.jpg)
 |
| BANTUAN : Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Joy Land De Firci (empat dari kiri) menyerahkan uang sumbangan kepada Ketua Yayasan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Lombok Utara H Sulhi Akbar, di Lombok Utara. |
LOMBOK UTARA - Gubernur Sumatera Utara Letjen (Purn) Edy Rahmayadi menunjukkan kepeduliannya pada gempa di Pulau Lombok. Gubernur Sumatera Utara melalui perwakilannya datang ke Lombok Utara menyerahkan sumbangan pendidikan ke Yayasan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Lombok Utara.
Mewakili Gubernur Sumatera Utara Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemprov Sumatera Utara Joy Land De Firci. Sementara dari yayasan hadir Ketua Yayasan H Sulhi Akbar, Kepala Madrasah H Muhammad Hasanuddin.
Dalam sambutannya Joy Land De Firci mengatakan, Gubernur Sumatera Utara peduli dengan kebutuhan fasilitas pendidikan bagi korban gempa yang terjadi pada Agustus 2018 silam.
"Bantuan yang diberikan senilai Rp 250 juta. Bantuan ini dapat mendukung proses belajar mengajar," katanya, Senin 2 Maret 2020.
Penyerahan bantuan yang difasilitasi oleh Budi Wawan dengan dukungan Ketua Pemuda NW Muhammad Zainul Pahmi ini bagian dari dukungan moril dari masyarakat Sumatera Utara.
"Saya harap bantuan ini berguna bagi ponpes. Dan semua tetap semangat melanjutkan hidup," sambung Joy.
Ketua Yayasan Ponpes Syaikh Zainuddin NW Lombok Utara H Sulhi Akbar mengatakan, ponpes ini di Lombok Utara memiliki murid yatim piatu dan fakir miskin. Mereka dididik dengan kurikulum keagamaan dengan pola full day school.
"Mereka akan menjadi cikal bakal menjadi penerus. Di NW di doktrin baik dengan semua agama," katanya.
Dilanjutkan, bantuan yang diberikan oleh Pemprov Sumatera Utara akan bermanfaat untuk menunjang pendidikan di ponpes. Sehingga ke depan ruangan pembelajaran bagi siswa lebih representatif.
"Kita berterima kasih dengan perwakilan dari Bapak Gubernur Sumatera Utara," sambungnya.
Seperti diketahui Juli 2018 silam Pulau Lombok diguncang gempa berulang-ulang. Diantara daerah yang parah akibat gempa adalah Lombok Utara, puluhan ribu rumah dan fasilitas pendidikan hancur. Hingga saat ini pemerintah masih terus menuntaskan pembangunan rumah bagi masyarakat. (*)
.jpg)
