Terasa Cukup Keras, Gempa Bali Sempat Bikin Panik Warga Lombok

MandalikaPost.com
Selasa, Juli 16, 2019 | 13.34 WIB
GEMPA BUMI. Siswa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Halimy Sesela, Lombok Barat berhamburan keluar kelas saat merasakan getaran gempa Bali. (Istimewa)

MATARAM - Gempa bumi magnitudo 6 yang mengguncang Nusa Dua, Bali, Selasa (16/7) juga dirasakan warga Kota Mataram dan Lombok Barat.

Getaran gempa yang terasa membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Halimy, Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, ratusan siswa yang tengah belajar di kelas berlarian keluar  menuju halaman sekolah.

"Gempa terasa besar sekali, kita panik dan lari keluar," kata Nur Hasanah, salah satu siswi MTS Al Halimy Sesela.

Menurut dia, getaran gempa terasa keras di dalam ruangan kelas saat proses belajar mengajar.

Saat itu, jam pelajaran Bahasa Arab baru dimulai.

"Saat itu, pak guru meminta kita keluar kelas dengan tenang dan tidak panik menuju halaman sekolah," kata siswa kelas 2 itu.

Sementara itu, Andar, Warga Dasan Sari juga merasakan hal yang sama. Ia ikut berlari keluar karena merasakan guncangan gempa.

"Saya kira saya sendiri yang merasakan gempa," kata dia.

Meski terasa cukup keras, hingga kini belum ada laporan kerusakan di Lombok akibat dampak gempa Bali tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berkekuatan 6 SR itu terjadi pada 07:18:36 WIB. BMKG kemudian mutakhirkan data menjadi 5,8 SR.

Lokasi gempa bumi berada pada 9.11 lintang selatan dan 114.54 bujur timur atau 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali, dengan kedalaman 68 kilometer. BMKG menyatakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terasa Cukup Keras, Gempa Bali Sempat Bikin Panik Warga Lombok

Trending Now