Satwa Langka 'Zoothera dohertyi' Ditemukan di Kawasan Gunung Rinjani

Rosyidin S
Sabtu, Oktober 21, 2023 | 13.39 WIB Last Updated 2023-10-21T12:19:15Z


Anis Nusa Tenggara (Menjare-red) yang juga dikenal sebagai Chestnut-backed Thrush, merupakan hewan yang menarik perhatian para pengamat alam di TNGR. (Foto: Istimewa/MP). 


MANDALIKAPOST.com - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) salah satu harta alam Indonesia yang luar biasa, kembali menjadi sorotan dengan kehadiran spesies langka yang menghuni kawasan ini.

Kali ini, kita berbicara tentang Anis Nusa Tenggara (Zoothera dohertyi), yang juga dikenal sebagai Chestnut-backed Thrush, merupakan hewan yang menarik perhatian para pengamat alam.




Spesies burung ini, tergolong dalam keluarga Turdidae, mempunyai status "Near Threatened" menurut IUCN. Anis Nusa Tenggara atau disebut Menjare-red oleh masyarakat di lingkar Gunung Rinjani, burung ini memiliki ukuran kecil sekitar 16-18 cm.


Ciri khasnya memiliki tiga pola warna bulu berpaduan hitam, putih dan kecokelatan. Termasuk mahkota dan tengkuk hitam, dengan pola warna sangat menjolok pada mukanya yang kontras hitam dan putih.


Bagian atas tubuhnya terlihat cokelat kadru, sementara palang sayapnya putih dan dada berwarna hitam dengan bintik-bintik hitam di sisinya.


Namun, yang membuat burung ini semakin menarik adalah garis hitam yang melebar dari dahi hingga tengkuk.


Leher dan dada burung ini berwarna hitam, sementara perut bagian atas dan sisi perutnya memiliki corak hitam dan merah karat pucat dengan pola totol-totol yang acak.

Anis Nusa Tenggara atau lebih dikenal Anis Macan Tenggara ini, juga dikenal dengan nama Menjare oleh masyarakat di lingkar Gunung Rinjani, (Foto: Istimewa/MP).

Punggungnya cokelat tua dan tunggirnya merah karat, sedangkan perut dan tunggungnya berwarna putih. Paruhnya berwarna hitam, sementara kakinya berwarna merah jambu kusam.


Anis Nusa Tenggara atau lebih dikenal Anis Macan Tenggara ini mendiami habitat hutan primer basah di kawasan Gunung Rinjani, dengan ketinggian mulai dari 200 hingga 2500 Mdpl (meter di atas permukaan laut).


Spesies ini juga dikenal karena memiliki suara yang sangat indah, menjadikannya target berburu bagi sebagian orang untuk dikomersialkan.


Diet burung ini terdiri dari cacing, serangga, dan kadang-kadang juga buah lunak serta bulir rumput. Proses perkembangbiakan mereka umumnya terjadi menjelang musim hujan.


Khususnya, Anis Nusa Tenggara ini sering teramati di Kawasan jalur pendakian Senaru, yang menjadi salah satu area penting di Taman Nasional Gunung Rinjani.


Keberadaan spesies ini di kawasan tersebut, memberikan kesempatan bagi para pengamat alam dan peneliti untuk mengamati dan memahami lebih lanjut keberagaman hayati yang menghuni Gunung Rinjani.


Meskipun burung ini tergolong sebagai spesies "Near Threatened," langkah-langkah pelestarian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menjaga populasi mereka di alam liar yang semakin terancam.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Satwa Langka 'Zoothera dohertyi' Ditemukan di Kawasan Gunung Rinjani

Trending Now