Program Jarot-Mokhlis untuk Sumbawa Maju Dinilai Lebih Kongkrit

MandalikaPost.com
Kamis, Oktober 29, 2020 | 14.35 WIB
Heri Kurniawansyah.

SUMBAWA - Pengamat Sosial Politik dan juga dosen di Universitas Samawa ( Unsa) Heri Kurniawansyah, HS melihat pada debat publik pertama yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum di hotel Sernu Sumbawa, Rabu (28/10) sudah bagus dan pertanyaan yang diajukan juga strategis.


“Hanya saja saya menilai bahwa semua paslon berbicara dan menjawab masih sangat universal atau abstrak, padahal ketika mereka sudah menjadi paslon mereka harus sudah banyak berbicara hal tehnis atau strategis terlebih didebat kandidat,” ungkapnya setelah debat berlangsung.


Menurutnya, seorang paslon itu harus mengungkapkan narasi- narasi teknis bukan lagi berbicara pada narasi universal untuk menjawab isu- isu yang ada.


“Semuanya masih berbicara dengan narasi abstrak atau umum. Bahkan terlihat masih seperti orasi – orasi umum. Misalnya banyak paslon yang menjawab setiap pertanyaan dengan kalimat “Sumbawa ini kaya, kita kaya SDM, kita kaya SDA, kita harus melakukan ini dan lain- lain,” papar Heri.


Menurutnya, semua orang tau kalau Sumbawa ini kaya, dan gak perlu lagi mengungkapkan ke publik. Yang publik inginkan adalah apa hal yang strategis dalam menuntaskan masalah tersebut, agar publik faham akan kapasitasnya dan strategi yang akan dilakukan oleh paslon.


“Itu review yang saya lihat dalam debat tadi. Kedepan saya menyarankan kepada konsultan politik masing – masing paslon atau tim intelektual agar debat berikutnya ataupun kampanye – kampanye yang masih tersisa lebih menguasai isu dengan menjawab narasi konkrit dan teknis, sehingga dari situ publik bisa melihat estimasi tindakan apa yang akan dilakukan oleh calon kedepan, tidak lagi orasi dengan narasi umum,” ulasnya.


Dia pun berharap, para paslon sebagai analogi konkrit untuk melihat bagaimana debat teknis itu dilakukan di Youtube saat Anies Baswedan, Ahok, dan AHY ketika debat pilgub Jakarta. 


“Itu adalah sajian intelektual yang konkrit dilihat oleh publik,” harapnya.


Ia menilai, ada satu paslon yang lebih konkrit jawabanya dari paslon lainnya yaitu Jarot – Mokhlis.


“Ada jawaban yang cukup teknis tadi saya dengar dan saya apresiasi. Saya tidak menduga bahwa pasangan jarot – mokhlis itu lebih konkrit dia memberikan narasi ketika dia berbicara tentang investasi, berbicara tentang balai latihan kerja itu kan teknis tadi jawabannya dan ini bagus sekali,” jelasnya.


Dia mengakui tidak menduga sebab selama ini yang muncul ke publik selalu ada semacam tagline bahwa pasangan lain itu lebih unggul.


"Lebih apalah dalam hal apa, tapi ternyata justru Jarot – Mokhlis lebih muncul narasi – narasi tehnisnya,” katanya. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Program Jarot-Mokhlis untuk Sumbawa Maju Dinilai Lebih Kongkrit

Trending Now