TP PKK NTB–Lotim Dorong “Bebas Stunting Mendunia” di Tetebatu: Kader Diperkuat, Orang Tua Diminta Aktif Jaga Gizi Anak

Rosyidin S
Senin, Desember 08, 2025 | 08.57 WIB Last Updated 2025-12-08T00:57:26Z

 

Ketua TP PKK Provensi NTB, HJ. Sinta Aghatia Iqbal didamping Sekda Lombok Timur besama Ketua TP PKK Lombok Timur beserta POD terkait, (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com — Gerakan percepatan penurunan stunting kembali digencarkan Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama TP PKK Kabupaten Lombok Timur melalui kegiatan kolaboratif bertajuk “Bebas Stunting Mendunia” yang digelar di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Sabtu (6/12) dua hari yang lalu. Kegiatan ini turut dihadiri Sekda, Kepala BPOM Mataram, Camat Sikur, kepala desa, serta masyarakat setempat.

 

Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Sinta Aghatia Iqbal, dalam sambutannya menyoroti tingginya angka stunting di Tetebatu dan menekankan pentingnya penanganan berbasis akar masalah.

 

“Kita harus menggali lebih dalam apa penyebabnya dan mencari solusi yang tepat,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa pelibatan kader di lapangan harus lebih intensif agar program penanganan stunting berjalan efektif.

 

“Intervensi dari kabupaten, kecamatan, hingga provinsi harus tepat sasaran. Karena itu, kader harus dilibatkan lebih dalam agar bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

 

Khusus kepada para ibu yang memiliki bayi, Hj. Sinta memberikan pesan mendalam tentang pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak. “Sekarang waktunya ibu-ibu untuk capek, jangan tidak mau capek karena bisa menyesal. Ngurus anak itu pahala, makanya nanti dapatnya surga,” katanya. Ia juga mengajak para orang tua untuk aktif mencari informasi gizi agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.

 

Ketua TP PKK Lombok Timur, Hj. Ra’yal Ain Warisin, menegaskan bahwa Pemda Lotim berkomitmen menjalankan pencegahan stunting secara menyeluruh dari pusat hingga dusun. Ia menjelaskan bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki wilayah binaan stunting masing-masing.

 

“Inilah bentuk dari kepedulian kami, pemerintah daerah, terhadap masalah stunting di Lombok Timur,” tegasnya. Saat ini, enam kecamatan menjadi fokus pembinaan, termasuk Kecamatan Sikur.

 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaborasi ini, khususnya di Desa Tetebatu yang dinilainya menunjukkan semangat tinggi.

 

“Di Tete Batu alhamdulillah, semangat Bebas Stunting Mendunia sudah terasa,” ujarnya.

 

Ia kembali menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan SDM daerah.

 

“Jika anak stunting maka IQ-nya akan rendah, dan ketika dewasa dia juga sering sakit-sakitan,” terangnya. Menurutnya, keberhasilan pencegahan stunting 45 persen sangat ditentukan oleh pendampingan intensif dari keluarga.

 

Makripuddin berharap gerakan ini terus diperluas dan tidak berhenti pada diskusi semata.

 

“Jika ini kita lanjutkan, maka Insya Allah stunting di NTB dapat dicegah, karena masyarakat di desa-desa memiliki semangat baru untuk bertemu,” ucapnya, sembari mengingatkan pentingnya gerakan ini sebagai upaya perbaikan lintas generasi.

 

Kegiatan “Bebas Stunting Mendunia” ditutup dengan penyerahan penghargaan dari Menteri Kemendikbangga RI/BKKBN kepada Ketua TP PKK Provinsi NTB, serta penyerahan bibit pohon kepada sejumlah pihak sebagai simbol komitmen menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan.

 

Melalui kegiatan ini, TP PKK Provinsi, TP PKK Kabupaten Lombok Timur, bersama OPD terkait meneguhkan komitmen untuk bergerak bersama dan melayani masyarakat secara konsisten dalam mewujudkan NTB yang bebas stunting.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • TP PKK NTB–Lotim Dorong “Bebas Stunting Mendunia” di Tetebatu: Kader Diperkuat, Orang Tua Diminta Aktif Jaga Gizi Anak

Trending Now