![]() |
| Menteri Agraria dan Tata Ruang ATR/BPN, Nusron Wahid, (Foto: Istimewa/MP). |
Di hadapan ratusan surveyor dari berbagai daerah di Indonesia, Menteri Nusron menekankan bahwa MASKI memiliki posisi strategis sebagai mitra kerja Kementerian ATR/BPN.
Ia mengajak para surveyor untuk terus memperbaiki dan memperkuat manajemen administrasi pertanahan, termasuk manajemen land tenure.
“Bapak/Ibu adalah mitra strategis ATR/BPN. Karena itulah saya mengajak kita semua untuk bersama-sama membenahi dan memperbaiki manajemen land tenure dan manajemen administrasi pertanahan,” ujar Menteri Nusron dalam sambutannya.
Menurutnya, kualitas pekerjaan pertanahan sangat ditentukan oleh kualitas kerja para surveyor kadaster. Semakin ketat standar yang diterapkan MASKI, semakin kuat pula hasil pekerjaan pertanahan yang dihasilkan.
“Produk pertanahan itu harus dapat digunakan, harus prudent, dan harus punya dimensi risk management yang jelas. Semua harus dicek satu per satu, valid, dan solid tanpa penyimpangan sedikit pun,” tegasnya.
Menteri Nusron juga menyoroti berbagai persoalan pertanahan yang kerap muncul karena ketidakakuratan data fisik, terutama tumpang tindih kepemilikan. Ia menekankan bahwa data fisik tidak boleh menimbulkan multiinterpretasi.
“Kalau satu objek tanah bisa dimiliki dua sampai lima orang, pasti ada yang salah. Kebenaran fisik itu tunggal,” ujarnya mengingatkan.
Untuk memperkuat profesionalitas surveyor, ia mendorong MASKI merumuskan standar baru, termasuk peluang penambahan sertifikasi kompetensi terkait integritas dan risk management bagi seluruh surveyor berlisensi.
“Produk itu hanya akan kredibel jika prosesnya kredibel, dan yang paling paham soal proses adalah Bapak/Ibu sekalian,” katanya.
Menteri
Nusron turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Munas MASKI 2025. Ia
berharap kegiatan ini dapat memperkuat komitmen para surveyor dalam menjaga
akurasi dan transparansi informasi pertanahan.
“Jangan sampai hak kepemilikan masyarakat menjadi kabur karena kesalahan kadastral. Publik berhak mendapat informasi pertanahan yang se-transparan-transparannya,” tutupnya.
Selain
pemaparan dari Menteri ATR/BPN, kegiatan ini juga diisi presentasi dari
Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya,
serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor II, Mohamad Gugus Perdana. Hadir
pula Kepala Biro Humas dan Protokol Shamy Ardian, Kepala Kantor Wilayah BPN
Bali I Made Daging beserta jajaran, serta Ketua Umum MASKI, Loerdi Latrianto.

