Gubernur Zulkieflimansyah Minta Sekolah di NTB Mulai Gelar Simulasi Penanganan Virus Corona

MandalikaPost.com
Sabtu, Maret 14, 2020 | 20.11 WIB
ANTISIPASI CORONA. Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah saat menyampaikan arahan dalam MKKS SMA dan SMK sepulau Lombok, di Lombok Utara. Kesiapsiagaan penanganan virus corona menjadi salah satu penekanan.   

LOMBOK UTARA - Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah meminta lembaga pendidikan, sekolah setingkat SMA dan SMK sederajat untuk memberikan perhatian khusus terhadap antisipasi penyebaran virus corona.

Jajaran sekolah diharapkan mulai melalukan sosialisasi dan juga melaksanakan simulasi kesiapsiagaan penanganan virus corona di lingkungan masing-masing.

"Untuk (penyebaran Virus) Corona, sekolah-sekolah ini harus menjadi perhatian khusus. Kepala Sekolah harus mulai membuat simulasi, kalau ada yang terjangkit bagaimana menanganinya dengan baik dan tidak perlu panik," kata Gubernur Zulkieflimansyah, saat memberikan arahan dan penguatan dalam kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, SMK, dan SLB Negeri sewilayah Pulau Lombok, Sabtu (14/3) di Lombok Wildlife Park, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Kegiatan MKKS dihadiri sekitar 200 peserta, para Kepala Sekolah SMA dan SMK Negeri di Pulau Lombok.

Gubernur Zul mengatakan, Lombok dan NTB secara umum pernah diuji dengan bencana gempa bumi tahun 2018 silam. Diantara banyak gempa bumi susulan berbulan-bulan, peran sekolah dalam mengedukasi mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana cukup membantu menekan dampak bencana dari sisi jumlah korban.

Kesiapsiagaan seperti ini juga sangat diperlukan dalam menghadapi dan mengantisipasi dampak virus corona.

"Gempa dua tahun lalu (ada getaran, ada bunyinya) itu semua orang lari mencari tempat aman. Nah, corona ini nggak ada bunyinya, nggak ada suara dentumannya, tapi sekali ada yang terjangkit itu korbannya bisa sangat banyak. Jadi kesiapsiagaan paling diperlukan," katanya.

Meski demikian, Zulkieflimansyah tetap mengimbau agar masyarakat NTB tidak perlu takut dan panik berlebihan menghadapi virus corona.

Sebab, meski penyebarannya sangat masif, penyakit ini masih bisa disembuhkan selama penanganannya tepat.

"Ini bukan HIV dan AIDS, (corona) ini bisa disembuhkan asal tahu bagaimana prosedur penanganannya. (Corona) its verry dangerous, namun kalau terdeteksi (dini) dan diisolasi sembuh juga," katanya.

Menurut Zulkieflimansyah, dalam pertemuan forum kepala daerah di NTB ia juga sudah meminta para kepala daerah melakukan simulasi-simulasi kesiapsiagaan menghadapi virus corona.

"Corona ini kan agak beda virusnya. Kita di pertemuan kepala daerah sudah meminta untuk simulasi.Kepala daerah lakukan simulasi supaya terbiasa, (sehingga) kalau nanti betul ada (kasus ditemukan) kita sudah siap menangani. Karena (corona) ini bukan penyakit menakutkan, tapi kalau kita nggak antisipasi, bisa menular kemana-mana," katanya.

Ia menambahkan, sosialisasi dan simulasi juga perlu dilakukan di tingkat Kecamatan dan Desa atau Kelurahan, agar masyarakat NTB teredukasi dan mengerti benar apa itu corona dan bagaimana langkah-langkah menangani jika kasus ditemukan.

"Kalau semua pihak sosialisasi dan lakukan simulasi, masyarakat jadi mengerti bahwa ini bukan wabah menakutkan, asalkan treatmentnya tepat dan benar (bisa disembuhkan)," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr H Aidi Furqan mengatakan, sosialisasi tentang virus corona sudah mulai dilakukan di sejumlah sekolah di NTB. Ke depan simulasi-simulasi penanganan dampak virus corona juga akan dilakukan.

"Sejak pekan lalu, kami bersama Dikes NTB sudah melakukan sosialisasi preventif pencegahan corona ya, karena ini kan sudah masif. Tapi untuk sekolah di NTB tidak terlampau khawatir karena sekolah di  NTB kan sudah terbiasa dengan sekolah bersih dan sehat. Sebenarnya pola hidup bersih dan sehat ini kan langkah antisipatif juga," katanya.

Ke depan, upaya simulasi penanganan virus corona juga akan dilakukan di sejumlah sekolah.

Selain itu, Furqan mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah menerbitkan surat edaran tentang antisipasi virus corona di sektor pendidikan.

"Kementerian juga sudah ada edaran, salah satunya kelonggaran dan pemberian izin untuk siswa yang sakit. Tapi kita di NTB masih mengkaji lagi terutama soal tata cara bersalaman. Karena kita kan bersalaman ini sudah menjadi budaya baik di sekolah," katanya.

Mengantisipasi merebaknya virus corona, Pemerintah NTB sudah menyiapkan sejumlah rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai termasuk di RSUD Provinsi NTB.

Pemprov NTB juga sudah membentuk Posko Kewaspadaan Viru Corona di bawah koordinasi Dinas Kesehatan NTB.

Hingga Kamis (12/3) lalu di Provinsi NTB belum ditemukan kasus positif terjangkit virus Corona.

Data Posko Kewaspadaan Virus Corona NTB, menyebutkan, tercatat 109 Orang Dalam Pemantauan (ODP) oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Provinsi NTB. Dari jumlah tersebut 85 diantaranya sudah dinyatakan negatif. Sementara sisanya 24 ODP masih dalam pemantauan di rumah masing-masing, di Graha Mandalika, maupun RSUD Provinsi NTB. Sementara 8 orang yang dinyatakan Pasien Dengan  Pengawasan (PDP) seluruhnya sudah dinyatakan negatif Corona. (*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gubernur Zulkieflimansyah Minta Sekolah di NTB Mulai Gelar Simulasi Penanganan Virus Corona

Trending Now