![]() |
Massa aksi saat berada di halaman gedung DPRD Kabupaten Lombok Timur, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOAT.com - Sisi lain dari imbas unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Cipayung Plus Kabupaten Lombok Timur, di tiga titik vital pemerintahan pada Senin (1/9) melumpuhkan aktivitas di Kota Selong. Dampak dari aksi ini begitu terasa, membuat sejumlah toko, pusat perbelanjaan, dan sekolah terpaksa ditutup.
Aksi yang diinisiasi oleh berbagai organisasi kemahasiswaan ini bertujuan menyuarakan aspirasi masyarakat yang selama ini yang tidak pernah di gubris oleh para pemangku kebijakan dan anggota DPR RI maupun DRPD di daerah setempat.
Bukan hanya itu, massa aksi juga menyoroti terkait kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring, serta gaya hidup anggota DPR-RI dan DPRD di Lombok Timur yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah toko dan pelaku usaha kecil di sekitar lokasi unjuk rasa, seperti salah satu ATM perbankan di kantor Polres Lombok untuk sementara di non aktifkan, begitu juga disepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan TGKH. Zainuddin Abdul Madjid, memilih untuk menutup usahanya. Pemandangan ini sangat berbeda dari hari-hari biasa yang selalu ramai.
Salah seorang pemilik toko di yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi disela-sela unjuk rasa mengaku terpaksa menutup tokonya karena khawatir akan terjadi keributan.
"Terpaksa kami tutup. Kita takut kalau terjadi keributan, seperti yang terjadi di daerah lain," ujarnya dengan nada cemas.
Ketakutan serupa juga dirasakan oleh pedagang di Taman Tugu Selong yang biasanya ramai pembeli. Mereka memilih untuk menutup lapak mereka, mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
"Kami rugi besar hari ini, omzet turun drastis. Kami berharap aksi ini tidak terulang karena kami rakyat kecil yang jadi korban," tuturnya penuh harap.
Tidak hanya sektor ekonomi, dunia pendidikan juga terkena imbasnya. Sekolah-sekolah di sekitar Kota Selong dan sekolah lainnya yang ada di Lombok Timur diliburkan.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pemerintah, surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Aksi unjuk rasa ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh gerakan mahasiswa terhadap kehidupan masyarakat. Meskipun bertujuan menyampaikan aspirasi, dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan tidak dapat dihindari.
Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mencari solusi agar aspirasi tersampaikan tanpa harus merugikan masyarakat luas.