Pasien Corona yang Meninggal di NTB Umumnya Penderita Komorbid

MandalikaPost.com
Minggu, Juni 07, 2020 | 22.35 WIB

MATARAM - Sekda NTB, H Lalu Gita Ariadi mengatakan, sebagian besar dari 23 pasien corona yang meninggal dunia di Provinsi NTB merupakan penderita komorbid, atau penyakit penyerta seperti kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, dan penyakit paru kronis.

"Kasus kematian karena Covid-19 sebagian besar disertai dengan penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis," kata Lalu Gita yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, melalui keterangan tertulis, Minggu malam (7/6).

BACA JUGA : 382 Orang Sembuh dari Corona di NTB

Pada Minggu malam, Gugus Tugas NTB mengumumkan penambahan satu pasien corona meninggal dunia. Sehingga secara komulatif, hingga saat ini tercatat 23 pasien corona meninggal dunia di NTB.

Lalu Gita menekankan, dengan data tersebut maka diharapkan agar masyarakat yang menderita penyakit komorbid tidak menular, untuk lebih menjaga kesehatan dan berupaya maksimal tidak terinfeksi corona.

"Kalau sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, dan berupaya mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara tidak keluar rumah, memakai masker bila harus keluar rumah, melakukan social distancing, sering cuci tangan, dan tidak merokok," kata Gita.

Data Update Covid-19 Provinsi NTB, Minggu 7 Juni 2020.
Pada Minggu (7/6) Gugus Tugas NTB juga mengumumkan 14 kasus positif baru, dan penambahan angka kesembuhan 33 orang.

Sehingga secara komulatif kasus positif corona di NTB tercatat sebanyak 822 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 382 orang sudah dinyatakan sembuh, 23 orang meninggal dunia, dan 417 orang masih dirawat dalam kondisi baik di sejumlah RS rujukan dan RS Darurat.

Corona Berisiko Fatal Bagi Penderita Komorbid

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Mataram, dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, infeksi virus corona memang bisa berakibat fatal bagi penderita penyakit komorbid atau penyakit penyerta.

"Penderita penyakit komorbid bila terpapar Covid-19 ini akan memperburuk kondisinya. Risikonya bisa fatal, kematian. Oleh sebab itu, protokol Covid-19 wajib dilaksanakan (oleh penderita Komorbid)," katanya.

Pria yang akrab disapa Dokter Jack ini mengimbau agar masyarakat yang memiliki keluarga yang menderita penyakit komorbid seperti kardiovaskular (hipertensi, jantung), diabetes melitus, atau penyakit paru kronis, agar juga terus disiplin dan mentaati protokol Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mencegah agar keluarga mereka tidak terpapar corona. Sebab, bukan tidak mungkin masyarakat yang nampak sehat, ternyata pembawa virus corona namun belum terdeteksi.

Menurut Dokter Jack, virus corona tidak memberikan dampak gejala klinis yang berat bagi orang tanpa penyakit komorbid. Hal ini menyebabkan, dari banyak kasus yang ada di Kota Mataram dan NTB secara umum, para pasien positif corona umumnya dalam kondisi fisik yang baik-baik saja.

Meski belum ada vaksin, antivirus dan obat untuk Covid-19, proses penyembuhan  untuk pasien tanpa gejala ini bisa dilakukan cukup dengan meningkatkan imunitas tubuh.

"Saya ingin memberikan data bahwa mereka yang terpapar (Covid-19) tanpa ada penyakit penyerta atau komorbid, bisa sembuh dengan imunitas yang baik," katanya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pasien Corona yang Meninggal di NTB Umumnya Penderita Komorbid

Trending Now