Jangan Lewatkan !! Street Culture Lombok, Cara Komunitas HipHop Geliatkan Pariwisata NTB

MandalikaPost.com
Sabtu, Juli 27, 2019 | 01.26 WIB
Street Culture Lombok 2019. 


MATARAM - Mendukung pariwisata sekaligus mencari bibit-bibit berbakat modern dancer, Lombok HipHop akan menggelar event Street Culture Lombok 2019, pada Sabtu 3 Agustus 2019 mendatang.

Lebih dari 300 peserta dari komunitas HipHop di sejumlah kota besar akan turut meramaikan Street Culture Lombok 2019 yang akan digelar di Taman Budaya NTB, di Kota Mataram.

"Harapan kita dengan event ini, adalah untuk mempersiapkan regenerasi dancer. Kita ingin cari bibit-bibit berbakat modern dance di Kota Mataram dan NTB pada umumnya, danmerangkul energi positif dari anak-anak muda inovatif dan berbakat," kata Ketua Panitia Street Culture Lombok 2019, Setiawan Mahardika, Sabtu (27/7) kepada Mandalikapost.com.

Dika menjelaskan, sejumlah performance Rapper, Beatboxer, DJ, dan juga HipHop Dancer akan menjadi atraksi yang menarik untuk wisatawan di Mataram. Hal ini merupakan bagian upaya komunitas HipHop Lombok dalam mendukung geliat pariwisata di NTB.

"Mungkin kami tidak bisa berbuat hal besar, tapi dengan event ini setidaknya wisatawan jadi tahu bahwa Lombok juga punya HipHop. Dan esksistensi kami bisa ikut mendorong geliat pariwisata kita di Lombok dan NTB umumnya," kata Dika.

Street Culture Lombok 2019 akan diisi dengan ajang kompetisi dalam beberapa kategori seperti 2On2 BBoy Battle, 1On1 All Style Battle, 1On1 Beatbox Battle, dan juga Dance Competition.

Performance asyik dari sejumlah rapper, beatboxer, DJ, dan juga hip hop dancer juga akan memeriahkan event yang digelar sejak pukul 10.00 Wita hingga 22.00 Wita ini.

Sejumlah DJ ternama seperti Yoga Yin, Cbee, Metskeei, Hazcoroc, Sanec, Nyoorz, juga beat box dan rap dari Tanu (Lombok Beatbox), Lilchoz (Street Evolution Crew), Senior Rocky (Littela Breakin) Angga Darco (Snikaz Crew) Chill O (G.O.G Crew)

Rapper Yippi Kay Yipp, Snapback Bali, Blvckindo, Ambon Bjaguran, Bfor, BDLabs Squad, East Flow, Output, Paris Alpha bakal semakin melengkapi keseruan Street Culture Lombok 2019.

Kontribusi komunitas dan para pencinta HipHop cukup besar untuk promosi pariwisata NTB. Meski yang mereka lakukan, selama ini kurang nampak dan terkesan diabaikan.

Sebut saja Yippi Kay Yipp, lewat lagu bergenre Rap HipHop, mereka mempromosikan pesona Lombok dengan cara beda. Syair lagu mantap dipadu dengan pemilihan destinasi wisata Lombok sebagai latar videoclip "Lombok The Most Wanted" Yippi Kay Yipp bisa menarik perhatian banyak pemirsa di Youtube.


Hanya saja, Setiawan Mahardika mengaku support dari Pemerintah Daerah masih sangat minim meski event yang digelar komunitas HipHop ini punya potensi menggeliatkan sektor pariwisata.

"Support Pemda memang masih kurang. Malah kita sudah coba untuk meminta support dari pihak pemerintah, selama ini belum ada respons positif. Ini sudah event yang ketiga kita gelar, tetap sama. Tapi bagi kami yang terpenting tetap berkarya dan bisa memberikan sesuatu untuk pariwisata," tukas Dika.

Beruntung masih cukup banyak pihak swasta yang mau mendukung event menarik ini. Sebut saja, LA Zone, Yuzu, 99 Store, XL Axiata, Nyotnyot, Miegerus, Prajasa Tech Indonesia, Lava Bar, dan Mandalikapost.com yang mensupport kegiatan ini dengan beragam cara.

Acara ini juga disuport oleh Bidari Tourism College, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Perhotelan, Grup usaha Bidari Hotel & Lounge Mataram.

Owner Bidari Grup, Gede Gunanta menjelaskan, Bidari memberikan fasilitas tempat gratis untuk pertemuan dan lain-lain bagi panitia dalam persiapan acara.

Selain itu discount super gede bagi peserta, serta voucher free menikmati  fasilitas Bidari untuk Doorprize

"Ini kegiatan yang sangat membantu menambah pilihan atraksi yang bisa menghibur wisatawan. Kami juga mengajak para pelaku usaha untuk memberi sumbangsih yang nyata dalam mendukung setiap upaya guna meningkatkan pariwisata NTB dan Mataram khususnya," kata Gede Gunanta.

Gede Gunanta yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi  Insan Pariwisata Indonesia (IPI) NTB ini menambahkan, Street Culture Lombok 2019 jika didukung dengan partisipasi semua pihak tentu akan lebih besar gaungnya.

Di hari H, Sabtu 3 Agustus nanti, ada baiknya juga bila setiap hotel bisa membawa tamu mereka untuk menyaksikan Street Culture Lombok 2019 ini di Taman Budaya NTB.

"Dengan demikian tamu hotel juga akan merasa terhibur, sementara event Street Culture ini akan semakin ramai pengunjung. Kita saling mensupport apa yang kita bisa lakukan, karena sinergitas ini sebenarnya kunci keberhasilan membangun pariwisata," katanya.

Animo Dancer Cukup Baik

Ketua Panitia Street Culture Lombok 2019, Setiawan Mahardika menambahkan, animo kaum muda NTB untuk HipHop khususnya dance sudah cukup baik.

Namun, rendahnya tingkat kepercayaan diri yang membuat kesan dancer di NTB ini tidak ada, karena tidak berani tampil dan berekspresi.

"Jadi memang lewat event ini kita juga ingin ngumpulin muda-mudi yang berbakat untuk sama-sama tampil. Untuk dancer juga support Pemda hampir nggak ada, padahal tiap tahun Pemda mengambil dancer-dancer berbakat untuk dilombakan dalam PON," katanya.

Tapi, lepas dari dapat support atau tidak dari Pemda, Setiawan Mahardika mengajak masyarakat NTB khususnya para millenials untuk bergabung dan datang menyaksikan keseruan Street Culture Lombok 2019.


Ingat !!
Street Culture Lombok 2019
Sabtu 3 Agustus 2019
Pukul 10.00 Wita - 22.00 Wita
Di Taman Budaya NTB, Kota Mataram.


Sekilas Tentang HipHop

Laman Wikipedia menjelaskan, HipHop merupakan genre musik yang tercipta di Amerika Serikat pada tahun 1970an yang melibatkan teknik rap, yaitu cara berbicara yang disuarakan melalui rima yang ritmis, yang disertai oleh musik latar yang ritmis.

Teknik ini kemudian berkembang sebagai bagian dari hip hop, sebuah cabang kebudayaan yang memiliki empat unsur kunci yakni MCing/Rapping, DJing/Scratching dengan turntable, Breakdancing, dan Graffiti Writing.

Ketukan sampling atau bassline dari rekaman (atau ketukan dan suara penyintesis) dan beatboxing ritmik juga termasuk sebagai bagian dari musik hiphop.

Awalnya pertumbuhan HipHop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jangan Lewatkan !! Street Culture Lombok, Cara Komunitas HipHop Geliatkan Pariwisata NTB

Trending Now