Dilaporkan ke Polda NTB, Husni Djibril Sebut Ada "Politik Panik" Menuju Pilkada Sumbawa

MandalikaPost.com
Selasa, Februari 25, 2020 | 18.23 WIB
HM Husni Djibril.

MATARAM - Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril menanggapi santai laporan dugaan penelantaran anak yang dituduhkan padanya.

Husni mengatakan, upaya mengangkat kasus lama ini diduga kuat dilakukan pihak tertentu untuk pembunuhan karakter dirinya, berkaitan dengan politik menuju Pilkada Sumbawa 2020.

"Ini kan politik panik ya. Isu lama diangkat lagi untuk pembunuhan karakter," kata Husni Djibril, saat dikonfirmasi dari Mataram, Selasa sore (25/2).

BACA JUGA : Diduga Menelantarkan Anak, Bupati Sumbawa Dilaporkan ke Polda NTB

Sebelumnya, seorang wanita berinisial RM didampingi kuasa hukumnya, Ainuddin SH, melaporkan Husni Djibril ke Subdit IV Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda NTB. Mereka mengadukan dugaan penelantaran anak.

Menurut Husni Djibril, laporan itu terkesan mengada-ada.

"Ini mengada-ada. Ini fitnah tidak benar. Saya pernah juga ditanya DPP dan saya jelaskan juga sambil ketawa-ketawa," katanya.

Menurut dia, kasus ini merupakan kisah lama sejak tahun 1980-an. Ia mengakui saat itu RM mengaku hamil dan meminta sejumlah uang untuk menggugurkan kandungan.

"Tapi karena saat itu saya belum kerja, saya bilang tidak usah digugurkan. Biar saja lahir nanti saya yang pelihara. Tapi kan dia tidak mau," katanya.

Ia mengatakan, kasus ini pernah mencuat dan dilaporkan ke Polres Sumbawa pada tahun 1989 silam.

"Dulu saya dilaporkan dan saya hadapi, saya jelaskan di Polres Sumbawa. Saya dipanggil dua kali, dan semua clear. Tapi sekarang kok muncul lagi?," katanya.

Menurutnya, saat tahun 1980an itu laporan juga karena dirinya dianggap berbahaya di dunia politik saat itu.

"Saat itu kampanye, setelah satu tahun berikutnya saya dilaporkan kasus yang sama, karena dianggap berbahaya. Kita tidak jadi calon kok, tapi kampanye dimana-mana dari jereweh sampai empang. Ini yang bikin panik," katanya.

Kali ini, popularitas dan elektabilitas Husni Djibril juga sedang tinggi sebagai petahana dalam Pilkada Sumbawa.

Ia justru mengaku bangga dengan kasus ini, sebab akan semakin meningkatkan popularitasnya.

Husni mengaku siap menghadapi masalah ini, dan menghormati proses hukum.

"Kan ada cara menyelesaikan kasus hukum. kalau dia nggak hancur saya hancur, nggak apa-apa. Hebatnya, Husni Djibril ini, selalu saja ketika suhu politik meningkat selalu saya dijadikan korban. Tapi alhamdulillah Allah SWT selalu berpihak pada kebenaran, dulu saya selamat dan insyaAllah sekarang juga akan selamat. Sederhana kok," tegasnya.

Ia juga menegaskan akan melayangkan gugatan balik atas laporan RM tersebut.

"Jelas saya gugat balik. Kalau posisi dia lapor (Polisi) ya saya gugat balik. Ini bertalian erat dengan Pilkada. Upaya pembunuhan karakter terhadap diri saya karena pihak tertentu menganggap saya berbahaya (di Pilkada Sumbawa)," katanya.

Menurutnya, kasus ini digiring sejak ia menolak pemaksaan kehendak pihak tertentu yang menginginkan seseorang untuk berpasangan dengan orang tertentu di Pilkada Sumbawa.

"Saya tolak itu, dan sekarang ini semua saya hantam. Semua akan saya lawan, kalau saya di posisi benar," tegasnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dilaporkan ke Polda NTB, Husni Djibril Sebut Ada "Politik Panik" Menuju Pilkada Sumbawa

Trending Now