahkan hingga dirinya keluar dari lokasi tersebut, gelora mereka masih menggebu-gebu.

Tidak hanya sampai di situ, saat dalam perjalanan menuju pulang, mereka berdua masih dihinggapi gelora keinginan yang membara.