![]() |
Narasumber : Robby Firmansyah |
MANDALIKAPOST.com - Sebagai penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada peserta. Dalam rangka mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik, BPJS Kesehatan melakukan berbagai inovasi dan perbaikan dalam kualitas pelayanan.
Inovasi yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan dirasakan oleh warga Kabupaten Lombok Timur bernama Robby Furmansyah (24). Ketika dirinya menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang membuatnya terpaksa dirawat inap selama beberapa hari di rumah sakit. Untungnya, ia telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak lama.
"Awal mula saya merasakan gejalanya ketika saya pulang kerja, saya merasakan panas di sekujur tubuh, kesulitan bernapas, hingga saya harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pada saat dicek oleh tim medis di IGD, diketahui bahwa trombosit saya rendah hingga tidak memungkinkan saya untuk kembali pulang saat itu. Pada akhirnya saya diberikan tindakan bantuan oksigen dan diinfus agar kondisi saya dapat lebih stabil," kata Robby, Senin (21/04).
DBD merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sering menjadi perhatian utama di negara tropis, termasuk Indonesia, karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Gejala utama DBD seperti demam tinggi, nyeri tulang, dan ruam kulit dalam kasus tertentu, penurunan jumlah trombosit yang dapat berujung pada perdarahan internal.
Program JKN memberikan perlindungan bagi peserta yang membutuhkan perawatan medis akibat penyakit DBD mulai dari pemeriksaan awal di Puskesmas hingga perawatan intensif di rumah sakit. Ketika memanfaatkan Program JKN, peserta dapat mendapatkan layanan medis tanpa khawatir tentang biaya serta memastikan perawatan yang optimal demi kesembuhan dan kesehatan yang lebih baik.
"Saya dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram selama satu minggu. Selama saya dirawat, saya mendapatkan pelayanan yang sangat baik oleh tim medis. Ini merupakan kali pertama saya mengidap penyakit DBD. Di awal saya sangat khawatir akan kondisi saya apabila tidak dapat pulih secara cepat, namun dengan penanganan secara sigap oleh dokter dan juga perawat lainnya, saya bisa berangsur sembuh. Kini saya sedang menjalani kontrol lanjutan, semua pengobatan, tindakan dan biaya rawat inap kemarin dijamin penuh oleh Program JKN," tutur Robby
Ia pun tidak bisa membayangkan apabila belum menjadi peserta JKN, pasti biaya yang dikeluarkan cukup besar. Menurutnya, Program JKN memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas, dan dapat meringankan beban biaya perawatan medis bagi para pesertanya.
Dia mengatakan untuk itu, penting baginya setiap individu untuk memastikan bahwa mereka terdaftar sebagai peserta JKN agar dapat memanfaatkan jaminan rawat inap ini dengan baik ketika dibutuhkan, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk membayar biaya rumah sakit secara penuh.
"Saya bersyukur dengan adanya Program JKN yang kini saya rasakan semakin meningkatkan kualitas layanannya. Berbeda dari tahun sebelumnya, saat ini sepertinya cakupan masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN sudah semakin banyak. Besar harapan saya bahwa Program JKN dapat terus berlangsung ke depannya agar dapat menolong seluruh lapisan masyarakat dan menjalin lebih banyak kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang berada di daerah terpencil. Terima kasih BPJS Kesehatan," ujar Robby