![]() |
Konferensi Pers Terkait Fornas VIII 2025 di Hotel Lombok Raya Mataram |
MANDALIKAPOST.com – Festival Olahraga Rakyat Nasional (FORNAS) VIII 2025 akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) 26 Juli 2025. Antusiasme dan animo peserta dalam ajang olahraga masyarakat ini cukup luar biasa.
"Animo peserta luar biasa untuk FORNAS. Hingga Senin, 14 Juli 2025, jumlah pendaftar yang tercatat sudah menembus angka 15.400 orang," kata Gubernur NTB Dr. Lalu Muhammad Iqbal, dalam jumpa pers di Hotel Lombok Raya.
Ia mengungkapkan, bahwa jumlah tersebut jauh melampaui target awal yang hanya ditetapkan sebanyak 12 ribu peserta.
“Target awal kita 12 ribu peserta, tapi per hari ini sudah 15.400 yang mendaftar,” ujar Gubernur Iqbal.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi NTB memperkirakan total kehadiran bisa menyentuh angka 20 ribu orang selama pelaksanaan FORNAS. Peningkatan jumlah peserta ini belum termasuk pendamping dan oficial yang akan turut hadir mendampingi.
“Dalam 15 hari ke depan bisa saja jumlah itu bertambah lagi. Estimasi kami, kehadiran bisa melebihi 18 ribu, bahkan mungkin tembus 20 ribu,” tambahnya.
Ajang FORNAS VIII akan mempertandingkan dan mengeksibisikan 73 Inorga (Induk Organisasi Olahraga) yang tersebar dari seluruh Indonesia. Jumlah ini jauh melampaui cabang olahraga yang biasa dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).
Iqbal menegaskan bahwa NTB belum pernah punya pengalaman menggelar event olahraga sebesar ini. Karena itu, FORNAS dijadikan sebagai momentum strategis untuk menguji kesiapan NTB sebagai salah satu tuan rumah PON 2028.
“Kita belum pernah punya pengalaman, tapi ini kesempatan kita untuk belajar dan mengasah kesiapan jelang PON,” tegasnya.
Gubernur Iqbal juga mengungkapkan bahwa NTB tertinggal dalam penyusunan timeline persiapan akibat transisi kepemimpinan. Pertemuan pertama dengan KORMI baru dilakukan pada Maret, sehingga terjadi keterlambatan selama empat bulan.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, Pemprov NTB membentuk tim percepatan yang terdiri dari 15 orang, termasuk tokoh olahraga nasional dan putra daerah.
"Tim ini telah berpengalaman mengelola berbagai event besar seperti PON, SEA Games, hingga Asian Games," katanya.
Gubernur Iqbal menegaskan bahwa penyelenggaraan FORNAS dilakukan secara swakelola tanpa melibatkan event organizer (EO). Langkah itu diambil untuk memastikan terjadi transfer ilmu kepada sumber daya lokal.
“Kita tidak pakai EO. Target utama dari kepanitiaan ini adalah transfer ilmu bagi putra-putri daerah,” katanya.
Dalam hal pembiayaan, Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa anggaran awal untuk FORNAS sebesar Rp33 miliar sudah diketok sebelum ia dilantik.
Namun, setelah efisiensi, jumlah tersebut dipangkas menjadi Rp28 miliar, dengan alokasi Rp25 miliar untuk penyelenggaraan dan Rp3 miliar untuk kontingen NTB.
“Meskipun estimasi kebutuhan mencapai Rp40 miliar, kita akan mencari sumber pendanaan tambahan tanpa meninggalkan utang,” ungkapnya.
Guna mendukung mobilitas peserta dan masyarakat, Pemprov NTB menyiapkan layanan satelbus gratis, baik bus konvensional maupun mobil listrik, yang akan mengantar peserta dari satu venue ke venue lainnya.
“Kita ingin semua masyarakat bisa menonton dan ikut merasakan atmosfer FORNAS,” ujarnya.
Sebagai strategi untuk memperluas jangkauan promosi dan meningkatkan keterlibatan publik, Pemprov NTB juga menggandeng para influencer lokal dan nasional.
Nama-nama besar di media sosial diharapkan bisa membantu menaikkan awareness dan gaung FORNAS 2025 ke seluruh penjuru negeri.
“Kita libatkan influencer nasional dan lokal supaya gaung FORNAS sampai ke masyarakat luas,” pungkasnya.