Lombok Timur Tingkatkan Kewaspadaan COVID-19 di Tengah Isu Varian Baru

Rosyidin S
Selasa, Juni 24, 2025 | 19.57 WIB Last Updated 2025-06-24T14:43:36Z
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lombok Timur, Budiman saat ditemui di ruang kerjanya. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran COVID-19, menyusul adanya laporan peningkatan kasus di beberapa negara, termasuk di Surabaya.


Meskipun demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lombok Timur, Budiman, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus varian baru COVID-19 di wilayah Lombok Timur.


"Saat ini memang sedang ada kenaikan ya di beberapa negara, tetapi memang di Indonesia sampai sejauh ini belum ada laporan terkait dengan kasus itu," ujar Budiman saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/6).


Meski belum ada kasus yang terkonfirmasi, Budiman menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk tetap melakukan antisipasi dan kewaspadaan. Upaya pencegahan dimulai dari pintu masuk penyeberangan seperti bandara dan pelabuhan.


"Teman-teman dari Kantor Kesehatan Pelabuhan sudah melakukan skrining beberapa PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang masuk dari luar," jelas Budiman.


Di tingkat lokal, Dinas Kesehatan Lombok Timur juga telah menginstruksikan seluruh Puskesmas dan rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi penularan penyakit pernapasan.


Fokus utama adalah meminimalkan penularan COVID-19 dengan mendorong masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).


"Yang diupayakan memang tetap bagaimana mengendalikan, mengupayakan, meminimalkan penularan COVID-19 di masyarakat," kata Budiman.


Ia juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker saat berada di keramaian dan beristirahat di rumah jika sedang sakit, terutama bagi penderita penyakit pernapasan.


Selain itu, program vaksinasi COVID-19 terus digalakkan. Budiman menyebutkan bahwa cakupan vaksinasi di Lombok Timur sudah di atas 95% untuk dosis ketiga.


"Insya Allah lah, tetapi kan mudah-mudahan ini tidak sampai ke kita karena memang dari beberapa antisipasi dan mulai pintu masuk sudah kita ini kan," harapnya.


Menanggapi ketersediaan fasilitas kesehatan, Budiman menjelaskan bahwa rumah sakit di Lombok Timur sudah memiliki fasilitas isolasi.


"Banyak di rumah sakit sebenarnya sudah ada dalam bentuk itu, artinya kalau memang dibutuhkan," ujar Budiman.


Ia menambahkan bahwa saat ini, COVID-19 sudah dianggap sebagai penyakit yang dapat ditangani secara mandiri di rumah jika kondisinya tidak parah.


"Sekarang masyarakat bisa isolasi mandiri di rumah sendiri istilahnya seperti itu. Enggak harus ngantar ke rumah sakit," katanya.


Terkait pengembangan vaksin Bilgites untuk penyakit TBC,  Budiman menyinggung adanya uji klinis di Rumah Sakit Universitas Padjajaran Jakarta dan dibeberapa negara,



"Uji klinis sudah dilaksanakan di beberapa negara termasuk di negara Amerika dan lain-lain yang sudah dibuktikan efektif," ujarnya. 


Namun, ia menekankan bahwa masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan apakah vaksin tersebut akan menjadi program nasional.


Sementara itu, Budiman juga mengungkapkan adanya kasus Chikungunya di Lombok Timur pada tahun 2024.


"Di Lombok Timur, kasus Chikungunya tahun 2025 belum ada," tutupnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lombok Timur Tingkatkan Kewaspadaan COVID-19 di Tengah Isu Varian Baru

Trending Now