Kisah Sukses Inaq Rina: 20 Tahun Menanam Asitaba, Raih Omzet Jutaan Rupiah dari Lahan 20 Are

Rosyidin S
Senin, Agustus 25, 2025 | 11.06 WIB Last Updated 2025-08-25T03:06:36Z
Inaq Rina, petani Asitaba saat memotong daun Asitaba akn dijadikan bubuk, (Foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Di balik keindahan alam Sembalun, Lombok Timur, tersimpan kisah inspiratif tentang seorang petani gigih bernama Inaq Rina. Selama 20 tahun terakhir, ia mendedikasikan hidupnya untuk membudidayakan tanaman Asitaba, tanaman herbal yang memiliki segudang manfaat. 


Berbekal lahan seluas 20 are dan bibit lokal, Inaq Rina berhasil membuktikan bahwa bertani Asitaba tak hanya menjanjikan, tetapi juga mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah yang menggiurkan.


Inaq Rina memulai perjalanannya menanam Asitaba sejak tahun 1996. Ia melihat potensi besar pada tanaman yang kini menjadi sumber penghidupannya.


"Saya sudah menanam Asitaba selama 20 tahun. Awalnya saya coba-coba saja, tapi ternyata hasilnya luar biasa," ujar Inaq Rina, saat ditemui di Sembalun, Senin (25/8).


Hasil panennya terbilang fantastis. Setiap kali panen, ia bisa mendapatkan lebih dari satu kuintal daun Asitaba, jika dijadikan bubuk per 10 kilogram daun Asitaba ia dapat 1 kilogram dalam bentuk bubuk.


Harga bubuk Asitaba yang mencapai Rp 150.000 per kilogram membuat pendapatannya melonjak. Tak hanya bubuk, getah Asitaba juga menjadi komoditas berharga. Ia bisa memanen 3 hingga 4 botol getah setiap kali panen, dengan harga jual mencapai Rp 350.000 per botol isi 600 meli.


 Inaq Rina juga membeberkan rahasianya, “Getah Asitaba lebih bagus kalau dipanen sore hari,” ujarnya.


Pemasaran Asitaba milik Inaq Rina tidak pernah surut. Setiap minggu, selalu ada pembeli yang datang langsung ke lahannya. Bahkan, peluang pasar Asitaba sudah merambah hingga mancanegara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.


Dari jerih payahnya, Inaq Rina kini bisa mengantongi pendapatan bersih sekitar Rp 4 juta per bulan dan bisa membiayai anaknya sekolah dan kuliah.


Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol. Namun, di balik kesuksesan pribadinya, Inaq Rina memiliki harapan besar. Ia sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah, baik daerah maupun pusat.


"Prospek Asitaba ini sangat menjanjikan, tidak hanya untuk saya, tapi juga untuk masyarakat Sembalun lainnya. Saya sangat berharap ada dukungan dari pemerintah agar budidaya Asitaba bisa lebih berkembang dan dikenal luas," tutur Inaq Rina penuh harap.


Kisah Inaq Rina menjadi bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, hasil yang manis pasti akan didapatkan. Juga menjadi inspirasi bagi para petani lain untuk melihat potensi tanaman asitaba sebagai komoditas unggulan. Dengan dukungan yang tepat, budidaya asitaba bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Sembalun dan sekitarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Sukses Inaq Rina: 20 Tahun Menanam Asitaba, Raih Omzet Jutaan Rupiah dari Lahan 20 Are

Trending Now