Teluk Ekas Berbenah, Sinergi Stakeholder Dorong Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Regulasi Tegas

Rosyidin S
Jumat, Juni 27, 2025 | 19.47 WIB Last Updated 2025-06-27T12:33:41Z
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin (dua dari kiri didampingi Wabup dan Sekda Lombok Timur. Saat memberikan sambutan pada rapat koordinasi pengelolaan wisata teluk Ekas. (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Potensi pariwisata Teluk Ekas, Lombok Timur, kini semakin bersinar terang. Melalui Rapat Koordinasi Stakeholder Pengelolaan Pariwisata Teluk Ekas, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bersama seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), elemen masyarakat dan pelaku pariwisata berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang tertata, berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat lokal.


Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, saat ditemui awak media setelah rapat koordinasi di Pendopo Bupati Lombok Timur, pada Jumat (27/6) menegaskan pentingnya regulasi yang kuat untuk mendukung pengembangan pariwisata di Teluk Ekas.


"Saya mengundang seluruh ahli hukum, agar saya jangan dikatakan mau-maunya sendiri untuk membuat aturan ini. Masyarakat juga hadir, Kepala Desa Pesisir juga hadir semua," ujar Bupati.


Lebih lanjut, Bupati H. Iron menyatakan bahwa pemerintah akan segera berkoordinasi dengan Ketua DPR untuk menurunkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten, menyadur Perda Provinsi Nomor 12 Tahun 2017.


"Supaya nantinya Perda ini menjadi kuat, dan acuan kita menarik retribusi. Selama kita belum bisa memberikan jasa secara teknis dan pasilitas secara langsung, kita tidak akan memungut apapun bentuknya disana," jelasnya.


Namun, ke depan, jika pos pelayanan dan fasilitas penunjang sudah tersedia, akan ada retribusi. 


"Mungkin hanya Rp20.000 aatau Rp25.000 gitu ya, supaya ada kelihatan untuk kita berbuat di lokasi mereka. tapi itu dikelola oleh pelaku pariwisata setempat, bukan oleh Pemda," imbuhnya, menekankan pemberdayaan ekonomi lokal.


Salah satu isu krusial yang dibahas adalah penataan alur kedatangan wisatawan. Bupati Haerul Warisin secara tegas menyatakan.


"Silakan mau datang dari mana-mana, dari Gili Trawangan, mau datang dari Lombok Tengah, mau datang dari Lombok Barat dan sebagainya, silakan mereka datang. Tetapi begitu mereka sudah sampai di situ, silakan mereka berkoordinasi di Ekas. Jadi tidak ada larangan bagi siapapun yang mau membawa tamunya berwisata disana, mereka juga saudara kita," pungkasnya.


Mekanisme baru akan diterapkan di mana wisatawan akan didata di darat, dan perahu yang membawa mereka akan diganti dengan perahu lokal yang dioperasikan oleh masyarakat setempat untuk mengantar ke lokasi surfing.


"Mungkin ongkosnya juga tidak mahal, mereka bisanya menarik Rp500.000, mungkin kalian hanya Rp50.000 saja," kata Bupati, sembari berharap wisatawan dapat berbelanja dan menikmati suasana lokal sembari menunggu.


Rencana pembangunan pos pelayanan dalam waktu dekat juga menjadi fokus. Pos ini akan berfungsi sebagai tempat tunggu, tempat melapor, dan pusat informasi bagi wisatawan. 


"Fungsinya pemanfaatannya apa di sana? Tempat mereka menunggu di sana, tempat mereka melapor, yang menjaganya disana ya masyarakat setempat" terang Bupati.


Hasil rapat koordinasi ini, yang ditandatangani oleh seluruh pihak terkait termasuk Kejaksaan Lombok Timur, Kapolres Lombok Timur, Kodim 1615 Lombok Timur, Dinas terkait dan pelaku usaha. Ini akan menjadi panduan untuk langkah selanjutnya.


Bupati juga mengonfirmasi adanya lonjakan kunjungan wisatawan setelah Teluk Ekas viral. "Peningkatan kunjungan kita meningkat 70% yang mana setelah viral Ekas," ujarnya.


Irawan, akrab disapa Kuwur, Ketua Ekas Soreplof, menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.


Ia menjelaskan bahwa terdapat satu busride dan dua spot ombak utama, yakni "inside" untuk intermedia, "Outside" khusus untuk orang surprise semua. Kalau musim low sizen yang bekerja ombaknya di Kura-kura atau Dagong (sidenriz), untuk musim hujan.


"Jadi sidenriz itu di musim hujan kadang-kadang dipakai, kadang tidak-kadang tidak. Tergantung cuca gitu," jelasnya.


Uwur sangat mengapresiasi langkah Bupati Lombok Timur untuk penataan pariwisata di pesisir pantai selatan khususnya di teluk Ekas.


"Sangat luar biasa Pak Bupati kita yang sekarang ini, yang sangat betul-betul mensuport anak cucunya yang ada di Lombok Timur, terlebih di Lombok Selatan Ekas sangat luar biasa," puji Kuwur.


Menurut Uwur, penataan yang dilakukan Bupati telah membawa dampak signifikan pada peningkatan kunjungan.


"Pasca kejadian kemarin, kunjungan di pantai Ekas sangat banyak sekarang meningkat 80% sampai 90% lah," ungkap Uwur.


"Sebelumnya, tingkat hunian hotel sangat rendah, bahkan kadang tidak ada tamu sama sekali atau hanya dua kamar terisi," imbuhnya.


Ia juga menyoroti masalah keamanan dan kenyamanan wisatawan yang sempat membuat mereka check out lebih awal.


"Alhamdulillah, sekarang Bapak Bupati kita betul-betul menjaga investor yang ada di Ekas sangat-sangat luar biasa sekarang, jadi hotel-hotel yang ada di Ekas ini sangat-sangat luar biasa sudah mulai full semua sekarang," pungkas Uwur penuh optimisme.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Teluk Ekas Berbenah, Sinergi Stakeholder Dorong Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Regulasi Tegas

Trending Now