![]() |
Narasumber :Rudi Hartadi (44 |
MANDALIKAPOST.com- Rudi Hartadi (44), warga Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, menceritakan besarnya manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dirasakannya saat menjalani operasi hernia. Sebagai peserta aktif JKN, Rudi menyadari pentingnya memiliki perlindungan jaminan kesehatan, terutama ketika menghadapi kondisi darurat yang datang secara tiba-tiba.
Rudi menceritakan bahwa gejala awal hernia mulai ia rasakan sekitar sepuluh hari terkahir. Awalnya hanya berupa rasa tidak nyaman di bagian bawah perut, namun lama-kelamaan berkembang menjadi nyeri yang cukup mengganggu, terutama saat ia melakukan gerakan ringan seperti berjalan atau mengangkat barang.
“Awalnya yang saya rasakan hanya kembung biasa, mungkin karena aktivitas sampai malam jadi saya kira cuma masuk angin. Tapi makin hari makin terasa nyeri. Rasanya seperti ada yang mengganjal di perut bawah bagian kiri dan kanan. Sempat mikir kalau ini mungkin usus buntu, karena semakin parah, saya putuskan untuk periksa ke rumah sakit Biomedika,” ungkap Rudi, Selasa (29/07).
Saat rasa sakit semakin hebat dan tidak kunjung reda, Rudi akhirnya memutuskan untuk segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah sakit Biomedika. Saat tiba di IGD, tim medis langsung melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa penunjang termasuk USG. Dalam waktu singkat dan sesuai dengan indikasi medis, dokter memberikan diagnosa bahwa Rudi mengalami hernia dan menyarankan agar segera dilakukan tindakan operasi.
“Saat sudah sampai di IGD perut rasanya sudah sangat sakit, sampai saya kesulitan berdiri lama. di sana saya langsung ditangani, diperiksa dan setelah hasil USG keluar saya langsung diberi tahu kalau penyakit yang saya derita adalah hernia. Saya kaget juga karena baru tahu, tapi syukur penanganannya cepat tidak perlu waktu lama untuk tahu hasil diagnosisnya," tambah Rudi.
Beruntung, Rudi telah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), sehingga seluruh proses administrasi pengobatan mulai dari pemeriksaan awal, rawat inap, hingga operasi, dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
“Karena sudah tahu semuanya ditanggung dan tidak perlu keluar biaya, saya jadi bisa lebih tenang dan fokus menjalani pengobatan. Bahkan untuk obat-obatan juga sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit. Prosesnya cepat dan tidak berbelit,” ungkap Rudi.
Meski terdaftar sebagai peserta kelas 3, Rudi merasa sangat puas dengan pelayanan yang ia terima di RS Biomedika. Menurutnya, ruangan rawat inap yang ditempati bersih, nyaman, dan cukup luas. Ia juga memuji tenaga kesehatan yang sigap dan memperlakukan pasien dengan baik tanpa membedakan kelas layanan.
“Kamarnya nyaman dan ventilasinya terbuka lebar. Saya pikir dari banyak omongan Masyarakat kalau kelas 3 itu fasilitas seadanya, tapi nyatanya fasilitasnya yang saya temui sangat memadai. Dokter dan perawat sangat responsif,” tambah Rudi.
Selama masa pemulihan setelah operasi, dokter menganjurkan untuk menjaga pola makan dan menghindari aktivitas berat selama kurang lebih tiga bulan. Di akhir pertemuannya, Rudi berharap agar program ini bisa terus berjalan seperti sekarang karena sangat membantu masyarakat, termasuk keluarganya. Ia mengaku, Program JKN sudah menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan keluarganya tanpa harus khawatir soal biaya.
“Kalau tidak ada JKN, pasti terasa berat. Keluarga besar di rumah saya juga melahirkan pakai BPJS Kesehatan, dan setiap kali orang tua atau istri saya sakit, kami selalu berobat lewat program ini. Meskipun hanya di Puskesmas, tapi setidaknya kami tidak perlu keluar uang lagi, semuanya sudah dijamin pemerintah,” Tutup Rudi