Rinjani Ditutup Total Pasca-Kecelakaan, Pelaku Wisata dan Masyarakat Protes

Rosyidin S
Rabu, Juli 23, 2025 | 20.02 WIB Last Updated 2025-07-23T12:02:00Z
Ilustrasi: Pengunjung lagi berfoto di Pos Resort TNGR Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Keputusan Balai Taman Nasional (BTN) Gunung Rinjani untuk menutup total seluruh jalur pendakian dari tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025, menyusul insiden kecelakaan pada 18 Juli lalu, memicu gelombang protes dari para pelaku wisata dan masyarakat setempat.


Mereka menilai kebijakan ini tidak proporsional dan secara langsung mematikan perekonomian ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada Rinjani.


Protes keras datang dari Forum Wisata Lingkar Rinjani (FWLR), yang menyayangkan kebijakan penutupan total tanpa mempertimbangkan jalur-jalur yang masih aman.


"Kami sangat menyayangkan penutupan secara total, dengan tidak membuka kuota ke destinasi yang relatif aman," ujar Royal Sembahulun, ketua FWLR, saat ditemui di Sembalun Rabu (23/7).


Ia menambahkan bahwa pemerintah terkesan lamban dan tidak memahami dampak ekonomi yang sangat besar dari penutupan ini.


"Kerja pemerintah terkesan lamban, tidak memiliki beban karena memang mereka tidak merasakan sumber rezekinya ditutup," tegasnya.


Dampak Ekonomi yang Menghancurkan


Penutupan ini memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisata Rinjani. Koordinator Asosiasi Pemandu Gunung Rinjani (APG), Rizal, mengecam keras keputusan ini.


"Jangan biarkan satu kejadian menutup seluruh potensi wisata Rinjani yang telah menjadi sumber penghidupan ribuan orang," serunya.


Seorang pemilik Trekking Organizer (TO) yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan betapa parahnya dampak yang terjadi.


"Lebih dari 200 Trekking Organizer terpaksa berhenti beroperasi. Ribuan porter dan pemandu lokal kehilangan penghasilan, belum lagi pengemudi transportasi, tukang ojek, hingga pedagang kecil di sekitar sini," ujarnya. 


"Ini bukan hanya tentang pariwisata, ini tentang hak hidup dan penghidupan kami," imbuhnya.


Solusi yang Diusulkan Masyarakat


Para pelaku wisata menyadari pentingnya perbaikan jalur pasca-kecelakaan, terutama rute menuju Danau Segara Anak. Namun, mereka meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan penutupan total.


Masyarakat mengusulkan agar jalur-jalur utama yang relatif aman, seperti rute Sembalun–Puncak–Sembalun dan Senaru–Pelawangan Senaru–Senaru, tetap dibuka.


Senada dengan ketua FWLR, Royal Sembahulun, Padil, seorang pemandu senior, menjelaskan. "Jalur-jalur ini adalah main route bagi ribuan pendaki dari seluruh dunia dan relatif aman," ujarnya.


Ia juga menegaskan bahwa para pelaku wisata siap bekerja sama untuk perbaikan jalur yang rusak.


"Kami mendukung sepenuhnya perbaikan jalur menuju Danau Segara Anak. Tapi, sambil menunggu perbaikan selesai, seharusnya pemerintah bisa membuka jalur lain yang aman. Kami siap bekerja sama untuk meningkatkan sistem dan perbaikan jalur demi keselamatan wisatawan," pungkasnya.


Keselamatan sebagai Prioritas Utama


Di sisi lain, Kepala BTN Gunung Rinjani, Yarman, menjelaskan bahwa penutupan ini adalah langkah evaluasi dan penguatan aspek keselamatan.


Keputusan ini diambil berdasarkan rekomendasi dari rapat koordinasi dan arahan dari kementerian terkait.


"Penutupan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Tindaklanjut Penanganan Terhadap Kecelakaan yang terjadi di Jalur Wisata Pendakian TN Gunung Rinjani pada 18 Juli lalu," terangnya, dalam rilis diterima media ini.


Yarman menegaskan bahwa keselamatan pendaki menjadi prioritas utama. "Kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi," ujarnya. 


Selama penutupan, pihak BTNGR akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalur pendakian, peralatan keselamatan, dan prosedur tanggap darurat.


Bagi calon pendaki yang sudah membeli tiket, BTNGR menawarkan dua pilihan: penjadwalan ulang atau pengembalian dana penuh.


Pihak BTNGR berharap penutupan sementara ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan standar keamanan, sehingga pendaki bisa menikmati Rinjani dengan lebih aman dan nyaman di masa depan.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rinjani Ditutup Total Pasca-Kecelakaan, Pelaku Wisata dan Masyarakat Protes

Trending Now