Bupati Lotim Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya di Festival Dongdala V: “Religius, Berbudaya, dan Menghormati Keragaman”

Rosyidin S
Kamis, November 27, 2025 | 20.44 WIB Last Updated 2025-11-27T12:46:36Z

Humaria: Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin saat hadir diacara festival budaya Dongdala, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOS.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan adat serta budaya lokal. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Timur saat menghadiri Festival Dongdala V yang digelar masyarakat Desa Pringgasela Selatan sebagai rangkaian perayaan HUT ke-14 desa, pada Kamis (27/11).


Dalam sambutannya, Bupati menuturkan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan budaya, baik yang digelar masyarakat di tingkat desa maupun agenda resmi kabupaten.


“Pemerintah Lombok Timur untuk bagaimana melestarikan budaya tetap kita akan dukung,” ujarnya.


Ia menambahkan, ke depan berbagai peringatan budaya dan keagamaan harus digelar lebih meriah sebagai bentuk syukur serta upaya menjaga identitas daerah.


“Sehingga ke depan peringatan semacam ini harus lebih meriah,” imbuhnya.

 

Bupati mencontohkan rencana peringatan Tahun Baru Hijriah yang akan digelar tahun depan. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan dukungan anggaran agar kegiatan tersebut memiliki gaung lebih besar.


“Kalau kemarin mungkin seribu dulang, kalau besok beribu-ribu dulang,” ungkapnya, seraya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud visi religius daerah.


“Ini untuk kita sama-sama memperingati 1 Muharram dengan hal-hal yang berguna dan tetap menghormati keragaman yang ada,” tegasnya.

 

Selain soal pelestarian budaya, Bupati juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, mulai dari peningkatan jalan hingga penyediaan gedung serbaguna yang diharapkan dapat menunjang kemajuan masyarakat Pringgasela Selatan.


“Pembangunan fisik tetap menjadi prioritas agar masyarakat makin maju dan sejahtera,” katanya.

 

Pada kesempatan itu, Bupati turut mengingatkan pentingnya semangat perjuangan dan gotong royong sebagai fondasi kehidupan masyarakat.


“Semangat perjuangan dan gotong royong tidak boleh padam. Ini modal kita menuju kehidupan yang lebih baik,” pesannya.

 

Festival Dongdala sendiri memasuki tahun penyelenggaraan ke-5 dengan mengangkat tema “Membangun Desa, Perkokoh Budaya, Menuju Pringgasela Selatan Smart”. Nama Dongdala, yang dalam bahasa setempat berarti “pelangi”, dipilih karena dianggap merepresentasikan keragaman masyarakat Pringgasela Selatan—sebuah simbol harmoni sosial yang ingin terus dirawat dan diperkuat.

 

Festival ini menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya lokal masih menjadi nafas kehidupan masyarakat, sekaligus ruang konsolidasi nilai persatuan di tengah perkembangan zaman.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bupati Lotim Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya di Festival Dongdala V: “Religius, Berbudaya, dan Menghormati Keragaman”

Trending Now