Pasien Covid-19 Dirawat Maksimal, Proses Contact Tracing juga Terus Dilakukan di Kota Mataram

MandalikaPost.com
Jumat, April 10, 2020 | 15.55 WIB
Direktur RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra. (Ist)

MATARAM - Delapan pasien penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Mataram sudah menjalani perawatan medis di RSUD Kota Mataram. Sementara proses contact tracing atau penelusuran orang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 juga terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram.

Hal ini dilakukan untuk memastikan agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir di Kota ini.

"Prinsipnya, dengan ada penambahan kasus positif Covid-19, maka Gugus Tugas Mataram akan lebih optimal lagi melakukan pencegahan, dan mencari strategi untuk melawan Covid-19 ini," kata Direktur RSUD Kota Mataram, dr HL Herman Mahaputra, Jumat (10/4) di Mataram.

BACA JUGA : Kasus Positif Covid-19 Bertambah Delapan di Kota Mataram

Ia menjelaskan, berdasarkan perintah Walikota Mataram, H Ahyar Abduh, seluruh pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD Kota Mataram. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga dialihkan seluruhnya dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram, agar memudahkan pengawasan sekaligus memutus rantai penyebaran.


Pria yang akrab disapa Dokter Jack ini mengatakan, penambahan kasus positif di Kota Mataram ini menjadi pemicu semangat bagi Gugus Tugas untuk bekerja lebih fokus dan agresif, dan bukan sebaliknya.

Sebab, dengan ditemukannya data-data kasus positif ini Gugus Tugas Mataram bisa mengetahui potensi penyebaran Covid-19 di Mataram dan bagaimana pemetaan untuk memutus rantai penyebarannya.

"Data penambahan kasus positif ini justru membuat kita mengetahui potensi penyebaran di Mataram seperti apa, dan melakukan langkah pencegahan, termasuk mempersiapkan kesiapan petugas kita," tukasnya.

Dokter Jack ini menegaskan, rantai penyebaran Covid-19 harus diputus dengan mengurai data yang ada yaitu dengan melakukan contact tracing terhadap cluster-cluster Covid-19 yang ditemukan.

Sejauh ini transmiter Covid-19 merupakan transmiter dari luar terdiri dari cluster Bogor, cluster Gowa, dan cluster Jakarta.

Menurut dokter Jack, seluruh Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang terdata dari hasil contact tracing terhadap cluster Covid-19 ini sudah mulai discreening dengan rapid test Covid-19.

"Rapid test kita lakukan secara gratis. Untuk ODP dengan hasil test terkategori reaktif, akan diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah dan kita pantau kesehatannya. Sementara ODP yang non reaktif bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, tapi tetap dalam pemantauan selama 14 hari," tegasnya.

Selain upaya melakukan contact tracing, Kota Mataram sebagai daerah yang memiliki arus lalulintas manusia yang tinggi dibanding daerah lainnya di NTB, akan lebih fokus menyerap informasi dan melakukan screening awal terhadap kedatangan masyarakat baru, baik yang di pulau Lombok atau pun pendatang dari luar daerah.

"Sehingga untuk para pemudik yang akan masuk ke Kota Mataram, juga sudah  kita antisipasi dengan menyiapkan tempat isolasi. Pendatang atau tamu dari luar juga wajib lapor lewat Lurah atau Camat di lokasinya. Upaya contact tracing dan antisipasi potensi masuknya transmiter dari luar ini memang harus dilakukan tegas kita lakukan," tukasnya.

Dokter Jack yang juga Gugus Tugas Covid-19 Mataram ini, mengimbau masyarakat Kota Mataram tidak perlu panik dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, namun tetap harus waspada agar tidak tertular atau menulari.

Bantu pemerintah yang tengah bekerja meminimalisir penyebaran Covid-19, dengan cara tetap mematuhi anjuran social dan phyisical distancing, kurangi bepergian, terapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin cuci tangan, dan selalu gunakan masker saat bepergian.

"Masyarakat tak perlu panik, yang penting ikuti anjuran pemerintah. Kami Gugus Tugas terus bekerja secara maksimal dan InsyaAllah ini akan berakhir. Beri kami kesempatan untuk menyelesaikannya," ujar dokter Jack. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pasien Covid-19 Dirawat Maksimal, Proses Contact Tracing juga Terus Dilakukan di Kota Mataram

Trending Now