Gubernur NTB : Yang Penting Ikuti Anjuran Pemerintah, Jangan ada Ketakutan Berlebihan

MandalikaPost.com
Selasa, April 14, 2020 | 22.27 WIB
Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah. (Ist)


MATARAM - Status siaga darurat bencana non alam Covid-19 di NTB ditingkatkan menjadi tanggap darurat mulai 15 April 2020. Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menekankan agar masyarakat tetap mentaati anjuran pemerintah, dan tak perlu panik atau takut berlebihan menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.

"Dari siaga ke tanggap darurat, ini dilakukan agar kita lebih siap. Karena kan cluster (Covid-19) mulai lebih banyak ditemukan, sehingga memang kita harus lebih giat lagi mengantisipasi. Baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonomi," kata Gubernur Zul, Selasa sore (14/4) di Mataram.


Menurut Zul, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan NTB upaya contact tracing juga terus dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, terutama untuk sejumlah cluster yang sudah ditemukan seperti cluster Jakarta, Bogor, Gowa, Bali, Sukabumi, cluster Luar Negeri, dan transmisi lokal.

Ia mencontohkan, cluster Gowa, Sulawesi Selatan saat ini jumlah terdata mencapai 850 orang, dan potensi penyebarannya tetap dilakukan kontak tracing yang maksimal.

"Seperti cluster Gowa, itu kan walau pun daftarnya 850 orang tapi bisa lebih banyak dari itu. Sehingga contact tracing ini terus dilakukan," katanya.

Gubernur Zul berharap masyarakat untuk tidak panik dan tidak takut berlebihan. Yang terpenting tetap mengikuti anjuran pemerintah, mulai dari physical distancing, menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dan menggunakan masker jika bepergian.

Ia juga meminta masyarakat yang punya riwayat perjalanan ke daerah terpapar atau yang pernah kontak dengan penderita Covid-19, agar bersedia melaporkan dirinya ke pusat kesehatan atau Gugus Tugas terdekat.

"Saya lihat kesadaran masyarakat mulai ada. Jadi Covid-19 ini bukan aib, sehingga kalau memang pernah berinteraksi dengan yang terkena segera melaporkan diri, kemudian menginspirasi yang lain. Ini kan bukan aib dan penyakit ini bisa disembuhkan," katanya.

Menurut Gubernur Zul, kekhawatiran atau ketakutan berlebihan juga bisa menjadi masalah baru di tengah kehidupan bersosial dalam masyarakat.

"Seperti kemarin ya, ada anak yang bapaknya sudah meninggal. Kemudian adiknya dirawat di RS. Dia akhirnya sendirian, karena tetangganya juga takut. Nah ini kan kurang tepat juga. Jangan sampai nanti meninggalnya bukan karena corona, tapi karena stres karena tekanan psikis," katanya.

Gubernur Zul sempat berkunjung ke rumah warga Ampenan ini. Ia menjumpai Kevin untuk memberikan santunan sekaligus motivasi untuk anak tersebut.

"Pesannya hanya satu, ini sebagai bentuk (perhatian) bahwa dia enggak sendiri. Sekaligus kita mengatakan kepada masyarakat bahwa orang (positif) dan keluarganya enggak harus ditinggalkan, nggak harus biarkan sendirian. Justru kita support dengan tetap waspada dan hati hati," katanya.

Selain dari sisi kesehatan, Gubernur Zul mengatakan bahwa Pemprov NTB juga meningkatkan upaya antisipasi dari sisi sosial ekonomi.

"Semua langkah tentu kita siapkan dengan baik. Untuk sisi pencegahan dan penanganan Covid-19 sektor kesehatan terus bekerja, sementara untuk dampak sosial ekonominya kita sudah siapkan JPS Gemilang," katanya.

Secara terpisah, Sekda NTB, H Lalu Gita Ariadi menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTB akan menyalurkan paket sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang untuk sekitar 105 ribu keluarga kurang mampu di NTB se-NTB. Tiap paket senilai Rp250 ribu berisi beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, minyak goreng 1 liter serta paket masker dan suplemen (masker non medis 3 buah, susu kedelai/serbat jahe, minyak kayu putih/minyak cengkeh 10 ml, sabun cair 65 ml / sabun batang).

"Bantuan ini akan disalurkan selama 3 bulan sejak April sampai Juni 2020," katanya.

Bantuan tersebut akan menyasar 73 ribu KK masyarakat miskin dan rentan miskin yang tidak mendapat program dari Kementerian Sosial RI, serta 32 ribu KK masyarakat sektor formal dan informal dan dunia usaha yang terdampak Covid-19.  

"Hari ini sudah dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ketersediaan dan standar/kualitas bahan pokok yang segera disalurkan. Rencananya akan mulai disalurkan 16 April mendatang," kata Gita Ariadi.

Layanan Konseling

Gita mengatakan, mencegah dan menghindari kepanikan berlebihan di tengah pandemi Covid-19, Pemprov NTB menyediakan layanan konseling bagi ASN dan seluruh masyarakat NTB.

Layanan yang bisa diakses melalui telepon itu melibatkan para psikolog dari Himpunan Psikologi (HIMPSI) NTB dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI).

"Hal ini disediakan untuk membantu psikologis masyarakat terutama yang ada kepanikan atau ketakutan berlebihan," katanya.

Masyarakat yang ingin mendapatkan layanan konseling ini dapat menghubungi nama-nama psikolog dan nomor teleponnya sebagai berikut :

1. Erwin Rahadi, 0821-4553-5457 (08.00 Wita-09.00 Wita)

2. H. Syamsul Buhari 0818-0526-9712 (09.00 Wita-10.00 Wita)

3. Astri Aditya Graha 0817-390-115 (10.00 Wita-11.00Wita)

4. Baiq Rosdiyana Sofiyani 0819-0759-3030 (11.00 Wita-12.00 Wita)

5. Dina Nurlaily Aprinaida 0818-0376-7097 (13.00 Wita-14.00 Wita)

6. Erni Ambar Wangi 0819-1741-1042 (14.00 Wita-15.00 Wita)

7. Purnama Raya Akbar 0877-6545-2746 (15.00 Wita-16.00 Wita)

8. Anita Kusumawardhani 0818-0371-5999 (16.00Wita -17.00 Wita)

9. Haeratun Hisan 0818-0270-3806 (17.00 Wita-18.00 Wita) (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gubernur NTB : Yang Penting Ikuti Anjuran Pemerintah, Jangan ada Ketakutan Berlebihan

Trending Now