Mengutip Pengolahan Kopi Arabika Dan Robusta Lereng Rinjani

Rosyidin
Selasa, September 12, 2023 | 00.29 WIB Last Updated 2023-09-11T16:53:57Z

 

Suasana saat mentor barista praktek brewing dan cupping di depan para peserta, (Foto: Rasyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com - Sebelum para penikmat kopi menyeruput minuman hitam yang sedang naik daun ini, kopi telah melewati proses pengolahan yang cukup panjang.  Setiap prosesnya dapat memengaruhi aroma dan rasa kopi, Khususnya kopi Arabika dan Rubusta khas Sembalun.


Nah, dari sekian banyak metode pengolahan kopi dan seiring dengan popularitas kopi saat ini. Direktur utama Taman Sorga Rinjani menggelar Kursus Barista geratis di ikuti puluhan peserta se-Pulau Lombok.


Kursus yang digelar dua hari, yakni pada hari Senin dan Selasa, tepatnya tanggal 11-12  September 2023 ini dimentori oleh barista bersertifikasi resmi. Mereka adalah MS Wathan (Sangka Bira), Rian (Lombok Roastery), Hazrur Azmi (Loka Kopi), Heri (Sembalun Kopi), Taufik (Orange Kopi), dan Bayu Van Warso (Malang Kopi).


Acara  ini bertujuan untuk memberi wadah bagi para peserta untuk mengenal kopi lebih dalam. Mulai dari sejarah kopi hingga proses pasca panen, nantinya para peserta tertarik akan menanam kopi dan mencetak barista-barusta kopi di Sembalun.


Para peserta nampak sangat atusias dan bersemangat mengikuti rangkain giat tersebut. Nazarudin, dari Sembalun Timba Gading salah satu peserta mersa besyukur mengikuti kursus ini.


"Semoga di kursus barista ini pengetahuan kami mengenai kopi bertambah, karena saya hanya tahu biji kopi. Sebelumnya mana tahu saya pa itu kopi arabica, robusta dan jeni-jenis paritas kopi yang lain," ujar Nazar.


Para peserta tampak menikmati setiap materi. Mereka serius memperhatikan dengan seksama mendengarkan penjelasan dan materi basic coffee. Mulai dari pembahasan sejarah atau asal usul biji kopi hingga proses penyajian rasa kopi.


Rasa Kopi Tergantung proses dan cara Menyeduh, bahwa kopi yang diseduh dengan baik bisa mengeluarkan rasa berbeda. Seperti rasa stroberi, jeruk, apel, dan banyak rasa lainnya.


“Ternyata, kopi rasanya tidak pahit saja kita bisa mengulik banyak rasa,” katanya.


Tak hanya belajar soal kopi, para peserta diajak untuk kompetisi brewing dan cupping. Teknik manual brewing yakni, teknik menyajikan kopi dengan cara manual tanpa menggunakan mesin espresso, namun menggunakan kertas penyaring khusus. Sedangkan cupping adalah proses mengetahui bagaimana aroma atau cita rasa kopi.


“Acara ini bagus karena selain mengedukasi, kami juga diajak untuk bersenang-senang sambil minum kopi," tutur Nazar.


Menurutnya, acara seperti ini seharusnya sering diadakan oleh pemerintah maupun para pemerhati kopi, terutama para barista yang ada di Sembalun. Agar petani kopi dan pemuda Sembalun bisa berinovasi mengolah kopi itu sendiri.


"Kegiatan ini seru, karena jarang ada kursus barista geratis di Sembalun. Dan saya sangat berterimakasih kepada Owner Taman Sorga Rinjani atas inisiatifnya menggelar kurus ini,” ucap Nazar.


Rasa Kopi Tergantung Cara Menyeduh


Sebelum mulai class brewing dan cupping, mentor terlebih dahulu memperkenalkan diri, muali dari dirinya menjadi petani kopi hingga barista seperti saat ini. Ia pun pernah sekolah kopi di Indonesia Kopi Akademi Jakarta selama satu tahun.


"Alhamdulillah, sekarang saya punya demplot kopi sendiri, varietas Arabika  Tifiqa (Single paritas)," tutur Hazrur Azmi, Owner Kopi Loka Sembalun.


Dilanjutkan pemaparan materi selama 30 menit sambil menyiapkan peralatan brewing dan cupping, sembari menyuruh peserta menyiapkan lidah, perut dan santai.


Sebelum praktek cupping, terlebih dahulu ia menjelaskan apa itu cupping. Menurutnya cupping adalah, cara mencicipi rasa kopi yang sudah di sangrai (goreng).


Rasa atau Taste secara umum,  manusia dianggap hanya memiliki empat rasa utama pahit, asin, manis dan asam. Baru-baru ini Umami yang dalam bahasa Jepang yang berarti "Gurih", ditambahkan ke daftar rasa dasar.


"Sementara pedas bukanlah rasa dasar, karena sensasi makan pedas tidak berasal dari indera perasa melainkan dari reseptor panas," terang Azmi, sapaan akrabnya.


Selain itu, lanjutnya tidak kalah penting yang dilatih itu indra penciuman, supaya terbiasa dan bisa membedakan aroma  varietaskopi Arabika, Robusta dan varietas lainnya lewat indra penciuman.


"Disini kopi ada rumusnya yakni aroma dan pict, ini berdasarkan dibuat oleh para pakar kopi. Jadi  kiblat kita di kopi itu Amerika," pungkasnya.

Salah satu peserta praktek mencium aroma kopi setelah di brewing, (Foto: Rasyidin/MP). 


Perbedaan antara kopi Robusta dan Arabika


Kopi Robusta (Coffea canephora) adalah varietas kopi yang lebih mudah tumbuh dan tahan terhadap penyakit serta kondisi lingkungan yang buruk. Tanaman kopi robusta tumbuh di daerah dengan ketinggian rendah, sekitar 200-800 meter di atas permukaan laut.


Kopi arabika (Coffea arabica) adalah varietas kopi yang lebih sulit tumbuh dan lebih rentan terhadap penyakit. Tanaman kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian yang lebih tinggi, sekitar 600-2000 meter di atas permukaan laut.

 

Kandungan Kafein, kopi Robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, sekitar 2,7-4% dari berat biji kopi. Hal ini membuat kopi robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit.

 

"Sedangkan, kopi Arabika memiliki kandungan kafein yang lebih rendah, sekitar 1-1,5% dari berat biji kopi. Hal ini membuat kopi arabika memiliki rasa yang lebih lembut dan kompleks," katanya.


Rasa dan aromanya pun berbeda, Kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit, kasar, dan beraroma kuat. Rasa kopi robusta sering dianggap lebih berat, dengan ciri khas rasa cokelat, kacang, dan rempah-rempah.


Sedangkan kopi Arabika memiliki rasa yang lebih lembut, halus, dan kompleks. Rasa kopi arabika sering dianggap lebih asam, dengan ciri khas rasa buah-buahan, bunga, dan cokelat.

 

Selain itu, penggunaan Kopi Robusta umumnya digunakan dalam campuran kopi instan, kopi espresso, dan kopi bubuk. Kopi robusta juga sering digunakan dalam pembuatan kopi dengan susu, seperti cappuccino dan latte.


Sementara, kopi Arabika umumnya digunakan dalam pembuatan kopi single-origin, kopi gourmet, dan kopi spesialis. Kopi arabika sering dihargai karena keasliannya, kualitas rasa yang lebih kompleks, dan keasaman yang lebih tinggi.


"Perbedaan ini membuat kopi robusta dan arabika memiliki karakteristik yang unik dan cocok untuk preferensi rasa yang berbeda. Pilihan kopi tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan penggunaannya," ujar Azmi.


Berikut adalah beberapa pengetahuan penting tentang Cupping kopi


Untuk melakukan cupping, akan membutuhkan biji kopi yang sudah disangrai, air panas, cangkir cupping, sendok cupping, dan lembar penilaian cupping. Pastikan untuk menggunakan biji kopi yang segar dan disangrai dengan baik.


Saat mencicipi kopi dalam cupping, selalu mengevaluasi berbagai atribut rasa dan aroma. Ini termasuk aroma, aroma sekunder, rasa, keasaman, tubuh, kebersihan, dan aftertaste. Cobalah untuk mengidentifikasi karakteristik unik dari setiap kopi yang dicicipi.

 

Berikutnya untuk memulai cupping, tambahkan biji kopi yang sudah digiling ke dalam cangkir cupping. Kemudian, tambahkan air panas dengan suhu sekitar 90-96 derajat Celsius ke dalam cangkir.


Biarkan kopi steep selama beberapa menit, lalu pecahkan kerak yang terbentuk di permukaan kopi dengan sendok cupping. Kemudian, cicipi kopi dengan mengambil sedikit dengan sendok dan menghisapnya dengan keras untuk memperhatikan rasa dan aroma.


Yang paling penting dilakukan penilaian dan catatan. Selama cupping, gunakan lembar penilaian cupping untuk mencatat penilaian terhadap setiap atribut kopi. Berikan skor untuk setiap atribut dan berikan catatan mengenai karakteristik rasa dan aroma yang Anda temukan.


"Ini akan membantu dalam membandingkan kopi yang berbeda dan memahami preferensi rasa anda," katanya.


Selanjutnya latihan dan pengembangan Cupping yakni, keterampilan yang dapat diperbaiki dengan latihan dan pengalaman. Semakin sering  melakukannya, semakin baik akan menjadi dalam mengidentifikasi dan menilai atribut rasa dan aroma kopi. Juga, mencicipi kopi dari berbagai asal dan varietas akan membantu mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang kopi.

 

"Cupping adalah, alat penting dalam dunia kopi untuk mengevaluasi dan membandingkan kualitas kopi. Dengan memahami proses dan atribut yang dievaluasi dalam cupping, Anda dapat meningkatkan pengetahuan Anda tentang kopi dan mengembangkan kemampuan penilaian rasa yang lebih baik," jelas Azmi.

 


Selain itu, pengaturan tekanan mesin espresso merupakan langkah penting dalam menciptakan ekstraksi kopi yang optimal," imbuhnya.


Langkah-langkah untuk melakukan brewing dengan mesin espresso


Persiapkan peralatan, pastikan memiliki semua peralatan yang diperlukan, termasuk mesin espresso, grinder, timbangan, portafilter, dan tamper. Giling biji kopi sesuai dengan ukuran sesuai dengan metode brewing yang akan digunakan. Misalnya, untuk pour over, giling biji kopi menjadi lebih kasar daripada untuk espresso.


Panaskan mesin espresso dengan cara, nyalakan mesin espresso dan biarkan mesin panas selama beberapa menit hingga mencapai suhu optimal.


Selanjutnya, Persiapkan portafilter yakni pasang portafilter ke mesin espresso dan biarkan panas selama beberapa detik untuk memanaskan portafilter. Kemudian, bersihkan portafilter dan pastikan tidak ada sisa bubuk kopi sebelum menggunakan.


"Timbang biji kopi yang diperlukan sesuai dengan takaran yang direkomendasikan untuk metode brewing yang akan Anda gunakan," terang Azmi.


Lalu distribusi kopi, ratakan bubuk kopi secara merata di dalam portafilter dan pastikan tidak ada gumpalan atau ketidak rataan dalam distribusi kopi.


Dan gunakan tamper untuk meratakan dan memadatkan bubuk kopi di dalam portafilter. Tekan dengan kuat dan merata, namun jangan terlalu keras agar air dapat mengalir dengan baik.


Setalah itu, mulai ekstraksi dengan memasang portafilter ke mesin espresso. Atur waktu ekstraksi dan volume air yang sesuai dengan metode brewing yang akan digunakan. Misalnya, untuk pour over, ekstraksi yang lebih lambat dan volume air yang lebih besar mungkin diperlukan.


Selama ekstraksi, pantau aliran air dan perhatikan warna dan tekstur ekstraksi kopi. Pastikan ekstraksi berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.


"Setelah ekstraksi selesai, hidangkan dan tuangkan kopi ke dalam cangkir atau gelas sesuai dengan metode brewing yang Anda gunakan. Selamat menikmati kopi yang telah Anda buat," tutup Azmi.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengutip Pengolahan Kopi Arabika Dan Robusta Lereng Rinjani

Trending Now