![]() |
PLT Direktur PDAM Lombok Timur, Sofian Hakim saat memaparkan laporan pertanggung jawaban Direksi PDAM Lombok Timur. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Plt Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Sofiyan Hakim, membongkar praktik kecurangan masif yang dilakukan oleh anggotanya di lapangan. Modus operandi mereka adalah manipulasi pembacaan meter air pelanggan, yang mengakibatkan kerugian finansial serius bagi perusahaan dan memicu amarah Bupati Lombok Timur.
Sofiyan Hakim secara blak-blakan menyebut, banyak petugas pencatat meter air tidak melakukan pembacaan aktual di lapangan.
"Angka di rekening sangat rendah sehingga hal itu sangat memengaruhi pendapatan perusahaan di PDAM," ungkap Sofiyan saat Rapat Laporan Pertanggung Jawaban Direksi PDAM pada Senin kemarin (23/6/).
Ia menjelaskan, para petugas ini terbiasa menggunakan asumsi, bukan data riil. "Bulan ini mereka membaca Rp100 ribu, besoknya mereka tidur. Setelah itu menggunakan asumsi untuk membaca, serta dicatat Rp100 ribu lagi, dan hal itu selalu terulang," beber Sofiyan, menyoroti betapa parahnya praktik pembacaan fiktif ini.
Dua bulan lalu, direksi PDAM Lombok Timur telah mengambil langkah tegas dengan meminta seluruh petugas di cabang untuk menandatangani pakta integritas. Sofiyan tidak main-main dengan ancamannya.
"Kami akan lakukan pemecatan dengan tidak hormat," tegasnya di hadapan Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh direksi, menunjukkan keseriusan perusahaan untuk membersihkan internalnya.
Menanggapi skandal ini, Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, mengecam keras praktik asumsi dalam pembacaan meter air. Ia menegaskan bahwa meter air adalah alat ukur yang tidak boleh didasari pada dugaan.
"Meter ini adalah alat imbang dan ukur yang harus dibaca," tegas Bupati, menekankan pentingnya akurasi dan integritas.
Bupati Haerul Warisin menganalogikan kecurangan ini dengan praktik jual beli daging yang dicurangi timbangannya.
"Saat membeli daging, timbangannya 1,5 kilogram, padahal beratnya 1 kilogram dan sisanya tidak ada. Hal itu terjadi gegara timbang dimainkan, sisanya hanya sakit hati," ujarnya, menggambarkan dampak negatif kecurangan terhadap kepercayaan publik.
Ia mengingatkan bahwa meskipun tidak diketahui oleh masyarakat, kecurangan semacam ini tidak akan luput dari pengawasan Tuhan.
"Ya kepala cabang, ya anak buahnya dikasih tahu semuanya," pungkas Bupati, menyerukan agar seluruh jajaran PDAM Lombok Timur, terutama kepala cabang, bertanggung jawab penuh dalam mengawasi dan menindak praktik curang ini.